Keesokan harinya, latihan pagi mereka diawali dengan latihan tari seperti biasa setelah jogging di hari Minggu itu.
Beby latihan jauh lebih semangat dari sebelumnya dan bahkan ketika sang pelatih mengatakan sudah cukup, dirinya tetap latihan seorang diri. Membuat Nabilah yang tengah tiduran itu heran.
"Beb, lu ngapa sih semangat amat kayaknya? Biasa aja Beb. Yang nonton kita tuh gak ada."
Beby merebahkan tubuhnya disebelah Nabilah. Nafasnya tak karuan.
"Hah, justru karena itu. Kita harus lebih giat latihannya dan.. kita gak boleh pesimis!"
"Tumben lu bijak, jidat lu pasti tambah jenong."
"Enak aja! Lagian ini juga buat Shania." Ucap Beby sambil mengepalkan tangannya.
"Halah. Wota dasar."
"Ih, ini bukan cuman sekadar-"
"Beby, Nabilah." Teriak seseorang. Keduanya menoleh. Shani.
Lagi-lagi gadis yang lebih tua dari Beby dan Nabilah itu memotong obrolan keduanya. Dengan langkah malas, Beby dan Nabilah menghampiri manager mereka itu.
"Kenapa, Ci?"
"Beres-beres, yuk."
"Hah? Beres-beres? Kita mau jalan-jalan, Kak?" Tanya Nabilah girang.
"Hahaha." Shani tertawa ringan. "Bukan. Tapi.. kata Pak Indra bakal ada member baru."
"Serius?"
Beby dan Nabilah saling bertatapan lalu berlari melewati Shani untuk kembali ke asrama mereka. Shani hanya menggelengkan kepalanya. Heran.
Setelah beres-beres, ketiganya kini duduk di sofa ruang depan sambil menonton televisi. Menunggu kedatangan sang member baru.
"Member barunya cantik gak, ya?" Tanya Beby lebih pada dirinya sendiri.
"Eh, Beb. Yakali cantik. Kalau cantik jadi member jekate. Bukan efbiai."
Beby menoleh dan manyun, "iya juga, sih."
Shani yang sedang memainkan tabletnya menanggapi, "kata Pak Indra sih kalian udah kenal, kok."
"Udah kenal?"
Tiba-tiba pintu asrama mereka terbuka, masuk seorang Indra Bekti dengan seseorang yang telah mengenakan kostum New FBI menarik koper sambil menundukkan kepala.
"Halo halo anak-anakku. Om bawa teman baru untuk kalian. Hohoho~" Nabilah dan Beby tampak memandangi penasaran. "Nah, sekarang perkenalkan dirimu."
Member baru itu perlahan mengangkat kepalanya dan tersenyum.
"Kamen rider Ghaida~"
"Kadong?!"
"Kak Ghai?"
"Hohoho. Gimana gw keren juga kan pake kostum kalian?"
"Makin ganteng, Kak." Jawab Nabilah.
"Eh, kok bisa sih, Om."
"Hohoho. Bisa dong. Yaudah, Ghaida kamu beresin barang-barang kamu aja dulu. Indira tolong anterin. Kalian udah saling kenal juga, kan?" Shani dan Ghaida mengangguk. "Yaudah, kalau gitu saya permisi dulu. Oh iya, Ghaida.. namamu jadi Farish, ya." Indra Bekti pun pergi dari sana.
"Kak Ghaida kok bisa, sih?"
"Gimana ceritanya Kadong?"
"Terus kerjaan lu gimana, Kak?"
"Ya... kalau itu sih terpaksa resign. Hehe. Toh di ATS juga. Om Indra yang ngomong gitu sih ke Om Roy. Haha."
"Udah, udah. Ngobrolnya entar aja. Ghaida, taruh barang-barangnya dulu, yuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikemen Idol (JKT48 Version)
FanfictionBagaimana jika 3 orang gadis remaja tidak lolos saat audisi JKT48 dan justru malah mendapatkan tawaran sebagai boyband? Ff adaptasi dari drama berjudul sama yang diperankan oleh 3 member AKB48 yang tergabung dalam sub-unit No3b/No Sleeves