3

1.3K 88 4
                                    

Dentuman musik menggema di seluruh ruangan yang minim cahaya, menghanyutkan setiap orang yang mendengar nya. Tidak sedikit mereka yang menggerakkan badannya sesuai dengan irama musik.

Naomi duduk di sebuah meja yang masih kosong. Ia mengeluarkan hp nya dan sepertinya menghubungi teman-temannya yang belum juga datang.

Tak lama dua orang cewek menghampirinya, Dhike, dan seorang cewek yang terlihat berdandan seperti laki-laki yaitu Ghaida.

"Hy cantik.. udah lama nunggu ya?" Sapa Ghaida merangkul bahu Naomi.

"Hy mi, maaf ya kita telat. nih tadi Ghaida dandan lama banget jadi telat deh.." ucap Dhike.

"Kebiasaan deh kalo janji tuh selalu telat kalian, eh Yona mana?" saut Naomi

"Yona ga bisa ikut, dia mesti nemenin mama nya." jawab Dhike

"Maaf ya cantik, jangan kesel gitu dong sama kita-kita. kan kita mau seneng-seneng ke sini.. bentar ya gw pesenin minum" tambah Ghaida sambil beranjak pergi.

Naomi hanya menghela nafas kasar. Dia hanya diam dan menatap kembali layar hp nya. ada beberapa chat masuk dari adik nya.

Sinka : Ci, pulang nya jangan larut malam ya, jangan macem-macem juga. aku sayang cici..

Hati nya sedikit berasa iba membaca beberapa kata terakhir dari pesan adik tersayang nya itu.

"Oi Mi, diem aja dari tadi. Ga asik lw, ga kaya biasa. lw lagi ada masalah? bokap lagi?" ucap Dhike mengagetkan nya. Naomi hanya mengangkat bahu nya.

"ya elah Mi, gitu aja dipikirin, bukannya udah biasa?" lanjut Dhike

"Udah ah ga usah bahas itu, gw ke sini ketemu lo lo pada bukan buat bahas perawan tua itu!" kesal Naomi

Kemudian Ghaida datang membawakan beberapa gelas minuman, dia menyodorkan salah satu gelas pada Naomi.

"Naomi kuwwh yang cantik, ini gw pesenin spesial buat lo" ucap Ghaida menggoda Naomi

"Apaan sih lo Ghai, ga usah panggil gw kayak gitu, jijik tau dengernya.."

"Jijik-jijik tapi lo suka kaan? Jangan marah-marah gitu dong, cantiknya jadi ilang deh" goda Ghaida lagi.

"Iya Mi, hati-hati kemakan omongan lo" samber Dhike

Naomi hanya melirik kesal pada Ghaida dan Dhike. Naomi lansung menenggak habis segelas minuman yang di bawakan Ghaida tadi. kemudian membakar sebatang rokok dan menghisapnya perlahan..

"Eh itu cowok siapa sih" ucap Ghaida sambil menunjuk ke arah seorang lelaki bertubuh tinggi dan wajah yang lumayan ganteng.

Serentak mereka menoleh ke arah sosok yang di tunjuk Ghaida.

"gw belakangan sering liat dia datang ke sini, tapi gaya nya songong banget, udah gitu suka ganti-ganti cewek yang di bawa ke sini" tambah Ghaida.

"Ya mana gw tau, lagi juga ngapain lo nanya-nanya dia? suka lo?" ketus Naomi.

"Nggak gitu Mi, gw mah masih "normal" cuma suka sama Naomi seorang.. hehe" jawab Ghaida sambil nyengir ke arah Naomi. dan di hadiahi tatapan tajam dari Naomi.

Ghaida memang punya orientasi yang berbeda dengan suka pada perempuan seperti dirinya. beberapa kali dia coba mendekati Naomi dan mengungkapkan perasaannya pada Naomi, tapi berkali-kali Naomi menolak dan akhirnya Ghaida pun menyerah untuk mendapatkan hati Naomi dan menghilangkan perasaan nya pada Naomi, karena dia tak mau kehilangan sahabatnya hanya karena perasaannya. meskipun tak sepenuhnya hilang.

"Udah Ghai ngaku aja lo!" saut Dhike

"Laaahh kok jadi gw sih?? kenapa jadi mojokin gw, kan gw cuma nanya" kesal Ghaida.

Cinta Datang Tiba-TibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang