Tepat seminggu kemudian setelah JKT48 dan New FBI menjadi tamu di sebuah talkshow. Sebuah koran Nasional menerbitkan sebuah berita. Berita yang mungkin akan menggemparkan kedua fans kelompok musik ternama itu...
Sore hari sepulang sekolah para member JKT48 yang akan melakukan perform di theater mereka seperti biasa sudah pada datang.
Tentu saja mereka harus jauh lebih cepat dari waktu yang dijadwalkan untuk mempersiapkan diri. Namun salah seorang diantaranya datang sedikit terlambat. Dengan tergesa-gesa, gadis itu berlari secepat yang ia bisa. Ia pun langsung mendorong pintu belakang theater JKT48 yang berwarna merah.
Ia langsung menyapa rekan-rekan se timnya, namun tak ada seorang pun yang membalas. Matanya menatap sekelilingnya, rekan-rekannya tampak menatapnya dengan berbagai tatapan yang ia tak mengerti. Suasana di belakang panggung itu tampak mencekam. Ada apa?
Ia lalu menatap sang kapten, Shania Junianatha yang tengah duduk di depan meja rias sambil mengusap-usap dahinya. Shania juga tampak memejamkan matanya. Ia terlihat pusing. Pasti ada yang tak beres.
Saat gadis beramput panjang itu ingin melangkahkan kakinya kearah sang kapten, seseorang menahan tangannya.
"Sore Gaby."
"E-Eh, sore, Kak Ve."
Gadis yang dipanggil 'Kak Ve' itu lalu tersenyum pada Gaby namun matanya terlihat sedih.
"Gaby, tadi Kinal sama Shania bilang kamu gak usah theater dulu hari ini."
Gaby terbelalak, kaget sekaligus bingung.
"T-Tunggu, tapi kenapa, Kak? Gaby kan gak telat datengnya."
Veranda menghela nafasnya lalu melirik kearah Shania sekilas dan menatap kembali Gaby.
"Nanti kamu juga tahu. Sekarang, Gaby pulang aja, ya."
Tidak terima penjelasan dari rekannya yang mendapatkan julukan bidadari itu, Gaby mendekati Shania. Shania menghela nafasnya berat saat sadar Gaby sudah disampingnya. Ia pun langsung berdiri dan menatap rekan-rekannya.
"Semuanya ganti baju. Tiga puluh menit lagi kita mulai." Shania lalu menatap Gaby. "Kecuali Gaby. Tetap disini." Ucapnya.
Semua member tim J pun langsung menuruti perintah sang kapten.
"Shan, kenapa aku gak disuruh ganti baju? Kenapa aku gak boleh perform? Apa karena aku telat? Kan aku tadi udah bilang sama kamu alasan aku baru dateng jam segini."
Shania memejamkan matanya sesaat sambil kembali menghela nafasnya berat. Ia lalu mengambil koran yang sedari tadi ternyata dibacanya. Diberikannya secara kasar koran itu kepada Gaby.
"Aku harap kamu punya cukup waktu untuk mencari alasan akan berita itu." Ucap Shania sebelum meninggalkan Gaby.
Gaby yang bingung langsung melihat koran tersebut. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat judul serta foto yang tertera sangat besar di halaman pertama koran itu.
Foto dirinya dan Nabilo...
Koran yang sama dengan yang Gaby lihat ini kini juga tengah dipegang oleh Indra Bekti. Pria itu menghela nafasnya saat sudah selesai membaca berita yang tertulis.
Selang beberapa detik Shani bersama Beby dan Ghaida masuk ke dalam ruangannya. Ketiganya lalu duduk di hadapan sang atasan setelah dipersilahkan.
"Indira, Nabilah dimana?"
"Di asrama sedang bermain game. Apa perlu dipanggilkan?"
"Tidak usah. Saya gak pingin dia tahu dulu. Apa twitter Nabilo sudah diamankan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ikemen Idol (JKT48 Version)
FanficBagaimana jika 3 orang gadis remaja tidak lolos saat audisi JKT48 dan justru malah mendapatkan tawaran sebagai boyband? Ff adaptasi dari drama berjudul sama yang diperankan oleh 3 member AKB48 yang tergabung dalam sub-unit No3b/No Sleeves