Delapan ❌

113 5 0
                                    

Syanin dan Nata duduk dikursi paling depan dekat meja tunggu. Syanin memandang lurus kedepan, memainkan sedotan yang ditaruh di gelas berisi Jus Alpukat itu. Nata kemudian menyentuh hidung Syanin, "bengong mulu lu, kenapa?," Tanya Nata.

"Gapapa," Jawab Syanin, dengan singkat, padat, dan jelas.

Nata memanggil pelayan yang ada didekat meja tunggu, sambil melambaikan tangan.

"Ada yang bisa saya bantu mas?," Tanya Pelayan tersebut.

"Jadi berapa mba?," Tanya Nata.

"250 ribu mas,"

Syanin merogoh tas-nya dan mengeluarkan uang senilai Rp.250.000, namun saat Syanin menyodorkan uang-nya ke pelayan, Nata langsung menahan Syanin sambil berkata, "udah gue aja yang bayar,"

"gue ajaa ih," Gerutu Syanin.

"gue yang bawa lu kesini, lu udah nganterin gue keliling-keliling, masa lu yang bayar,"

Syanin pasrah sambil berkata, "Yaudah iya,"

Nata membayar makanan itu, kemudian mereka pergi meninggalkan restoran, Syanin memasuki toko baju, ia melihat ada baju yang cocok untuk Ibu-nya, karna mengingat hanya beberapa hari lagi, Anin akan berulang tahun yang ke-40.

"suka sama bajunya?," Tanya Nata.

"iya, bagus kayanya kalau mama yang pake, soalnya mama bentar lagi ulang tahun," jawab Syanin.

"oalah, trus gamau beli?," Tanya Nata.

"nanti aja, beli-nya bareng kakak gue aja," Jawab Syanin.

"Yaudah yuk pulang, udah malem," Ajak Nata.

"Yaudah yuk,"

Mereka berjalan menuju tempat parkiran, Syanin langsung membuka pintu mobil dan masuk ke mobil. Nata memakai seatbelt, tapi Syanin masih sibuk dengan seatbelt-nya yang tersangkut, kemudian Nata menolong Syanin, setelah selesai menolong, mata mereka saling pandang, Nata masih memegang Seatbelt yang ada ditubuh Syanin.
Satu menit..............dua menit, mereka masih dalam posisi tersebut, saling pandang, akhirnya mereka tersadar sudah cukup lama mereka saling pandang.

Nata melepaskan genggamannya dari seatbelt yang dipakai oleh Syanin, "sorry," Ucap Nata

"for what?," Tanya Syanin.

"i'm so sorry, i'm in love with your eyes," Jawab Nata.

Syanin melohok sambil berkata, "haa? ngomong apa sih? gajelas, tadi ada suara motor lewat," Tanya Syanin.

"gaa, ada kucing lewat tadi," Jawab Nata.

Dengan kepolosan Syanin, ia menjawab, "ohh, yaudah yuk pulang,"

"okay, let's go,"

***

Mereka sampai di rumah Syanin, Syanin menengok ke arah Nata sambil berkata, "Makasih ya, buat hari ini," Ucap Syanin.

Nata mengacak rambut Syanin   "apasih lu, kaya ftv aja deh haha,"

"Ishhh rambut gue berantakan nih," Ucap Syanin dengan nada seperti anak kecil yang sedang marah karna tidak dibelikan mainan.

"yaudah gih masuk sana," Ucap Nata.

Syanin tersenyum kecil sambil membuka pintu gerbang dan melambaikan tangan, Sedangkan Nata berjalan menunu mobil-nya dan kemudian menghilang dari hadapan Syanin, lalu Syanin memasuki rumah-nya.

Waktu menunjukan sudah pukul 09.00 pm, ia merasa bersalah kepada Keluarga-nya karna pulang larut malam. kemudian seketika Ayah, Mama, dan Kakak-nya menengok ke arah Syanin saat terdengar pintu terbuka.

"kok baru pulang nak? abis dari mana?," Tanya Ayah Syanin.

"abis main lah yah, sama pacarnya hahahaha," Jawab Kakak-nya.

"ish apaan sih lu, aku abis nyari kado buat Citra yah," Jawab Syanin sambil menutup pintu rumah.

"sama siapa?," Tanya Anin.

"Sama Kakak-nya Citra mah,"

"Citra ulang tahun? kok mamah gadikasih tau?," tanya Anin.

"Citra ga ulang tahun, cuma kakak-nya lagi pengen ngasih dia hadiah aja, kebetulan kan aku temen deketnya Citra, jadi dia minta anterin aku,"

"kakak-nya cowok kan? modus itu mah," Ucap Kakak Syanin, LAGI.

"udah-udah, kamu mandi sana nak," abis mandi langsung makan," Ucap Dedi.

"I-iya yah," Syanin bejalan dan menaikki anak tangga.

Setelah selesai mandi dan makan, ia ingin me-ngecek ponsel-nya, ternyata sudah ada 5 pesan masuk yang tertera.

From : Nata

10.04

udah mandi belum nin?

10.10

udah tidur ya?

10.15

Ohh udah tidurr yaa?

10.20

cepet banget sih tidur-nya

10.30

Good night, mimpi indah.

Syanin tersenyum kecil melihat pesan singkat yang dikirim oleh Nata, namun ia tak berniat untuk membalas-nya.

"Ah gausah dibales, takut dia sekarang udah tidur." Gumam-nya.

Namun Syanin dilema, ia ingin membalas, hanya saja ia takut mengganggu Nata jika Nata sudah tertidur pulas di kamar-nya, tapi ia tak enak hati jika tidak membalas pesan singkat yang dikirim oleh Nata. Tapi akhirnya Syanin tidak membalas pesan yang dikirim oleh Nata.

Kepada  ; Yang Tak Pernah MungkinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang