Farewell
"Aku hamil."ucap Miranda pelan saat dirinya dan Cello sedang makan malam diluar.
Cello terdiam. Selama ini dia sangat berharap tidak mendengar kalimat itu keluar dari mulut Miranda. Tapi selama ini semua harapannya sia-sia. Miranda terbukti hamil dan sekarang Miranda menaruh amplop putih ke atas meja."Ini hasil pemeriksaannya."lanjut Miranda yang kemudian ikut berdiam diri karena Cello sama sekali tidak memberi respon sedikitpun.
"Aku hanya ingin kau tahu kalau anak ini ada, Cello. Sudah cukup aku melihatmu seperti ini. Kau lebih buruk daripada mayat hidup. Aku tidak akan menagih janji yang pernah kau ucapkan. Aku akan merawat dan membesarkan anak ini sendirian. Aku yakin kalau aku sanggup melakukannya, dan aku juga tidak akan melarangmu untuk menemui Rilla karena aku tahu kalau kau sangat mencintainya."
Cello mengambil amplop putih itu dan menaruhnya di atas tangan Miranda,"Aku tidak ingin anakku lahir tanpa mengetahui siapa ayahnya. Aku akan menepati janjiku padamu, dan aku juga tidak akan menemui Rilla lagi karena aku sama sekali tidak ingin menyakiti siapapun diantara kalian. Aku akan bertanggung jawab."ucap Cello pelan, tanpa bisa menyembunyikan kepedihan yang dirasakannya saat mengatakan akan berhenti menemui Rilla, cintanya.
Miranda mengerjap tidak percaya. "Apa aku bisa mempercayainya?"tanya Miranda lirih karena dia benar-benar tidak menyangka kalau Cello tetap akan memilih dirinya dan anak yang sedang dikandungnya daripada kesempatan untuk bersama dengan gadis yang sangat dicintainya.
Cello mengangguk pelan. Sekarang keputusan akhir sudah dijatuhkan. Dia sama sekali tidak bisa membuat alasan apapun untuk menemui Rilla betapapun dia sangat merindukan gadis itu.
***
Rilla masih belum selesai membaca catatannya tentang materi yang akan diujiankan besok saat Theo tiba-tiba masuk ke kamarnya tanpa permisi terlebih dahulu."Carilla cepat bereskan baju-baju sekolahmu sekarang juga."ujar Theo cepat sambil berjalan kearah lemari pakaian Rilla dan langsung membuka pintunya sebelum mulai mengeluarkan pakaian-pakaian Rilla dari dalam lemari.
"Apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan, Theo? Ada apa ini?"tanya Rilla benar-benar shock melihat tingkah Theo.Apa yang terjadi? Dia mau mengusirku?bathin Rilla bingung.
Theo membalik badannya,"Aku harus ke Sydney dengan pesawat malam ini, dan itu artinya kamu hanya tinggal sendirian disini, itu sama saja berniat membuatku gila. Jadi keputusan terbaik yang bisa kuambil untuk saat ini adalah memindahkanmu ke apartement-ku di Silver Peak, setidaknya disana ada Ana yang bisa menjaga atau minimal bisa melihatmu disaat senggangnya. Atau mungkin Matt bisa menjadi temanmu selama disana."jelas Theo sangat cepat,"Sebenarnya aku ingin membawamu ke Sydney, tapi itu jelas keputusan bodoh karena kamu besok harus midtest. Aku hanya akan merusak masa depanmu dengan membawamu ke Sydney. Jadi kali ini aku harus meninggalkanmu."
Rilla terdiam mendengar semua penjelasan Theo yang menurutnya sangat aneh. Kenapa Theo bisa gila hanya dengan meninggalkannya tinggal sendirian di rumah yang notabene milik Theo."Theo. Kenapa kamu menjadi mudah panik begini?"
"Mudah panik?"tanya Theo bingung sambil menelengkan kepalanya sedikit. Karena dia sebenarnya tidak panik sama sekali. Kalau Theo panik, saat ini mereka pasti sudah berada di Silver Peak dan bukannya berkemas seperti ini.
"Entah ini cuma perasaanku saja atau memang benar, sejak Cello menjauh, kamu menjadi orang yang aneh. Reaksimu terhadap sesuatu pasti berlebihan."
Theo tersenyum, dia menyadari apa yang yang dimaksud Rilla, dan Theo tahu kalau itu semua benar.Aku hanya akan bereaksi secara berlebihan kalau itu menyangkut dirimu."Apa itu penting dibahas sekarang? Aku berjanji akan menjelaskannya suatu saat nanti. Tapi itu tidak sekarang karena aku benar-benar harus segera ke bandara."

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Between Us
RomanceCarilla, gadis yang ceria dan setia. Cello, pengusaha muda kaya raya yang sangat mencintai Carilla. Theo, taipan muda Manhattan yang tampan namun tidak jujur pada dirinya sendiri. Apa yang terjadi saat cinta mengubah hubungan ketiganya?