Surprise
Rilla langsung berbalik dan benar-benar terkejut saat melihat siapa orang yang memeluk dirinya. Rissa berdiri di hadapannya dengan wajah bahagia. Kakak yang sudah tidak dilihatnya beberapa minggu ini berdiri tanpa kurang satu apapun dihadapannya.
"Rissa!"ucap Rilla benar-benar tidak percaya dengan apa yang dilihatnya."Ya Tuhan! Bagaimana mungkin? Bagaimana carannya kau bisa disini? Mana Mom dan Dad?"tanya Rilla cepat yang langsung memeluk kakaknya.
Rissa tersenyum dan membalas pelukan adik kesayangannya,"Hanya aku yang kesini. Mom dan Dad sudah di Rio de Janeiro. Aku akan menyusul mereka besok."jawab Rissa cepat dan kemudian melepaskan pelukan adiknya sebelum mengambil tempat duduk di sebelah Rilla,"Theo yang mengatur ini semua. Aku hanya diminta untuk datang saja. Dan kebetulan aku sedang dalam perjalanan menyusul Mom saat Theo menelponku."jelas Rissa.
"Kamu yang merencanakan ini semua?"tanya Rilla pada Theo.
Theo hanya tersenyum sambil mengangkat bahunya. Baginya, melacak keberadaan Rissa dan membawa wanita itu kembali ke Manhattan bukan masalah besar selama Rilla bisa bahagia.
Di seberang meja, Dee menutup menu yang dibacanya,"Apa kalian semua bisa kenyang dengan semua pembicaraan ini? Aku benar-benar kelaparan."selanya cepat lalu tersenyum memohon maaf pada Rissa.
Semua pasang mata langsung melirik ke arah Dee dan kemudian semuanya tertawa kompak,"Akhirnya kau bicara tanpa diminta, Dee."ucap Cecil yang kemudian melanjutkan tawanya.
Dengan satu instruksi, Theo berhasil membuat semuanya kembali fokus ke menu di hadapan mereka dan setelah memastikan apa yang ingin mereka makan, barulah pelayan datang mencatat semua pesanan mereka.
Drrrttt ddrrrttt dddrrrrrtttt
"Hallo?"ucap Theo pelan setelah menekan tombol hijau di ponselnya."Apa, Mark? Mereka ingin bertemu denganku siang ini juga? Yang benar saja! Oke oke. Aku segera ke kantor. Katakan pada mereka aku akan datang sebentar lagi. Iya, aku berangkat sekarang. Baiklah."ucap Theo cepat pada lawan bicaranya di seberang sana.
Ana langsung menatap Theo,"Ada apa? Ada masalah di kantor?"tanya Anas cepat.
"Bukan masalah besar. Tapi aku harus segera kembali ke kantor. Kalian teruskan saja makan siangnya. Aku akan makan siang di kantor kalau urusan ini selesai. Dan kalian berdua, nanti aku akan mengirim mobil kesini untuk mengantar kalian kembali ke sekolah."sahut Theo cepat sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Aku yang akan mengantar Rilla dan Dee. Jadi kau tidak perlu mengirim mobil ke sini. Dan apa kau yakin untuk menanganinya langsung? Apa tidak aku saja yang kembali ke kantor?"tanya Ana lagi.
"Tidak. Tenang saja."tolak Theo cepat,"Aku pergi dulu."pamit Theo yang langsung berjalan keluar dari restoran.
Rilla menyentuh tangan Ana,"Apa kau yakin kalau ini hanya masalah biasa?"tanya Rilla cemas.
"Aku yakin tidak. Theo tidak akan turun tangan langsung ke dalam suatu masalah kalau masalah itu bukan masalah besar yang bisa membuat wakilnya menyerah dan memutuskan untuk menelpon Theo."jelas Ana.
"Kalian tenang saja. Theo pasti bisa menangani masalah apapun. Dia jauh lebih genius dari siapapun. Semua masalah akan terlihat mudah kalau yang mengatasinya Theo."tukas Stefan, suami Ana.
Semuanya menerima penjelasan Stefan dengan tenang, dan melanjutkan makan siang mereka yang tertunda."Maaf, aku permisi sebentar."ucap Dee pelan lalu segera meninggalkan meja.
Rilla menatap kepergian Dee dengan curiga karena wajah sahabatnya itu tiba-tiba terlihat muram, tapi dilihatnya kalau Dee berjalan menuju toilet, dan itu membuatnya tenang. Tapi apa yang terjadi tidak sama dengan apa yang dilihat Rilla. Dee berhenti di sebuah meja yang tidak jauh dari toilet.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us
RomanceCarilla, gadis yang ceria dan setia. Cello, pengusaha muda kaya raya yang sangat mencintai Carilla. Theo, taipan muda Manhattan yang tampan namun tidak jujur pada dirinya sendiri. Apa yang terjadi saat cinta mengubah hubungan ketiganya?