Tiga Belas ❌

143 5 0
                                    

Pukul 07.00 pm

Syanin sudah dirumah, ia masih bingung apa baju yang ia kenakan untuk datang ke pesta ulang tahun Nata, entah kenapa, hati-nya bilang bahwa ia harus tampil mempesona di depan Nata, hari ini. Ia mengobrak-ngabrik isi lemari-nya mencari baju yang menurut ia cocok untuk ia kenakan.

"yang ini aja kali ya?,"

"tapi keliatan gendut,"

"apa yang ini?,"

"ah, tapi warna-nya keterangan,"

Ia terus bertanya-tanya tanpa henti.
Syanin mulai pusing, ia bingung, dan kemudian mata-nya memandang baju yang digantung di lemari-nya, ia melihat ada dress berwarna hitam dengan accessories dibagian leher baju.

"Nah!! ini baru cocok," Gumam Syanin.

Ia segera memakai dress itu dan mulai merapihkan rambut-nya, namun rambut-nya masih terlihat biasa saja, akhirnya ia memutuskan untuk ke salon karna ia kurang mahir dalam urusan penampilan.

"Ayahhh," Teriak Syanin memanggil ayah-nya sambil menuruni anak tangga.

Anin menghampiri Syanin, "ayah-mu udah ada di dalem mobil," Ucap-nya.

"Syanin berangkat dulu yah, Assalamualaikum," Ucap Syanin sambil meraih tangan Anin untuk bersalaman sopan kepada Ibunda tercinta.

"hati-hati yah sayang," Ucap Anin sambil melambaikan tangan-nya.

"iya mahh," Syanin tanpa menoleh langsung berjalan menuju teras rumah-nya, kemudian ia memasuki mobil, "ayok yah." Ucap Syanin dengan semangat, dan menaruh kado untuk Nata di jok belakang mobil.

"yukkk," Ucap Dedi.

kemudian Dedi menginjak kopling, mengoper gigi, dan menancap gas dengan semangat pula, karna ia belum pernah melihat anak-nya sebahagia ini.

"Yah, aku mau ke salon dulu yak," Ucap Syanin sambil menoleh ke arah Dedi.

"tapi ayah nganterin kamu sampe salon aja ya, abis itu kamu naik taksi," Ucap Dedi.

"iyaudah deh," Kata Syanin dengan pasrah.

lima belas menit berlalu, Syanin telah tiba di salon paling bagus yang ada di Mall itu.

"misi mbak, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau rapihin rambut aja buat ke acara birthday party temen saya," Jawab Syanin.

"oh okey, silahkan duduk disini,"

"Iya makasih mba," Kata Syanin.

08.00 pm

Syanin telah selesai merapihkan rambut-nya, kini ia tampil sempurna, memakai dress hitam, dengan rambut yang curly, dan memakai wedges berwarna hitam pula, ia agak sedikit tidak nyaman dengan penampilan seperti ini, biasa-nya ia hanya menggunakan kaos-kaos biasa jika berpergian.

Syanin melambaikan tangan-nya kurus ke depan, mencoba memberhentikan Taxi. Kemudian Taxi berhenti, dan ia langsung menaikki Taxi tersebut.

"mau kemana mbak?," Tanya supir Sambil melihat ke arah spion dalam.

"Ke perumahan Bumi Nusantara blok M ya," Jawab Syanin.

kemudian mobil mulai melaju, "pacar-nya ulang tahun ya mbak? kado-nya gede banget."

"haa? pacar? temen mas," Jawab Syanin dengan gugup.

Mobil berhenti, mereka sampai dirumah Nata, kaki kanan Syanin mulai menginjak tanah dan disusul oleh kaki kiri, ia sangat anggun malam ini, Syanin melihat di depan-nya sudah banyak tamu-tamu yang datang, acara-nya udah mulai belum ya, Gerutu-nya dalam hati.

Kepada  ; Yang Tak Pernah MungkinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang