12

692 67 4
                                    

Veranda POV

Pagi ini sengaja aku bangun lebih cepat, dan dengan semangat 48 aku sudah sibuk dengan peralatan masak ku. Aku berniat membuatkan sarapan untuk Naomi dan Sinka. Itung-itung ucapan terima kasih ku karna Naomi sudah mengajak ku jalan-jalan kemarin.

Aku menyiapkan beberapa bumbu untuk memasak nasi goreng. Aku memang tidak terlalu berbakat memasak, tapi kalo masak masakan yang simpel seperti nasi goreng ini sudah jadi keahlianku sejak aku sering di tinggal keluar kota oleh kedua orang tua ku.

"Yeaaaaay...!! Nasi goreng ala chef Veranda selesaaai....!!" Teriakku setelah akhirnya selesai membuat 3 porsi nasi goreng, untuk Naomi, Sinka dan tentunya buat ku.

Segera ku rapikan kembali dapur yang lumayan berantakan. Ku cuci peralatan masak yang tadi ku gunakan.

"Oke selesai.. Sekarang waktunya mandi" ucapku sedikit berlari menuju kamar.

Setelah selesai mandi, berganti pakaian dan sedikit memoles wajah ku dengan make up aku bergegas menuju rumah tetangga ku, tidak lupa dengan sarapan yang sudah ku persiapkan untuk mereka.

Tok..tok..tok...

Tak lama setelah mengetuk pintu, Sinka pun keluar.

"Pagi kakak bidadariii" sapa Sinka sumringah

"Pagi juga dudut gemeess" balasku sambil mencubit pipi chubby nya

"Iiish ka main cubit-cubit aja, sakit tauu. Lagian ka Ve sejak kapan panggil aku dudut? ucap Sinka memegangi pipi nya

"Hehe maaf ya, abisan gemes liat pipi chubby kamu.. Aku denger Naomi panggil kamu dudut ya udah aku ngikut aja hehe.  O iya cici mu mana?"

"Haah.. Ka Ve kaya ga hafal aja kebiasaan dia. Masih ngebo tuh di kamar. Ka Ve aja yang bangunin, aku mah udah males di amuk tsunaomi terus tiap pagi.." Ucap Sinka masuk ke rumah dan aku mengikutinya di belakang

"O iya dut, ini aku bawain sarapan buat kita, kamu siapin di meja ya, aku mau bangunin cici mu yang kebo itu dulu.." Kataku sambil memberikan bungkusan makanan yang aku bawa.

"Waaaah, asiik di masakin bidadari, pasti enaak. Kaka idaman banget deh, Ci Omi boro-boro masakin sarapan, jam segini aja belom bangun.." Gerutu Sinka

"Iyaa, nanti aku masakin tiap hari deh" ucap ku sambil menuju kamar Naomi

Ku tarik nafas dalam sebelum memasuki kamar nya, aku sudah membayangkan gimana resiko nya membangunkan singa tidur..

Ku buka pelan pintu kamar nya, terlihat seseorang masih lelap di alam mimpi nya dengan selimut tebal yang menutupi sebagian tubuh nya..

"Cantik" gumamku tanpa sadar saat memperhatikan wajahnya yang sedang tertidur pulas..

"Tapi sayang nya jutek dan galak" lanjutku

"Verandaaa.." aku mendengar Naomi memanggilku

"Iya Omi.. Ini aku" jawabku

"Bahkan di dalam mimpi pun suaramu terdengar begitu nyata Ve.." Lanjutnya dengan mata yang masih tertutup

Aku kaget mendengar ucapannya. Sepertinya dia mengigau.

"Apa dia memimpikan ku?" Gumamku.

Ada rasa senang saat ku tau dia memimpikan ku, entah kenapa. Begitu juga jantung ini berdegup 3 kali lebih kencang dari biasanya.

"Mi.. Bangun Mi.." Aku mencoba membangunkannya.

1...
2...
3...

Tak ada respon, yang dibangunin masih tetap terlelap.

Cinta Datang Tiba-TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang