15

327 37 12
                                    

Naomi POV

Kini aku berada di balkon kamarku. Menatap kepergian Shani dengan sebuah taksi yang menjauh dari rumahku.

"Maaf" kata itu lolos dari bibirku begitu saja

Aku menghempaskan tubuhku ke kasur, menerawang jauh menatap langit-langit kamarku. Pikiran ku seperti menarik kembali memori yang sudah setahun ini ku pendam jauh dan tak ingin mengingatnya kembali.

"Aaarrgghh kenapa kamu muncul lagi? Kenapa kamu kembali saat luka itu sudah mulai sembuh? Kenapa shani?? Kenapaaaa??!!" Teriakku sambil mengacak-acak kasar rambutku.

"Mi, kamu gapapa?" Tiba-tiba aku di kagetkan oleh sebuah suara lembut yang sangat ku kenal.

"Eh..ga..gapapa kok. Sejak kapan lo disitu? Ketok pintu dulu kek, bikin kaget aja" kagetku sambil merapikan rambut ku yang berantakan

"Aku udah ketok-ketok dari tadi Shinta Naomiii, tapi ga ada jawaban dan kebetulan ga dikunci ya udah aku masuk aja"

Aku hanya mengangguk kemudian menyandarkan tubuh ku di tempat tidur sambil memainkan hp.

"Kamu yakin ga kenapa-kenapa Mi?" Tanya Ve menyelidik

"Kepo banget sih lo! Kan gw bilang gapapa ya berarti gapapa!" Ketus Naomi dengan nada suara yang sedikit tinggi.

"Eiitss santai boss.. Galak banget sih ah. Lagi PMS ya?" Jawab Ve sambil merebahkan tubuhnya di sampingku.

Saat ini hanya suasana hening yang terjadi antara kami berdua. Aku sibuk dengan pikiran ku sendiri. Begitu juga sosok cantik namun terkadang menyebalkan yang ada di sebelah ku saat ini, dia terlihat sibuk memainkan ponselnya.

Nyaman.. ya itu lah kata-kata yang tepat untuk menggambarkan perasaanku saat aku bersama Ve. Entah kenapa, aku sendiri juga bingung menjelaskannya. Tapi hadirnya terasa membawa kedamaian dan keteduhan yang ada di wajahnya seolah meredam semua amarahku saat ini.

"Dari pada lo mainan hp gitu mending lo bikinin gw sarapan sana! Kan masa hukuman lo masih lama." Ucapku sambil merebut hp dari tangan Ve.

"Iiisshh apa sih main rebut-rebut hp orang aja! Kasar banget sih sama cewe. Ga bisa minta tolong baik-baik apa?! Dasar cewe jutek" dumel Ve dengan wajah cemberut

Kamu tau ga Ve ekspresi mu seperti itu bikin jantung ini ga karuan. Pengen rasanya cubit pipi mu yang menggemaskan itu.. batin ku

"Ga usah pake emosi ntar cepet tua. Buruan sana bikinin sarapan. Kalo ga hp lo ga gw balikin!" Ancam ku

"Apaan sih mainnya ancem-ancem terus! Udah jutek kasar juga, kamu ini terbuat dari apasih. Ga ada ramah-ramahnya banget jadi cewe!" Umpat Ve

Kemudian dia beranjak dari posisi nya dan keluar dari kamarku.

Aku masih dengan posisi ku sebelumnya dan menimang-nimang ponsel Ve yang ada di tanganku. Sambil tersenyum membayangkan betapa lucunya Ve yang sedang kesal dan ekspresinya itu benar-benar terlihat sangat lucu, ingin rasanya mencubit pipinya yang chubby itu.

Iseng aku menatap lock screen hp yang ada di tanganku ini.

"What? Dia memasang foto nya sendiri untuk wallpaper. Dasar cewe narsis! " Gumamku

Tapi tanpa sadar aku kembali tersenyum melihat sosok di wallpaper hp tersebut. Kembali jantungku merasakan degupan yang tidak biasa.

"Dia terlihat sangat cantik. Apakah dia seorang bidadari yang di kirim ke dunia untuk seorang Shinta Naomi." Aku tertawa geli dengan imajinasi ku barusan.

Cinta Datang Tiba-TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang