Al memandangi wajah Zahra yang tengah tertidur lelap, ini sudah hari ke 3 mereka menikah. Tangan Al terulur mengelus wajah istrinya itu.
"Sayang.. Ayo kita qiyaumul lail dulu" ujarnya membangunkan Zahra, wanita itu melenguh pelan sambil mengerjapkan matanya.
"Iya mas, mas ambil wudhu duluan aja. Aku siapin sajadahnya" terang Zahra, dia mengkibas selimutnya. Lalu berjalan ke arah lemari, Al tersenyum."Ok bidadari ku"goda Al, "sholatnya mau surat yang panjang atau biasa- biasa aja?"
"Mas, yang panjang juga boleh. Siapa takut!" tantang Zahra, Al terkekeh
"Ok, aku baca Ar- Rahman dan Al baqarah ya"
"Al baqarah? Gak kepanjangan mas? Al mulk aja" tawarnyaAl makin senang meledek istrinya itu, dia menggedipkan mata, lalu berjalan ke arah kamar mandi. "Kita liat aja, nanti!" ujarnya menghilang di balik pintu kamar mandi.
"Mas!!" protes Zahra, padahal tadi dia sendiri yang bilang kalau surat yang panjang pun tidak masalah.
***Setelah puas bermunajat pada sang Rabbul Izzaty, mereka kembali ke atas tempat tidur.
Kesenangan terbaru Zahra adalah tidur sambil mendengarkan irama detak jantung suaminya itu. Kadang dia menyamakan irama jantung suaminya itu dengan dirinya.
"Mas.." panggil Zahra,
"Iya?"jawabnya
"Aku mau nanya boleh?"
"Boleh, kamu mau nanya apa, bidadariku?"
"Mas ada hubungan apa sama bundanya Alif?"Al terkekeh mendengar pertanyaan istrinya itu, "kok malah ketawa, sih mas?" protes Zahra, dia mencubit perut Al
"Eh..sakit sayang, iya.. Iya.. Aku gak ketawa, aku sama Rere gak ada apa- apa kok. Hanya sebatas rekan bisnis dan teman, terus aku udah nganggap rere adik aku. Gitu sayangku...""Oh... Namanya mba Rere, emang papahnya alif kemana?"
"Rere dan suaminya bercerai, dan Alif memang dekat dengan aku. Satu lagi, kamu adalah wanita kedua di hatiku setelah umi. Gak ada wanita lainya""Oh" jawab Zahra, Al gemas sekali dengan tingkah istrinya itu. Dia menerangkan segalanya dan hanya di jawab 'OH'
"Kok cuma oh doang sih, yang. Ngomong- ngomong kamu nanya begitu, pasti cemburu ya?" tanya Al, tepat pada intinya dan membuat istrinya itu mendelik kaget.
"Kok mas kok bisa mikir itu? Aku sih ga cemburu, cuma mau tau aja" ujar Zahra
"Abis pertanyaan kamu, itu kayak orang cemburu. Tapi aku suka kok, kalo kamu cemburu. Itu tandanya kamu cinta sama aku. Iya kan?" jawab Al,
"Nggak kok mas, ga cemburu.. aku cuma nanya aja, iya aku cinta. Tapi mas nomor 2 ya.."jawab Zahra
"No 2? "
"Iya, yang pertama itu Allah"jawab Zahra, Al menjawil hidung istrinya itu"Iya bidadariku... Aku udah di ceritain bang rai, sesuatu loh"
Zahra pov
Di ceritain bang Rai? Ceritain apa?
Kan enggak..
"Cerita apa mas?" tanyaku, sepertinya mas Al gemas melihat tingkahku. Dia selalu saja menciumi puncak kepalakku"Pas aku mengkhitbah mu dan bang rai sampaikan pada kamu, bidadariku. Terus, kamu kira, aku mengkhitbah mu untuk jadi istriku yang kedua."
Istri kedua?Aku mencoba mengorek informasi di kepalaku, memutar tentang kenangan seminggu yang lalu. Memutar saat- saat aku berada di kamar bang Rai.
"Oohh.. Itu, aku ingat. Soalnya mas bawa Alif, aku kira itu anak mas. Terus, pas mas ngajak alif pulang, dan bilang pasti bundanya sudah pulang..""Kamu kira istri mas?"tanya mas Al, tepat
"Hehehe.. Iya mas"
"Ada- ada aja kamu"
"Mas, waktu itu juga ngira aku istrinya bang rai kan?"tanyaku langsung, wajahnya berubah terkejut.
Hahaha aku terkekeh melihatnya,
"Kok kamu tau?"tanya mas Al
"Abang yang ngasih tau"jawabku"Kok kita samaan ya?" tanya aku dan mas Al bersamaan, kami tertawa
"Karena kita jodoh.." jawab mas Al,
Blush..
Aku merasa wajahku blushing saat ini,
"Iya mas"jawabku pelan, aku yakin dia dapat mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir cinta dari Allah
Spiritual"Apalah artinya malu dihadapan makhluk allah? demi berbuat kebaikan, hal itu tidak sebanding dengan rasa maluku pada allah, jika tak membantu yg membutuhkan." Ameera Syifa Az Zahra "Kadang apa yang kita anggap buruk, justru baik untuk kita. Terkadan...