Flashback on
Shani POV
"Apa kamu yakin dengan keputusan ini?" Tanya Indira pada anak gadis semata wayang nya
"Iya ma, aku udah ga kuat nahan hal yang selama ini mengganjal dalam hatiku. Aku akan menyelesaikan semuanya. Biar aku juga lega." Jawab Shani mantap
"Ya sudah, mama harap kamu bisa jaga diri saat jauh dari mama dan papa. mama akan selalu mendo'akan yang terbaik untuk kamu dan semoga beban pikiranmu selama ini bisa terselesaikan." Lanjut Indira
"Makasi ma, Shani pasti akan jaga diri. Dan mama sama papa juga jaga kesehatan selama Shani ga ada di sini. Shani akan ke sini saat liburan sekolah buat jenguk mama dan papa" jawab Shani
"Ayo Shani, nanti terlambat sampai bandara" teriak pak Natio papa dari Shani
"Iya pa sebentar. Ma, Shani berangkat dulu." Shani memeluk mama nya yang kini terlihat sedih di hadapannya.
Mama pun memeluk erat ku, mengecup puncak kepala ku seolah enggan melepas kepergian ku.
Tanpa sadar air mata yang sekuat tenaga aku tahan sebelumnya akhirnya turun tanpa izin, ia tak sanggup melihat mama nya sedih seperti sekarang. Tapi aku tetap meyakinkan kalau ini juga demi kebaikannya.
"Ayo pa" ucap ku pada papa yang sudah menunggu dari tadi dan masuk ke dalam mobil yang segera menuju ke bandara.
Berat rasanya meninggalkan mama dan papa seperti ini. Lagi pula ini pertama kalinya aku tinggal jauh dari mereka. Tapi aku tak bisa hidup dengan terus-terusan merasa sakit, sedih dan terbebani setiap waktu.
Aku memutuskan untuk pindah sekolah ke Jakarta meninggalkan Jogja yang merupakan kota kelahiranku. Bukan tak ada alasan aku pindah ke Jakarta. Semua ini karna aku ingin menyelesaikan sebuah masalah di masa lalu, kesalah pahaman yang membuat orang yang sangat berarti dan aku cintai merasakan luka yang teramat dalam.
Bukan dengan mudah aku mendapat izin untuk pindah sekolah, setelah perdebatan dan usaha ku untuk meyakinkan orang tua ku, akhirnya mereka memberi izin.
Di Jakarta nanti aku akan tinggal bersama kakak sepupuku. Dia yang akan menjaga ku selama aku ada di Jakarta nanti. Namanya Shania, Shania junianatha. Mahasiswi jurusan Komunikasi di sebuah universitas di Jakarta.
Aku lumayan dekat dengannya. Maka dari itu dia dengan senang menerimaku untuk tinggal bersamanya. Karna dia tinggal sendiri di apartemennya. Ya mungkin itung-itung dia jadi ada teman nanti.
Flashback off
"Kita sudah sampai". Ucap Kak Shania yang pagi ini mengantarku ke Sekolah
"Iya kak, makasi ya kak sudah mau mengantarku." Jawabku pada Kak Shania
"Ah santai aja, kaya sama siapa aja. Aku bakal anterin kamu tiap hari kok. Aku ga mau nanti mama sama papa kamu ngamuk-ngamuk kalo sampe anak gadis kesayangannya kenapa-kenapa" lanjut kak Shania sambil tersenyum
"Hehe.. ya udah aku turun dulu ya kak. Kak Shania hati-hati" ucapku turun dari mobil kakakku itu
Rasa gugup dan cemas sekarang tergambar di wajahku saat aku memasuki gerbang sekolah ini, berbagai macam pikiran terlintas di benakku. Apa yang akan terjadi nanti saat Naomi tau aku sekolah di sini, bagaimana sikapnya dan bagaimana aku harus menghadapi nya nanti. Tapi aku berusaha menepis semua pikiran itu. Dan kembali mengingat tekadku sebelumnya, tujuanku pindah ke sekolah ini dan menyelesaikan semua masalah ku dengannya.
Saat sampai di depan ruang kepala sekolah dan hendak mengetuk pintu aku di kagetkan oleh sebuah suara.
"Kamu Shani kan? Murid yang baru pindah ke sekolah ini?" Tanya seorang guru kepadaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Datang Tiba-Tiba
FanfictionCinta itu hadir tanpa di sengaja.. Cinta itu tak pernah tau ia akan jatuh kemana.. Hingga pada akhirnya dia memilih kamu..