9. Hujan dan dia

13K 688 4
                                    

Zahra pov

Alhamdulillah..
Allahumma soyyiban nafi'an
Suara katak saling bersaut kesenangan saat rintik hujan mulai turun.
Pagi ini hujan turun membasahi bumi, membuat sungai- sungai dan kali menjadi meluap, Menumpahkan isinya keluar dengan aliran yang deras. Banjir adalah salah satu bencana alam. Tapi kita harus bagaimana? Bukankah salah satu penyebab banjir adalah kita (manusia)? Tidak semua manusia, tapi beberapa atau sebagian dari kita yang mengakibatkanya. Membuang sampah di kali, di sungai, atau di got, dan bahkan menebang pohon seenak jidatnya, hanya mementingkan kepentingan sediri. Padahal pohon dapat menyerap air dengan akarnya, dan memasok oksigen untuk kita dan makhluk hidup lain. Tapi apa? Kita malah merusaknya

Pemerintah sudah berusaha untuk mengatasi banjir, beberapa dari kitapun sudah berusaha, namun masih banyak mereka yang menutup mata.
Astagfirullahaladzim!!

Ketika Allah tidak menurunkan hujan mengeluh, menurunkan hujan pun mengeluh, panas mengeluh, dinginpun mengeluh. Lalu mau kita apa?

Kenapa kita tidak bersyukur sedikit? Cukup mengucap Alhamdulillah..

Jangan berkeluh kesah pada manusia, tapi datanglah pada Allah! Saat kau bersujud padanya di dalam sholatmu. Pernahkah kau merasakan ketenangan yang begitu dalam, saat kau berkeluh kesah pada Nya? Cobalah!

Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah bukan dengan menghindarinya, tapi menghadapinya dengan hati yang teguh dan segenap keberanian. Bahwa kita bisa menyelesaikanya! Wahai masalah yang besar, aku tidak takut padamu. Karena aku punya Allah yang maha besar!

Aku bukan manusia yang sempurna, kau pun bukan manusia yang sempurna. Jadi tidak ada salahnya, jika kita sama- sama belajar menjadi lebih baik.

Saat ini aku berjalan ke arah kontrakan mba hum untuk menjemput si tembem zalfaa.. Aaa.. Aku pengen cubitin pipinya!! Mumpung hujannya sudah berhenti kan..

Kulihat zalfaa duduk sambil menguncang- uncang kakinya.
"Anti!!!!"
"Assalamualaikum... Afa!!"
"Waalaikum..calam..Anti, mau main cama afa?"
Aku mengangguk, "kamu kok gak main?"
"Meleka ga mau main cama afa, catanya afa anak halam. Halam apa ti? Coalnya afa cuma punya bunda cata meleka! "Ujarnya, sambil menunjuk teman- temanya yang sedang bermain.
Astagfirullahaladzim.. Anak sekecil itu, mengatai temanya? Darimana mereka tau hal seperti itu?
Dari sinetron di tv- kah? Dari orang tuanya kah?

Nyatanya zalfaa memang tidak punya ayah, dan juga ibu. Karena dia anak yatim piatu.
Tapi haruskah anak sekecil mereka, mengucilkan anak lainnya? Harusnya tidak!

Lalu siapa yang harus disalahkan? Orang tuanya kah? Tontonanya kah? Atau pergaulannya?

Seorang anak harus kita bimbing dan didik agar menjadi generasi muslim yang sholeh dan sholehah. Kita harus mengajarkanya! bahwa dalam pergaulan ada ketentuan- ketentuannya, tentunya kita tidak boleh membully, mengucilkan, dsb. Tapi dia harus menghormati satu sama lain, bersikap yang baik, sopan, dsb. Kita juga harus mengatur apa yang ia tonton dan apa yang ia dengar. Dan itu semua adalah tugas orang tua, terutama seorang ibu. Wanita yang paling mulia, Ibu.. Ya ibu, bahkan nama ibu di sebut dalam hadist rasulullah saw, sebanyak 3 kali. Bukan?

Ah aku mulai banyak bicara, kasihan sekali zalfaa. "Kita beli es krim yuk! Abis itu kita main di taman, gimana?"
"Mau!!!"
"Ok! Tos dulu kalo gitu. Bunda sudah berangkat ke butik?"
Aku dan afa pun ber tos ria
"Cudah, pas anti mau ke cini bunda belangkat."
"Hmm.. Ya sudah, yuk kita berangkat."

***
Author pov

Begitu sampai di warung depan gang kontrakan zalfaa, balita itu langsung mengucap salam dan menghampiri lemari es krim.
"Anti!! Afa mau yang icu" serunya senang
"Eh, yang icu deh"
"Yang ini?"
"Yang cepongbob aja deh.."
"Spongesbob?"
"unggu dulu anti, afa cadi bingung."
Zahra terkekeh melihatnya, "ya sudah bu, kita beli yang ini, ini, ini, dan itu." ujar zahra menunjuk es yang tadi di pilih balita itu, beserta ice cream cup untuknya.

Balita itu berbinar melihatnya, "wah, anyak anti. Capi afa ga mau anyak- anyak, kata bunda nanti batuc. Uhukk.. Uhukk, trus pilek" ujarnya sambil memperaktekan yang di bilang,

"bagi aja ke temen kamu yang lagi main tadi"ujar zahra, dia bermaksud mengajarkan afa untuk berbagi sekaligus mengetes apakah dia suka yang berlebihan. Nyatanya tidak, mba hum sudah mewanti- wanti zalfaa bahwa tidak baik makan es krim banyak- banyak. " oce, ayo anti!"ujarnya sambil menggandeng tangan zahra. Tanpa di sadari ada yang tengah memotret mereka,

"Ceman- ceman, afa punya es cim. Nih buat calian."
"Maacih afa" ujar anak- anak itu, mereka tersenyum padanya.
"Cama- cama, afa mau main cama anti dulu ya. Dah..."
"Dah.."

"Sudah?" tanyanya, balita di depannya mengangguk. Mereka berjalan ke arah taman.

"Yuk!!"
***

Zalfaa berlari di antara becekan air hujan yang menggenang, sesekali zahra juga ikut melompat. "Menyenangkan!!" seru mereka berdua, zalfaa terus berlari. "Zalfaa awas disana licin! Nanti jatuh!!" teriak zahra sambil mengejar zalfaa. Memang dasar balita, di kejar malah senang dan tambah kencang larinya.

Zalfaa menginjak sebuah jalanan yang licin. "Zalfaa/alif" teriak kedua orang berlawanan jenis itu

Grep

Zahra menangkap seorang anak laki- laki dan zalfaa di tangkap seseorang. "Alhamdulillah ..." keduanya menghela nafas, "kamu gak apa- apa?" tanya mereka berdua pada anak yang di tangkap itu.
Zalfaa memiringkan kepalanya, lalu tersenyum lucu "afa gapapa om :D"

"Alif gapapa ante"ujar alif lucu menampilkan deretan giginya, dan ada salah satu yang ompong. 'Menggemaskan'batin zahra, balita itu memiliki rambut ikal. lucu sekali!

"afa?"tanya pemuda itu
"Nama acu calfaa om"ralat zalfaa
"Namanya zalfaa"ralat zahra
"Oh, zalfaa.."
"Nama kamu alif?" tanya zahra
"Iya, ante antik"jawabnya
"Alif bilang kamu cantik" ujar pemuda itu.
"Mas al?"
"Iya, assalamualaikum zahra"
"Waalaikumussalam.."

"Jazakumullah/jazakumillah" ucap mereka bersamaan,
"Cie...."
"Nama acu afa"
"Acu Alif, cita main yuk!!"
"Yuk!!!"
"Yey.. Cejar afa ya!"
"Iya"

Ciplakk..
Ciplukk..
Suara genangan air yang di injak zalfaa dan alif, mereka bermain bersama. Sedangkan zahra dan al melihat sambil tersenyum.
"Bagian bawah abayamu basah"
"Ya, akibat mengejar zalfaa tadi"
"Hmmmm.. "

"Alif ayo kita pulang, pasti bunda sebentar lagi sampai di rumah" panggil Al pada alif, zahra langsung melirik ke arah Al.
'Dia sudah menikah? Astagfirullahaladzim.. Kamu tuh mikirin apa sih ra!!'batin zahra,
"Saya dan alif permisi dulu, assalamualaikum.. Sampai jumpa zalfaa!"
"Ya, Waalaikumussalam.."
"Dah om! Dah alif!!"ujar zalfaa sambil melambaikan tangannya
"Dah afa!!" balas alif

***
Rington hp seseorang berbunyi di atas nakas, orang yang berada di dalam kamar mandi itu segera keluar dan mengangkat hpnya.

"Assalamualaikum.. Al"
"Waalaikumussalam rai"
"Ada apa al?"
"Mm.. Gini rai, ane mau ngomong sesuatu"
"Apa al?"
"Kita ketemuan di resto ane, gimana?"
"Boleh, sekalian ane makan siang gratis ya"
"Iya sip."

***

'Masya Allah, senyumnya sangat cantik. Rasanya aku ingin cepat- cepat mengkhitbahnya.'batin hisyam sambil melihat hasil fotonya, ya itu adalah foto zahra.

Bersambung..

Assalamualaikum...
Kira- kira Al mau ngomongin apa ya?

Takdir cinta dari AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang