^^My Beautiful Sista Part 17^^

1.5K 60 1
                                    

Hehehehe.... Hay... maaf yah baru posting sekarang, ini sebagian spesial part Elang – Yunia. J Maaf yah kalau dikit dan jelek.

NB : Kritik saran selalu aku tunggu...  Don’t Be silent readers :D

Flashback...

“Now, she is mine.” Bisik Arya pelan, Elang tersenyum simpul. Ia hanya melirik Arya sekilas. Ia tidak bisa membohongi hatinya bahwa hatinya kembali berdarah. Elang lalu menatap Arya lekat.

“Gue tau, tapi gue gak akan nyerah.” Jawab Elang santai, membuat Arya langsung mencengkeram kerah bajunya erat.

“Elo...” desis Arya geram, Elang balas menatap Arya tajam.

                “Kenapa? Elo gak terima?” desis Elang sambil mendorong Arya keras.

“Apa elo lupa, dia pernah menjadi milik gue! Milik gue!! Tapi elo, elo yang harusnya nerima takdir bahwa dia adik lo, malah mencuri dia dari gue! Apa sekarang elo berharap gue akan nyerah?!” teriak Elang emosi, Arya menatapnya lekat.

“In your dream Arya! dulu gue menghormati elo, karena gue kira elo kakak dari gadis yang amat gue cintai, tapi sekarang? Sekarang elo adalah saingan gue. Gue akan ambil Reyna kembali.” Bisik Elang lalu pergi meninggalkan Arya.

                “BRENGSEK!!” teriak Arya murka. Ia meredakan amarah yang membuncah dihatinya. Amarah yang sanggup membakarkan kehidupannya. Ia sadar, Elang bukanlah hanya angin lalu yang tidak akan berpengaruh apapun pada suasana hati gadisnya, Elang adalah ancaman, ia sadar akan hal itu.

                “Arya?” suara sang papa menyadarkan Arya dari lamunannya. Arya menatap sang papa sambil berusaha tersenyum. Anton menghampiri putranya dan menatapnya lekat.

“Amarah tidak akan menyelesaikan apapun.” Ucap Anton. Lima kata. Hanya lima kata tapi mampu membuat Arya terdiam. Ya, ia ingat. Amarahnya lah yang hampir membunuh gadis yang amat ia cintai. Amarah seorang lelaki yang merasa terancam.

                                                                                           *****

                “Hay my dear...” sapa Arya ketika menemukan Reyna sedang asik menonton tv di kamar inapnya. Reyna tersenyum.

“Kakak dari mana aja sih? Kok tadi ngilang?” tanya Reyna saat Arya sudah duduk di ranjangnya dan membelai luka di kepala Reyna lembut.

“Kakak tadi ada urusan.” Jawab Arya, Reyna hanya membulatkan mulutnya. Tangannya sibuk memainkan boneka di tangannya. Membuat darah Arya seakan mendidih.

                “Lucu kan kak? Nih liat, aku udah nyari yang belang gini, teddy bear belang tapi gak pernah ada, eh sekarang aku dikasih. Hwaa seneng.” Ucap Reyna lalu mencium bonekanya seakan itu adalah benda hidup.

                Sabar.... sabar...

                Reyna mengalihkan perhatiannya saat merasa Arya tidak merespon segala ucapannya.

“Kakak kenapa?” bisik Reyna, Arya hanya menggeleng.

                “Kakak sangat mencintaimu Rey, amat sangat mencintaimu. Kakak rela mengorbankan apapun, apapun itu hanya untukmu. Tapi Kakak mohon, Kakak mohon.... Jangan pernah tinggalkan Kakak.” Ucap Arya dengan suara bergetar, Reyna merasa ada sesuatu yang bergetar di hatinya. Ia lalu berusaha bangkit dari tidurnya. Ia menatap sang kakak yang hanya memandang ke layar televisi. Reyna menangkup wajah sang kakak.

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang