Part 7

2.1K 42 0
                                    

Hay-hay.... ketemu lagi nih ama saya... padahal gak ada yg mengharap ini dilanjut... :D

Oke deh bagi yang mau baca makasih dan maaf ini jelek amat... Vote jgn lupa....

Flashback...

“Guw cinta sama elo. Dan gue gak peduli apapun!” ucap Elang lagi, namun Reyna hanya menggeleng sambil terisak pelan.

“It’s not just about me Lang.. hiks... please, aku gak mau egois.” Isak Reyna pelan. Elang semakin mempererat pelukannya.

“Why? Aliya? Elo takut Aliya macem-macem sama elo? Iya kan?” bisik Elang pelan, namun membuat Reyna langsung melepaskan diri dari pelukan Elang.

“Bagaimana .....”

“Gue udah tau semuanya.” Desah Elang pelan. Elang lalu menghapus air mata di pipi Reyna lembut. Reyna menatap Elang lekat.

“Tapi itu gak akan merubah apapun.” Jawab Reyna lirih. Elang menatap Reyna lekat.

“Oh pasti pisa dong.” Ucap Elang sambil mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah foto pada Reyna, foto yang sukses membuat Reyna menganga kaget!

            “Did you ...?” Reyna tidak mampu melanjutkan perkataannya. Ia lalu menatap Elang dan menemukan Elang tengah tersenyum nakal padanya.

“Gue akan lakuin apapun untuk tau semuanya.”

Flashback End...

^My Beautidul Sista Part 7^

            Reyna menatap Elang tak menyangka. Benarkah laki-laki ini akan melakukan apapun? Dan... dan apakah ini semua untuknya? Untuk dirinya? Foto ini ...?

“Aku tau, aku emang bodoh. Bagaimana bisa aku langsung percaya bahwa semua yang kamu katakan itu benar? Aku minta maaf Rey... Maaf...” ucap Elang sugguh-sungguh. Reyna menatap Elang yang menggenggam tangannya lembut.

“Apapun yang akan Aliya lakukan, aku berani jamin itu tidak akan terjadi. Kamu lihat sendiri kan foto itu? Foto dia yang hampir naked, yang aku yakin bisa buat dia diam.” Bisik Elang pelan. Reyna merasa matanya memanas.

            “Aku mencintai kamu Reyna Putri Alexander. Aku sangat mencinntai kamu. Aku tidak peduli apapun, yang aku pedulikan hanya kamu. Kebahagiaan kamu Rey! Aku mohon, jujur... jujur sama aku Rey, maukah kau menjadi gadisku?” ucap Elang pelan, dan setetes kristal itupun jatuh dari mata indah Reyna.

            Benarkah ini semua? Tapi.... tapi kenapa hatinya berat? Kenapa... kenapa bayangan Arya muncul dalam benaknya? Apakah... apakah sang kakak tidak akan menyetujui hal ini? Reyna lalu menatap Elang lama. Ada ketulusan disana.

“I need more time.” Bisik Reyna lirih. Ia melihat sekilas kekecewaan di wajah laki-laki ini, namun Elang langsung tersenyum.

“I know. Besok, saat kita akan melakuan penyisiran tanaman, aku tunggu jawaban kamu.” Ucap Elang lembut. Reyna mengangguk. Elang berdiri dan menarik Reyna ke dalam pelukannya.

“Aku mencintai kamu. Apa adanya.” Bisik Elang, ia lalu meninggalkan Reyna yang terdiam.

            Dan mereka tidak menyadari, ada satu sosok yang diam membisu disana. Sosok yang mengutuki kemunafikannya. Apakah ia benar-benar sudah terlambat?

“Aku mencintai kamu Re.... Aku sangat mencintai kamu.... bisakah kau mendengar kakakmu ini? Kakak mohon, Kakak mohon jangan mencintadi dia.” Ucapan Arya, suara yang sarat akan kesakitan itu akan membuat siapapun merasa sesak. Demi Tuhan, dia sangat mencintai adiknya! Tapi kenapa takdir seakan tidak mampu menyatukan mereka?

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang