"Beb.. Elo?!!"
"Kamu?!"
Beby langsung menghempas kasar tangan Shania dan berlari keluar membanting pintu saat ia dapat melihat dengan jelas wajah orang yang semalam mereka selamatkan.
"Kamu kenal sama Beby Shan?" Kinal bertanya pada Shania saat melihat kelakuan aneh Beby.
Shania pun mengangguk sambil memejamkan matanya.
*****
Seorang perempuan dengan rambut sedikit dibawah bahu mengerang kesakitan saat ia baru saja terbangun dan menyadari tangannya yang terikat membentang pada dua buah tiang dengan keadaan tubuh yang tidak bisa dikatakan baik."Wahwahwah jagoan kecil kita udah bangun ternyata." Ejek seorang perempuan dengan pakaian serba hitam dan rambut pendek.
"Gua dimana?" Cicit perempuan yang sedang terikat itu saat iya belum bisa menemukan suaranya dengan sempurna.
"Apa cantik? Coba ulangin kita ga kedengeran nih." Ejek perempuan itu lagi, diikuti dengan suara tawa dari orang orang yang ada di sekitarnya.
Perempuan berambut pendek itu mendekat, ia mengangkat dagu perempuan yang terikat itu agar melihat padanya.
"Kalo orang ngomong itu liat matanya, jangan cuma nunduk aja."
Cuihhh...
Perempuan dengan rambut sebahu itu membuang air liurnya tepat diwajah perempuan berambut pendek itu.
"BRENGSEK!!"
Perempuan berambut pendek itu memukul dagu perempuan dengan rambut sebahu itu dengan sangat keras. Tidak cukup sampai disitu, ia juga menendang dan memukul perut perempuan itu.
"Hei kamu yang disana! cepat ambil air!"
Salah satu anak buah dari perempuan berambut pendek itu pun langsung menuruti perintah boss nya dan pergi mengambil air.
Setelah anak buahnya kembali, perempuan dengan rambut pendek itu pun langsung merebut kasar ember yang berisi air tersebut dan langsung menyiramkannya pada perempuan dengan rambut sebahu itu.
BYURRRR...
Perempuan dengan rambut sebahu itu meringis kesakitan saat luka lukanya menyentuh air dingin. Dalam sekejab ruangan itu dipenuhi oleh suara tawa orang orang orang yang ada disana. Mereka tertawa dengan keras saat melihat ketidakberdayaan perempuan dengan rambut sebahu itu, kecuali dua orang. Ya, dua orang.
"Udah udah, hari ini cukup sampe disini. Besok kita lanjut lagi. Jangan ada yang berani kasih makan dia. Dia harus belajar sopan santun dulu baru boleh makan. Oke semuanya keluar!" Perempuan berambut pendek itu kembali memberi perintah.
Semua orang diruangan itu mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu tapi tidak dengan perempuan berambut panjang yang sedang menatap iba pada perempuan berambut sebahu itu. Mereka saling mengunci pandangan mereka satu sama lain. Perempuan berambut sebahu itu terus memandang kearah perempuan dengan rambut panjang itu, berharap perempuan tersebut ingin membantunya.
"Shania, sampai kapan kamu ingin berdiri disitu?" Perempuan berambut pendek yang melihat masih ada orang yang belum keluar dari ruangan itu pun langsung angkat bicara.
"Eh? Iya, maaf boss."
Perempuan yang dipanggil Shania itu pun melangkah pergi keluar dari ruangan itu meninggalkan tatapan kecewa di belakangnya.
*****
Shania memejamkan matanya saat ingatannya akan tatapan beby terus menerus berputar di kepalanya."Maafin aku beb"