Chapter 14

2.1K 162 19
                                    

Jeje pun langsung sedikit berlari menuju orang itu dan langsung menjatuhkan dirinya serta menekan punggung lelaki tersebut menggunakan dengkulnya.

"Ini gimana Ve? Kita langsung telpon kinal aja?" Tanya Jeje kepada Ve yang masih berjalan sambil tertatih memegang dinding yang ada disampingnya.

"Yaud-"

"Haiii semuaaaa"

*****
"KINALL?!!" Teriak Jeje dan Ve bersamaan karena kedatangan Kinal yang tiba tiba.

"Hahaha iya ini gua. Jangan kaget gitu dong mukanya ngeliat princess elsa dateng." Balas kinal sambil berjalan mendekat ke arah Ve.

"Jijik gue Nal. Mana ada princess kekar kayak lu! Mana ngangkang lagi." Balas Jeje sambil masih menekan kakinya di punggung lawannya.

"Kamu gapapa Ve?"

"Ck elah gue malah dikacangin. Woeeyy Nalll ini musuh gimana iniii? Capek gua nahannyaa." Potong Jeje sebelum Ve sempat menjawab pertanyaan Kinal.

"Oh, yaudah yarin aja Je. Lepasin ajaa. Toh kita juga gaakan bunuh mereka."

"Serius Nal?"

"Iyaa, kan mereka cuman bawahannya Nakagawa. Mereka gaada urusan sama kita. Eh, tapi jangan dilepas dulu deh Je. Nanti dia malah kabur. Nih bius aja pake ini." Balas Kinal lalu melempar sebuah botol kecil ke arah Jeje.

"Lah? Ini kloroform kan Nal?

"Iyaaa, yang waktu itu gua pake buat ngebius lu di rumah sakit."

"Eh iya, gue baru inget lu dulu pernah bius gue yaa."

"Iyaaa, buat nyelametin lu tapi. Lu tau kan cara makenya? Jan percaya sama yang di film film yaa. Bahan kimia itu baru bisa bereaksi sekitar lima menit masuk ke dalam tubuh."

"Iyeee tau gue tauuu."

Jeje pun mulai membius musuhnya walaupun ada sedikit perlawanan dari musuhnya. Sedangkan Kinal, sibuk membujuk Ve agar mau naik ke punggungnya.

"Naik aja Vee, gapapa. Kamu kan tadi abis kena pukul. Kaki kamu biru biru juga tuh."

"Engga usah Nal, aku masih kuat kok."

"Mau naik ke punggung aku apa aku gendong bridal?"

"Gausah Nal. Aku berat. Kasian ka-"

"Mau naik sendiri apa aku langsung angkat kamu?"

Mendengar pertanyaan terakhir Kinal yang lebih menyerupai ancaman itu pun Veranda akhirnya mengalah. Lagi pula memang tubuhnya sudah lemas, seluruh tulangnya serasa remuk. Terutama bagian bahunya.

"Nal udah pingsan nihhh"

Teriak Jeje setelah selesai dengan urusannya dan berjalan mendekat ke arah Kinal dan Ve.

"Yaudah, sekarang kita ke brankasnya Je."

"Humm, eh iya mana alat yang lu bilang?"

"Ada kok tenang aja, udah di kantong gua."

Mereka pun terus berjalan hingga berada di depan pintu besar berwarna putih.

"Buka Je, gua susahh" Perintah Kinal kepada Jeje.

Jeje pun bergegas membuka pintu tersebut, dan mereka masuk ke dalamnya.

"Ve, kamu duduk sini aja yaa"

"Ehh, engga aku pengen liat juga cara kerja alat kamu"

"Eh?" Kinal yang tadi sudah sedikit menurunkan badan Ve pun kembali mengencangkan pegangannya agar Ve tidak terjatuh.

Hate [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang