CHAPTER 21

1.6K 114 9
                                    

Anak-anak rambutku berjatuhan saat aku menunduk untuk berkonsentrasi memasukkan satu demi satu bahan pembuat kue kering ini. Mulai dari tepung, gula, putih telur, mentega cair dan sahabat-sahabatnya.

Hari ini cerah, tentu saja aku tak mau wasting my time for doing nothing. Jadi akhirnya aku mencoba untuk membuat kue kering yang resepnya aku dapat dari email yang dikirim mama, sejujurnya aku sangat suka baking tetapi tak banyak yang aku ketahui tentang hal itu.

Jemariku cukup cekatan mencampur semua bahan ke dalam mangkuk sedang dan menaruhnya di mixer. Sambil menunggu adonan diaduk, aku berlari kecil ke kamar untuk mengambil ponsel dan melihat apakah ada pesan dari Spece maupun Justin.

Seperti yang kalian tahu, kemarin adalah malam ter-awkward disepanjang hidupku. Dan aku belum menceritakan hal itu kepada siapapun, bahkan Spece. Aku menekan tombol aktif di ponselku dan benar saja ada pesan dari Justin.

From : Justin
Morning, babe. So tired such a rough night, miss u :(

Aku tersenyum kecil melihat pesan dari justin. Segera aku menekan tombol panggilan dan menelponnya.

"Hey" sapaku.

"Becca, how are you babygirl?" His morning voice such a pure sex, oh holy.

"Fineee...miss you too big boy, come over?" Tanyaku.

"Netflix and chill?" Godanya.

"Uhmm, im just making a cookies." Jawabku seraya menggigit bibir bawahku.

"My baby's making cookies, huh? What 'bout making babies?" Godanya lagi.

"Oh come on, just come already! I just wanna hug." Protesku.

"Okay okay babygirl, be there in 5. Love you." Kata justin.

"Okay, love you too." Tutupku.

Setelah menutup panggilan, segera aku mematikan mixer dan membentuk adonan lalu menaruhnya di oven. Terdengar suara ketukan dipintu, is it justin? How the fuck he can be here in 10 seconds?

Aku berjalan kearah pintu dan membukanya,

No one

Tak ada orang, "oh come on this is not funny." Bisikku kepada diriku sendiri, aku ingin melangkah kedepan tetapi kakiku seperti menginjak sesuatu.

A roses bouquet?

Kedua alisku seakan menyatu setelah melihat satu buket mawar putih yang menurutku cukup besar. Aku mengambilnya perlahan. Who the damn sent me this?

Jujur, sebenarnya mawar putih ini sangat indah tetapi siapa yang memberikannya kepadaku? I mean this shit is cool but why i accept this flowers from stranger?

Setelah memandangi buket mawar putih itu terdapat kartu putih juga yang terselip di dalamnya. White card in the white flowers, how dumb. Aku mengambilnya lalu membukanya.

Becca,
I'm sorry.

-N-

DAMAGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang