^My Beautiful Sista Part 12^

2.1K 53 6
                                    

Masih acak-acakan...

selamat membaca....

^My Beautiful Sista Part 12^

            Arya menatap Reyna yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya. Betapa ia ingin memiliki gadis ini, betapa ia ingin mengatakan pada semua orang bahwa ia sangat mencintai Reyna. 

            "Hey...." bisik sang Mama mengejutkan Arya, Arya tersenyum simpul.

"Halo my mom..." jawab Arya pelan. Diana membelai rambut putranya lembut.

"Mama mengerti perasaanmu. Bagaimana rasanya saat kita tidak bisa memiliki orang yang sangat kita cintai." Ucap Diana pelan, Arya menatap sang mama lekat.

"Papamu, dulu dia tidak mencintai Mama. Dia lebih memilih sahabat mama, dan kau tau Sayang? Mama hanya bisa menyesal, meyesal karena Mama terlambat, Mama pengecut, Mama terlalu gengsi untuk menyatakan bahwa Mama mencintai papamu." Ucap Diana menerawang.

"Tapi akhirnya Mama tidak sanggup, dengan satu tekad Mama mengatakan pada Papamu bahwa Mama mencintai dia. Sangat mencintai dia. Dan..."

"Dan?" tanya Arya penasaran, Diana tersenyum dan menghapus air mata yang jatuh di pipinya.

            "Ternyata, nama mama ada di hati papamu. Atas nama cinta, Mama lebih memilih cinta daripada sahabat. Saat itu, mungkin mama kehilangan salah satu sahabat terbaik mama, tapi Mama tidak menyesal, karena pada akhirnya Mama mendapat sosok pendamping hidup yang mampu membimbing Mama." Ucap Diana pelan.

            Arya menatap sang mama lekat. Apakah ia harus mempunyai tekad sebesar itu?

"Lakukan apa yang hati kamu inginkan, Nak. Mama tidak mengajarkan kau untuk merebut kekasih orang lain, Mama hanya ingin kau tidak menyesal. Hanya itu." Nasehat Diana. Arya menganggukuk cepat.

"Makasih Ma, Arya akan pikirkan semuanya." Ucap Arya sambil memeluk sang Mama erat.

                                                                       *****

            "Rey, ikut Kakak yuk..." ajak Arya. Reyna menatap Arya sesaat.

"Ish Kakak mah ngajaknya gak terencana. Tugas aku lagi banyak." Tolak Reyna. Arya berdecak kesal lalu merebut buku Reyna.

"Nanti pasti Kakak bantuin, tapi sekarang kamu harus ikut." Ucap Arya kekeh, Reyna mendesah kesal tapi akhirnya mengangguk.

"Ya udah, emang mau kemana?" tanya Reyna, Arya menggeleng dan tersenyum nakal.

"Udah buruan ganti baju, Kakak tunggu di mobil." ucap Arya lalu meninggalkan Reyna. Reyna menatap Arya penasaran.

"Nyebelin!" gerutunya lalu segera beranjak untuk berganti baju.

                                                                       *****

            Arya mengajak Reyna ke pantai. Suasana cukup sepi, hanya ada beberapa pasangan dan keluarga yang sedang menikmati pemandangan pantai. Dan Reyna cukup terkejut saat tiba-tiba Arya duduk di depannya dan memandnagnya lekat. Reyna tersenyum lalu menata rambut Arya yang berantakan terkena angin. Arya menggenggam tangan Reyna dan menempelkannya pada pipinya.

            Arya menatap mata Reyna lekat, ia tetap menempelkan tangan Reyna pada pipinya.

"Apakah kau tidak merasakan hal ini, dear?" bisik Arya lirih, dan saat ia mengatakan hal itu, Reyna merasa ada sesuatu yang salah dalam hatinya.

My Beautiful SistaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang