CHAPTER 18

2K 135 4
                                    

Aku menatap pantulan diriku pada cermin seluruh badan yang berada di hadapanku. Bibirku melengkung naik tersirat kegembiraan disana, bagaimana tidak? Kini aku dan Justin akan pergi dinner dirumah papa mama, sama sekali tak menduga akan secepat ini jadinya.

Baru dua hari yang lalu Justin menjadikanku kekasihnya dan hari ini aku sudah mengajaknya bertemu kedua orang tuaku; suatu kebetulan memang karena Justin sedang berada di Australia -lebih tepatnya dia datang untuk menemuiku- sehingga perlu tunggu apalagi? Mama dan Papaku sangat ingin menemuinya juga.

Aku telah selesai dengan make up tipisku dan tatanan rambut yang kuluruskan lalu dibiarkan terurai sedangkan ditubuhku menempel little black Hermés dress yang memperlihatkan bentuk tubuhku.

Pun aku berjalan keluar kamar mandi dan mataku bertemu dengan dua buah mata indah berwarna hazel favoritku.

Justin's.

Damn, he looks so damn fine with those Armani tux!

"Christ, shit you look so... Fuckable." Serunya dengan nada yang sangat berat. Aku hanya tertawa kecil lalu berjalan ke arah Justin.

Merapikan kerah tuxedonya dan mengalungkan kedua tanganku di lehernya. "I thought i'd get more than fuckable word." Aku menatap dalam wajahnya.

"Oh yeah baby, you look so fucking good and that's make me want to take your damn dress off, and i'd fu-" Belum Justin sempat menyelesaikan kalimatnya.

"Enough Mr.Bieber." Kataku menempatkan telunjuk kananku di depan bibirnya. Sial, dia terlalu banyak bicara.

"Come on, i dont wanna make my mama and papa wait to long!" Seruku menarik lengan Justin untuk keluar.

Belum tubuhku berada di ambang pintu, Justin menghimpitkan tubuhku ke dinding dan bibirnya meraup bibirku. Bibir kami saling bertautan dan tangan Justin beranjak dari pinggang lalu ke bokongku dan meremasnya kuat, itu sukses membuat bibirku terbuka menyuarakan rasa sakit akibat ulah Justin. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Justin dan langsung mendorong lidahnya masuk untuk bertemu dengan lidahnya. I fucking love this make out session! Bersemangat dan menggebu-gebu.

"Shit you Justin, my lipstick must be so mess!" Desahku disela sela make out kami.

"Fuck your lipstick! My lips need your lips." Kata Justin.

Setelah Justin puas dengan bibirku pun dia melepaskan bibirnya dan memberi sedikit ruang diantara kami, bahkan kedua ujung hidung kami saling bersentuhan.

Justin menggenggam erat jari-jari tanganku lalu berjalan ke garasi mansion, tak ada kata yang keluar dari bibirnya hanya senyuman dan raut wajah yang gugup tersirat.

Mataku sedikit melebar melihat isi garasi mansion Justin. "Which want?" Aku menatap wajahnya sedikit heran mengapa ada banyak sekali mobil disini, maksudku; this's Australia and he's not even live in here so why the hell he own such a bunch fancy cars!

"All mine" katanya.

"Fuck you, rich kid!" Seruku seraya diseret halus oleh Justin menuju Lambo hitam miliknya. Dia hanya tertawa kecil.

Setelah Justin membukakan pintu penumpang lalu ia beranjak ke tempat kemudi. Pikiranku masih berkutat tentang mobil-mobil itu, dont get me wrong but i need an explanation.

"Justin." Seruku.

"Yeah, baby?" Oh,fuck!

"You're boxer. Arent you?" Tanyaku.

Justin tertawa kecil dan menaruh tangan kanannya di pahaku. "Nah, babe boxing isnt my main job; it just a hobby. I owned a lot of casino in Vegas and me also have Bieber Corporation in Canada but im too busy with my casinos so my mom does." Terangnya.

DAMAGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang