1

2.5K 113 4
                                    

"Ci omii!! Banguuun!!! Ini udah jam brp? Ntr kita telat ke sekolah!" Teriak seorang anak perempuan membangunkan kakak nya..

Sementara orang yang dibangunin cuma menggeliat tanpa membuka mata sedikitpun, malah menarik selimut menutupi semua badannya..

"Ci omi!! Ayoo banguun.!" teriak nya lagi sambil menggoyang-goyangkan badan kakak nya.

"Apa sih lo dek!! Gw masih ngantuk!! Ganggu aja!" sambil kembali menarik selimut.

Selalu aja begitu kalo dibangunin. Kalo bukan kakak sendiri udah aku acak-acak. Batin Sinka

"Ya udah, aku udah bangunin kakak ya. Jangan salahin aku kalo nanti kakak telat ke sekolah terus di hukum lagi di lapangan!" Ucap sinka acuh dan melengos pergi.

Ya gadis itu bernama Sinka, Sinka Juliani lebih tepatnya. Dia seorang siswi kelas X sebuah SMA swasta di Jakarta. Gadis manis yang mempunyai senyuman indah saat menatapnya. Bisa dibilang dia gadis yang mandiri. Dia selalu mengurus semua keperluan di rumah sendiri, meskipun dia tinggal berdua dengan kakak nya tapi kakak nya bersifat acuh, selalu pulang malam bahkan terkadang sampai pagi. Jadi apa-apa keperluan rumah mau tak mau di urus oleh Sinka. Tapi dia melakukannya dengan senang hati karna dia begitu sayang pada kakak satu-satunya yg dia panggi ci Omi itu..

Kita beralih ke Naomi, Shinta Naomi. Kakak dari Sinka. Seorang siswi kelas XI SMA swasta di jakarta, ia satu sekolah dengan adik nya Sinka. Naomi terkenal sebagai murid yang nakal, nilai yang selalu jeblok dan suka membantah guru nya. Berkali-kali dia dikeluarkan dari sekolah sebelumnya. dia bisa bertahan di sekolah yang sekarang karena papa nya. Kalo tidak mungkin dia sudah di keluarkan entah dari kapan.

Namun dibalik itu semua Naomi memiliki wajah yg cantik, meskipun terlihat sedikit jutek tapi ia terlihat sangat cantik pada saat tersenyum. Sayang sekarang senyum itu seolah menghilang setelah orang tua nya bercerai. Ia seakan benar-benar hancur, ia membenci papa nya yang sekarang sibuk dengan kerjaan sehingga tak ada waktu untuk mereka berdua. Tentang mama nya, ia tak pernah peduli lagi karna menurut nya mama tidak menyayanginya karena meninggalkan dia dan Sinka.

Sinka sekarang tengah sibuk membuat sarapan untuk mereka berdua. Dan menata di meja biar nanti dia bisa sarapan bareng Naomi seperti biasa..

Sinka duduk di meja makan menunggu kakak tersayang nya, 5 menit..10 menit.. yg ditunggu belom jg datang akhirnya Sinka kembali ke kamar kakak nya dan ternyata yang ditunggu dari tadi masih terlelap dengan pulasnya.. Sinka mendengus kesal kemudian menarik selimut yang menutupi kakak nya..

"Ci, kenapa sih selalu saja susah dibangunin!" Ucap nya kesal sambil menarik Naomi.

"Ci!! Ci omi!! Oke kalo ga mau bangun aku siram ya!"

Mendengar kata-kata itu Naomi lansung bangun dengan wajah kusut sekaligus bete.

"Lo ya dek! Bikin gw kesel aja pagi-pagi! Kalo lo bukan adek gw udah gw lempar ke luar karna berani bangunin gw.." kesal Naomi berjalan ke kamar mandi.

Sinka tersenyum penuh kemenangan dan kembali ke meja makan. meskipun kakak nya terkadang kasar tapi Sinka tetap menyayangi kakak nya. Karna Sinka merasa tak punya siapa-siapa lagi untuk tempat mengadu selain kakak tersayang nya.

Tak lama sosok yang di tunggu-tunggu nya muncul. Dia terlihat cantik dengan rambut terurai. Tapi tetap dengan wajah kesal menatap adik nya.

Naomi berjalan menuruni tangga dan melewati Sinka dengan cuek.

"Ci, sarapan dulu. Aku udah buatin roti." Ucap Sinka

"gw lagi males sarapan dek, lw aja abisin" cuek Naomi dan berlalu pergi

Tak bisa berkata apa-apa lagi karna ia tak mau memaksa kakak nya, dari pada mereka berdebat. Sinka pun berlari menghampiri kakaknya dan mereka berangkat sekolah bersama seperti biasanya.

Naomi yang berada di balik kemudi mobil nya masih dengan wajah kesal. Ya, mereka berdua di fasilitasi sebuah mobil oleh papa untuk mempermudah ke sekolah, awalnya papa menyuruh untuk memakai supir tapi Naomi dengan tegas selalu menolak nya. sepanjang perjalanan menuju sekolah mereka hanya diam. Sinka tak berani banyak bicara, tak mau membuat kakaknya semakin badmood pagi ini..

Sampailah mereka di sekolah. Beruntung karna mereka tiba pas sekali bel tanda masuk berbunyi.

"Syukurlah tidak telat" ujar Sinka pelan

"Ayo ci, kita masuk, udah bel" Sinka mengajak kakak nya yang hanya diam sedari tadi.

"Lo duluan dek, ntar gw nyusul" jawab nya singkat.

"Ya udah aku duluan ya ci. Awas kalo cici ga masuk!" Sinka mengecup sekilas pipi kakak nya seperti biasa dan berlari menuju kelas.

Dengan malas Naomi berjalan menuju ke kelas nya. Setibanya di kelas Naomi menuju tempat duduk nya, keadaan kelas riuh karena guru mereka belum masuk.

"Pagii mi" ucap Yona tersenyum. Yona teman sebangku Naomi dan juga teman "seperjuangan" Naomi. Ya seperjuangan untuk bolos dan lain-lain. Karena itu Naomi bisa dekat dengan dia.

"Oi mi, lo kenapa deh? Pagi-pagi udah bete aja tuh muka. Kurang piknik?" Tanya Yona meledek.

"Ga usah banyak omong! Gw lagi males" kesal Naomi.

Tak lama guru mereka masuk, keadaan kelas yang sebelumnya riuh mendadak hening. Pelajaran pertama kali ini adalah matematika. Pelajaran yang paling di benci Naomi. Tidak hanya pelajaran ini sih kayaknya semua pelajaran juga di benci sama dia.

Bu melody guru matematika yang terkenal killer menyuruh para siswa mengumpulkan tugas yang di berikan kemarin. Seakan hafal dengan kelakuan salah satu murid nya Bu Melody memanggi Naomi dan menanyakan tugas nya.

"Naomi! Mana tugas mu? Ayo kumpulkan!" Tanya Bu Melody sedikit meninggikan suara nya.

Yang ditanya hanya menggeleng acuh karna Naomi tidak mengerjakan tugasnya.

"Kamu tidak mengerjakan tugas lagi?! Mau sampai kapan kamu jadi murid pemalas? Sekarang juga kamu keluar berdiri di lapangan sampai jam pelajaran saya selesai!" Bentak Bu Melody

"Ck ah, gw lagi, gw lagi.. dasar perawan tua!" Ujarnya pelan dan berdiri dari tempat duduk nya.

"Naomi!!! Saya dengar ya apa yang kamu bilang barusan! Sekarang juga kamu keluar!!" Usir Bu Melody dengan amarah yang memuncak setelah medengar umpatan Naomi.

Naomi hanya mendelik kesal dan berlalu keluar kelas menuju lapangan menjalani hukuman yang seperti nya sudah jadi hobi(?) untuknya.

Heyhoo...

Saya hanya penulis amatiran yang entah kenapa pengen coba nulis..

ini tulisan pertama saya. Maaf kalo agak membosankan karena tak tau gimana cara nya menulis.. hehe

Belakangan sedang tertarik sama pairing Ve-omi. Badai dan tsunami yang jika disatukan akan terjadi bencana *apasih thor lebay!* 😀

Saya tunggu vote dan komen nya ya..

Cinta Datang Tiba-TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang