15. voor jou mijn engel

14.7K 807 21
                                    

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum..

Sebelum kalian baca aku mau cuap- cuap dulu ya:

1. Maaf kalau banyak Typo bertebaran

2. Mohon koreksinya, kalau ada kesalahan

3. Aku gatau chapter ini bagus atau nggak, tapi aku udah usaha

4. silakan baca ^^

***

Hari ini Resto The Green sedang di hias, resto itu tidak di buka sejak 2 hari yang lalu. Karena akan di siapkan untuk walimah Al dan Zahra, meja dan kursi di atur memanjang. Sekat- sekat atau hijab mulai di pasang, guna membatasi tamu laki- laki dan wanita.

Beberapa karyawan mengulum senyum senang, beberapa lagi harus galau dan patah hati. Salah satunya di pojok ruangan, dua orang pelayan wanita itu tengah mengelap kaca resto

"Kurasa kau akan patah hati mi, hahaha.."ledek wanita berkhimar hijau itu, pada wanita berkhimar kuning.

"Bukan patah hati lagi, rasanya sebagian dari jiwaku hilang :(" ujar wanita berkhimar kuning dramatis

"Lebay..."

"Bos ganteng bentar lagi ada yang punya, gak ada kesempatan lagi buat gue li"ujarnya, sambil menyemprot kaca

"Allah pasti udah nyiapin yang lebih baik buat kamu kok mi"

"Maybe.."

"Kan ada gue mi" sahut Adam dari belakang, "kalo mau, sekarang juga kita ke penggulu. Saya terima nikah dan kawinnya Asmina binti agung suseno dengan seperangkat alat sholat dan cincin emas di bayar tunai. Sah? Mau kan?"ujar Adam dengan senyum lebar

"Hahaha.. Setuju pak, sah" sahut liana, wanita berkhimar hijau itu

"Nggak, makasih pak, li. "Jawab Asmi sambil menggerutu dalam hati

"Loh emang kenapa?"tanya Adam pada Asmi, Liana hanya tertawa melihatnya sambil melanjutkan adegan mengelap kaca

"Masih gantengan pak Al"jawab Asmi ketus.

"Saya gak kalah ganteng kok mi.. Ya, kan li?"

"Iya pak..."

"Ya udah, bapak sama liana aja"jawabnya asal

"Terus, suami aku mau aku buang ke laut gitu? Seenaknya aja kamu ngomong, mi"protes Liana

"Adam!"panggil seseorang

"Rai? Assalamu'alaikum.. Apa kabar, pak dokter?"sapa Adam melihat siapa yang datang

"Iya, ini ane. Wa'alaikumussalam.. Alhamdulillah baik, ente?"

"Ane baik juga, ayo ngobrol di dalam"

"Nah, yang ini baru! Guanteng... Siapa ya li?"ujar Asmi dengan mata berbinar

"Hush... Ganteng sih, tapi ingat dia bukan mahrammu! Jangan di liatin terus, jatuhnya dosa. Kecuali kamu gak berkedip- kedip mi. Pandangan pertama halal, tapi kedua dan seterusnya haram. Inget kata ustadzah Aminah!"

"Iya li, aku lupa.. Hehehe.. Maklum, manusia tempatnya lupa dan salah"

"Selalu aja bilang begitu, dikit- dikit maklum lah, khilaf lah. Tapi di ulang- ulang terus tuh kesalahan, kadang kita- manusia terlalu GADIR juga ya?"

"Gadir itu apa li? Maksudmu gimana?"

"Kamu gatau gadir toh, mi? Gadir itu singkatan dari gatau diri. Ya, emang nyatanya kalo kita ngelakuin salah, kadang di ulang- ulang teruskan? Ujung- ujungnya bilang khilaf, maklum, wajarlah kan manusia tempatnya lupa. Tapi kita juga harus ingat, agar tidak melakukan hal yang salah terus. Memang tidak salah dan memang benar manusia itu tempatnya lupa dan tak luput dari dosa. Gitu loh mi.."jelas liana

Takdir cinta dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang