BACA DULU

2K 31 0
                                    

Cerita ini aku repost di lapak ini dengan versi baru. Harapanku, semoga keantusiasan kalian tidak menghilang ya, seperti pertama kali cerita ini kupost di sini, Mei 2014 lalu. Tapi sebelumnya, ada dua yang harus diperhatikan;

1. Diharapkan kepada pembaca baru maupun pembaca lama, untuk tidak mempromosikan cerita di kolom komentar. Karena selain spam, juga tidak sopan namanya. Kayak misalkan ada yang bertamu ke rumah kamu, dia nggak ngetuk pintu lebih dulu tapi langsung nyelonong masuk gitu aja, nggak bilang salam atau apa, kalian nggak suka kan sama orang kayak gitu? Nah, jadi, diharapkan banget ya, untuk tidak mempromosikan cerita kalian di sini, kalo nggak mau aku tanggapi dengan kalimat super duper pedas muehehe. Ini bohong deng wkwk nggak sampe segitunya kok.

2. Diharapkan untuk tidak berkomentar "lanjut", "next", atau apa pun itu yang menunjukkan kalimat yang serupa. Apalagi, pakai kalimat yang terkesan maksa banget. Beuh. Nggak bakalan aku tanggapin. Alasannya? Sama juga sih, kayak alasan author lainnya yang bilang, jadi nggak usah diperjelas lagi ya? Hehe.

Selain dua itu, udah sih, nggak ada lagi yang mau aku sampaikan hehe. Jadi, selamat bertemu kembali, dengan keempat tokoh di cerita ini. Enjoy your read!

-IN

Kamu, Rasa, dan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang