Part 6

2.3K 41 0
                                    

“Apa maksud elo?” tanya Elang pelan, orang itu tertawa pelan, lalu pergi meninggalkan Elang tanpa mengucapkan apapun.

“Hey gue tanya sama elo!”  teriak Elang sambil hendak mengejar orang, namun orang itu hilang di kerumunan teman-temannya.

“Shit!” umpat Elang pelan. Alex yang melihat Elang seperti mencari sesuatu segera menghampirinya bersama Farel dan Doni.

“Nyari siapa sih elo?” tanya Alex. Elang menatap Alex sekilas.

“Cowok, gue rasa dia salah satu mentor pecinta alam. Tapi gue gak tau dia siapa.” Desah Elang, Alex mengernyitkan dahinya.

            Alex melirik pada Farel dan Doni. Dua temannya itu juga menggeleng tidak mengerti maksud Elang, secara cowok kan banyak.

“Emang kenapa?” tanya Farel, namun Elang hanya berdecak pelan dan meninggalkan mereka tanpa menjawab.

“Yee malah pergi.” Ucap Alex kesal. Farel tertawa melihat tingkah Elang.

“Gue rasa dia udah konslet gara-gara di tolak ama Reyna. Biang kerok tuh cewek.” Ucap Farel sambil tertawa. Doni menyikut Farel keras.

“Jangan gitu Kak, Reyna tuh baik tau. Elo kan gak pernah liat keseharian dia di kelas? Jadi jangan ngomong aneh-aneh!” ucap Doni tidak terima Reyna di bilang biang kerok. Alex menatap Doni heran.

“Elo juga suka dia yah?” tanya Alex, Doni nyengir santai.

“Siapa yang gak suka ama Reyna.” Jawab Doni. Alex berdecak pelan.

“Kalau sampai Elang tau, elo akan dikeluarin dari tim initi.” Ucap Alex menakut-nakuti. Doni terbelalak kaget.

“Beneran? Aduh gue cabut ajah!” ucap Doni lalu ngibrit meninggalkan Alex dan Farel yang sudah tertawa keras.

“Yee dasar penakut!” teriak Alex, Farel lalu menatap Alex sekilas. Teman setimnya ini sepertinya tidak sadar, bahwa ia juga punya rival disini.

            Alex menghentikan tawanya saat mendengar suara tawa yang sangat ia hafal. Dan ia sukses dibuat terkejut saat melihat Arya bercanda dengan Rara.

“Kenapa kakaknya Reyna itu cakep banget sih?” gerutu Alex kesal. Dan tiba-tiba saja ....

“Kakak! Jauhin gebetan Kakak dari gebetan aku dong! Yunia kan mau deketin Kak Arya!” cerocos Yunia yang sudah berdiri di sampingnya dengan wajah kesal. Alex berdecak kesal.

            Yunia, sosok adik yang benar-benar membuat kepala Alex ingin pecah kalau mendengar adiknya yang satu ini sudah ngambek dan mulai ngoceh yang tidak jelas. Namun tidak bisa ia pungkiri, ia menyayangi adik semata wayangnya ini. Walaupun banyak yang bilang adiknya ini centil, tapi bagi Alex itu adalah kepolosan adiknya saat melihat laki-laki yang indah di depan matanya. Sama seperti dirinya.

“Kok malah bengong sih? Aku kan bilang jauhin si Rara dari Kak Arya, kalau dia disana mana bisa aku deketin Kak Arya? Oo Em Jii tuh Kakak bayangin deh, astaga dia ganteng banget kan? Dia macho, badannya bagus, matanya tajam, hidungnya mancung, bibirnya seksi... Aaah dia perfect Kak, gimana kalau ...”

“STOP!” pekik Alex keras, menghentikam ocahan Yunia. Ia hanya bisa nyengir saatsang kakak menatapnya kesal.

“Hehehe, kenapa Kakak?” tanya Yunia santai, Alex menhembuskan napas keras lalu mencubit pipi Yunia gemas.

“Astaga, kamu cereweeet banget sih hah? Bawelll.....” ucap Alex sambil mencubit pipi adiknya. Yunia berteriak mencoba menghindar dari cubitan kakaknya, dan berhasil!

“Aduh Kakak deh! Sakit tau!” teriak Yunia lalu berlari meninggalkan kakaknya yang masih tertawa. Yunia berbalik lalu menjulurkan lidahnya ke arah Alex, dan Alex hanya bisa tertawa melihat tingkah adinya itu.

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang