Chapter 5

2.7K 211 12
                                    

BRUKKK..

"JEJEEEE!!!"

*****

"Hoammm..."

"Hmm.. udah siang ternyata"

Aku terbangun karena sinar matahari yang masuk melalui celah celah tirai ruangan bernuansa putih ini. Akupun menantap sendu tangan yang masih kugenggam dari semalam.

Jeje...

Siapa yang tega melakukan ini kepada Jeje? Kenapa? Apa ini karena pekerjaan kotor yang selama ini kami lakukan?

Orang itu. Ya, orang itu ada disana saat terjadi penembakan itu. Dia pasti tau sesuatu. Atau jangan jangan dia pelakunya?!

"Arghh.."

Kepalaku sakit memikirkan ini semua.

Pertama, dia menabrak Jeje di sekolah. Kedua, dia menumpahkan minuman di baju targetku. Dan ketiga, dia ada ditempat kejadian penembakan terhadap Jeje. Apa hubungan orang itu dengan semua ini?! Segera setelah Jeje sadar aku harus memecahkan teka teki ini. Harus!!

Huft.. untung saja proyektil peluru tidak ada yang mengenai organ vital Jeje. Tapi 2! Ada 2 luka tembak di tubuh Jeje. Sepertinya orang ini bukan seorang professional atau memang dia tidak berniat membunuh Jeje? Huft.. Entahlah

*****

Jeje POV

Dimana gue? Putih? Semua serba putih. Terakhir yang gue inget, gue lagi nunggu Ve diparkiran.

"Arghh.."

"Jeje?! Kamu gapapa? Apa yang sakit?

"Kepala gue sakit banget Ve"

"Sebentar yaaa, aku panggil dokter dulu"

*****

Author POV

Ve melepas genggamannya pada tangan Jeje dan bergegas keluar kamar.

Tidak sampai 5 menit Ve sudah kembali dan diikuti oleh seorang dokter.

Ve memandang Jeje yang tengah diperiksa oleh dokter dengan khawatir. Dia terus menggenggam tangan adiknya itu.

"Keadaan adik anda baik baik saja. Jeje sudah melewati masa kritisnya. Sakit kepala yang dirasakan Jeje hanya efek dari Jeje yang tertidur cukup lama. Istirahat yang cukup dan Jeje dapat bisa segera pulang" Jelas dokter yang memeriksa Jeje.

Ve pun menghembuskan nafas lega, dia lega setelah mendengarkan penjelasan dari dokter. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari luka yang Jeje dapat dari tembakan itu.

*****

Ve POV

"Je?"

"Iya, kenapa Ve?"

"Kamu kenapa bisa ketembak kayak gini si?"

"Gatau guee, yang gue inget, gue lagi nunggu lu di parkiran, terus tiba tiba gue kebangun di ruangan ini"

"Je, ak...."

"Ve? Gue laperrrrr" tiba tiba Jeje memotong omonganku

"Yaudah, Kamu mau makan apa?"

"Hmm.. Apa yaa? Lu udah makan?" Aku menggeleng

"Yaudah samain ae sama lu Ve"

"Kamu gapapa aku tinggal sendiri?"

"Yaelah, lu kira gua bakal ilang Ve? Siapa juga yang mau nyulik gua?"

"Eh iyaya, nanti yang ada kamu malah nyusahin penculiknya" aku menggoda Jeje sambil menahan senyumku hehe.

"Udah Je, jangan ngambek, kamu udah jelek makin jelek kalo manyun gitu. Yaudah yaa, aku jalan dulu".

"Hm, dasar Jessica"

Hahaha aku masih bisa mendengar gerutuan Jeje walaupun sudah berada di luar kamar rawat.

*****

Setelah berkeliling sekitar 1 jam, aku memutuskan untuk kembali sambil membawa beberapa persediaan makanan untukku dan Jeje.

Aku berjalan sepanjang lorong rumah sakit sambil membawa beberapa kantong plastik berisikan pesanan pesanan Jeje.

Brukkk!!!

Dia?! Orang ini lagi? Kemarin dia nabrak Jeje, sekarang nabrak aku. Dan selalu saja tanpa basa basi dia berjalan begitu saja seperti tidak terjadi apa apa. Kenapa dia selalu ada di sekeliling aku? Dan apa yang dia lakukan di rumah sakit ini?

Jeje?! Dia berjalan dari arah kamar Jeje! Aku harus segera sampai di sana!

Jeje...

*****

Apa yang terjadi disini? Kenapa ada banyak orang disini? Kenapa kamar ini sangat berantakan?

Tiang infus yang jatuh di lantai, vas bunga yang pecah, tirai yang terkoyak, dan bercak darah..

Ha? Bercak darah? Dimana Jeje?

"Apa yang terjadi disini dan dimana Jeje?" Aku sedikit berteriak memecah kegaduhan yang ada di ruangan ini.

Hening?

"Ah maaf, kami sedikit lalai. Cctv yang ada di sekitar lorong kamar rawat Jeje telah disabotase. Kami datang setelah mendapat panggilan dari tombol emergency. Saat salah satu perawat sampai kesini, keadaan kamar ini sudah seperti ini. Dan pasien sudah tidak ada di ruangan ini." Jelas seseorang yang sepertinya salah satu petinggi di rumah sakit ini.

"Jeje tidak ada? Dimana dia? Siapa yang merusak cctv nya?"

"Tenang, pasien atas nama Jeje telah kami temukan tertidur di salah satu kamar rawat yang kosong. Dan menurut pengakuan Jeje, dia tidak ingat bagaimana bisa sampai disana. Maafkan kelalaian kami. Kami akan segera menyelidiki kasus ini. Ah iya, dan kami menemukan sebuah note yang sepertinya ditunjukkan kepada anda."

Note? Dari siapa? Aku pun membuka kertas yang diserahkan seorang perawat kepada ku.

Ve...
Jaga adikmu baik baik jika kamu tidak ingin menyesal.

-DKP

DKP?? Siapa dia?

TBC..

Haiiiii~
Gimana? Gimana?
Wahhh ada dekape dekape wakaka

Kritik sarannya selalu ditunggu yaaaaaa~


 

Hate [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang