2

1.8K 95 4
                                    

Naomi POV

"Ck ah, sial!! Males banget gw mesti jalanin hukuman dari perawan tua itu! Mending gw ke kantin".

Keadaan kantin sangat sepi, aku memilih duduk di bagian pojok kantin.

"Tau gini mending gw ga masuk. Ini gara-gara Sinka! pake acara bangunin gw tadi pagi.

Aku mengeluarkan hp dan mengetik pesan ke Yona sahabat ku yang sekarang masih di kelas Bu Melody.

Naomi : Yon, nanti tolong bawain tas gw ke rumah ya. Gw mau pulang.

Drrtt..drrrtt.. Tak lama sebuah pesan balasan masuk ke hp ku.

Yona : lo mau bolos lagi mi?! Lo ga kapok-kapok ya bikin masalah..

Naomi : ga usah banyak omong bawain aja ntr.

Yona : terus nanti adek lo gimana?

Naomi : pake nanya lagi, ya adek gw bareng lo lah pulang nya.

Yona : okee

Aku sekarang sudah berada di mobil menuju gerbang sekolah, kebetulan sekali tidak ada satpam yang menjaga, entah kemana. melihat kesempatan bagus ini aku lansung menginjak gas dan berlalu meninggalkan sekolah menuju rumah.

Sesampai di depan rumah aku lansung memarkir mobil dan membuka pintu untuk masuk ke rumah. Aku terdiam sebentar menatap pada rumah sebelah yang biasa nya kosong, tapi hari ini sudah ada penghuni baru di rumah itu.

Aku melihat seorang gadis yang sedang berdiri di teras rumah itu. sepertinya umur ku tidak terlalu jauh berbeda dengannya. Dia sedikit lebih tinggi dariku, berwajah cantik dan anggun. Tapi apa peduli ku, paling juga nanti bakalan rese, pikirku.

Sepertinya sosok yang ku perhartikan dari tadi sadar akan keberadaanku sekarang, dia menoleh ke arah ku dengan wajah sedikit bingung dan tiba-tiba melemparkan senyum padaku. Aku malas menanggapi karna nanti yang ada dia bakal ganggu. aku pun lansung masuk ke rumah tanpa memperdulikan si pemilik senyum itu.

"Siapa sih tuh cewek? Pake senyum segala lagi ke gw! sok ramah banget."

Aku lansung menuju kamar dan membanting tubuh di atas kasur. Tak lama hp ku bergetar dan saat dilihat itu adalah telpon dari papa.

"Nagapain sih pake nelpon segala? pasti Bu Melody si perawan tua itu mengadu kepada dia!" kesalku.

karena tak kunjung berhenti menelpon akhirnya dengan malas aku menekan tombol hijau di hp ku.

NAOMI! Hari ini kamu bikin ulah apa lagi disekolah?!! mau sampai kapan kamu begini terus? Ingat kamu anak perempuan Naomi, ga seharusnya kamu bersikap seperti itu!! Bentak papa di telpon.

Ga usah sok peduli! Ga usah sok perhatian! Urus aja urusan bisnis papa! lansung ku matikan telpon dari papa dan mematikan hp ku juga.

"Ternyata dia masih ingat kalo punya anak perempuan!!" kulempar hp ku sembarang.

Kejadian hari ini benar-benar merusak mood ku. Aku cape harus terus-terusan berdebat dengan papa. tak akan pernah habisnya. Dia terlalu sibuk dengan bisnis perusahaannya. tanpa ada waktu untuk bersama ku ataupun Sinka dan aku sangat membenci hal itu. lebih baik aku tidak punya orang tua aja sekalian.

Cinta Datang Tiba-TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang