"Veeee bantu gua Veeee!!! Astagaaa SANA NALLL SANAAA!!!"
"Maaf ya Je, kali ini aku gamau ikut campur. Yuk kita nonton aja" Ajak Ve pada perempuan yang dari tadi hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
*****
"Akkkkk Veeee!! Kinal obatnya abisss Veee!! Tolong gueee!!"Jeje masih saja berteriak teriak sambil berlari mengelilingi rumah menghindari kejaran Kinal. Sedangkan Kinal masih belum ingin menghentikan aksinya menggoda Jeje, saat melihat Jeje begitu ketakutan padanya.
"Nalll, ampun Nallll. Plisss berentii, capek guee. Gue beliin martabak special deh."
Jeje mengatur napasnya sambil sedikit menundukkan badannya di samping Ve.
"Oke Deal."
"Eh? Udah? Cuman gara gara gua janjiin martabak doang lu udahan? Kenapa ga dari tadi aja siii Nal???"
"Lah lu kan baru nawarin Je."
Kinal mengeluarkan cengirannya dan duduk berselonjor di dekat kaki Veranda.
"Sini duduk Je. Ayok buru tadi lu mau ngomong serius apa?"
"Ah ogah ah gua. Kapok gua sama lu Nal. Lu aja deh yang ngomong capek guaa."
"Dih ngambek masa."
"Gua ga ngambek woyy, dikata gua capek. Ga liat lu gua masih ngos ngosan?"
"Hahaha itung itung latian Je."
"Udah udah kalian minum dulu nih. Aku aja yang nanya. Jadi, nama kamu siapa?"
Ve bertanya kepada perempuan yang duduk di sampingnya sambil menuangkan air putih untuk Kinal dan Jeje.
"Engh.. Nama aku Beby."
"Okee Beby, kenapa kamu bisa ada di bagasi mobil kami?"
"Emm.. Aku kabur kak."
"Maksudnya kabur?"
"Aku kabur dari tempat yang kalian serang itu. Aku disekap di sana dan disiksa."
"Loh? Kenapa mereka bisa nyekap kamu?"
"Aku pernah berusaha nyerang tempat itu juga, tapi sayang aku ga berhasil. Aku ditangkap dan disiksa habis habisan."
"Kenapa kamu berusaha nyerang tempat itu?"
"Karena aku mau bales kematian orang tua aku yang disebabkan oleh mereka. Melihat dari apa yang kalian lakukan di tempat itu, sepertinya kita mempunyai tujuan yang sama. Aku mohon, tolong ikutsertakan aku dalam penyerangan kalian. Aku akan bantu kalian sekuat tenaga."
"Tapi-"
"Plisss, aku akan berlatih sekuat tenaga aku. Tolong latih aku. Aku tak akan bisa tanpa bantuan dari kalian."
"Oke Beby, kami akan membicarakan ini nanti. Sekarang fokus aja sama kesembuhan lu, karena ga mungkin lu mau ikut kita dalam keadaan seperti itu." Kinal pun akhirnya angkat bicara dan bangkit dari duduknya.
*****
"Gabisa gitu Nal! Gimana kalo cerita dia itu cuman karangan dia aja?""Gua tau Je, tapi kan itu cuman kemungkinan. Gimana kalo semua yang dia bilang tadi itu emang faktanya? Lagian tadi gua ga liat kebohongan di mata dia."
"Iyaa, aku juga ngerasa kalo dia itu ngomong apa adanya."
"Tapi kemungkinan terburuk dia sebenernya mata mata itu gede banget Nal. Lu mau ngambil resiko?"
"Kita gaakan bisa maju Je kalo gamau ngambil resiko. Keputusan gua udah bulat, kita akan rekrut dia. Kita butuh banyak anggota Je. Semalem yang kalian lawan itu cuman markas kecilnya. Gaada apa apanya. Walaupun kita punya kualitas tapi kuantitas juga penting Je. Gua percaya sama kalian, apa kalian ga percaya sama keputusan gua?"