CHAPTER 24

102 8 0
                                    

entahlah, malam ini bagiku adalah yang terbaik. bagaimana tidak? kini aku dan justin sedang berada di rooftop salah satu restoran yang cukup sulit untuk kusebutkan namanya karna kau taulah, bahasa prancis itu tak semudah yang aku selalu bayangkan. i mean of course.
but, fortunately i got a man who can speak French perfectly, its such a turn on when he speak french with some restaurant's manager.

"thank you justin, its so beautiful." senyumku pada justin.

justin yang sedang sibuk dengan menunya, mengarahkan perhatiannya padaku. "no need to thank me, you deserve this." kedipnya.

aku hanya tetawa super perlahan, tentu saja ini bukan hal yang besar baginya. rich asshole.

"already found your food?" tanyanya memecah keheningan setelah beberapa menit justin tampak sibuk memilih menu makanan, ia memilih makanan seperti layaknya memilih nomor togel. terlalu berpikir keras, but i love him by the way.

"we both know that i dont know shit about paris and also their food, so i choose what you choosen for me." sarkasku.

"well if you say so, babe." justin lalu menaikkan tangannya dan muncullah seorang pelayan.

setelah memesan makanan, keheningan kembali menghampiri kami.

"its pretty cool here, come closer with me." justin memintaku untuk duduk berdampingan dengannya.

posisi duduk ku yang awalnya menghadap justin kini berada di sebelah justin. justin membuka tux nya dan memakaikannya dipundakku agar tubuhku tak kedinginan.

"thank you, babe." kataku.

"please dont thank me, you are the only girl who worth the whole world becca, i love you so much." tangan justin melingkar di pundakku dan menenggelamkan aku didalam dekapannya.

aku menatapnya dan menengadah untuk menciumnya, dan bibirnya dengan segera menerima bibirku. kami berciuman sekitar semenit sebelum seorang waiter datang dengan makanan kami.

"uh uh awkward." bisikku menatap justin lalu menatap waiter.

waiter itu pun menatapku sambil tersenyum dengan sebuah pesan tersirat dalam raut wajahnya 'get a room bitch!'. justin hanya tertawa kecil dan mengucapkan sesuatu yang tidak ku ketahui dalam bahasa prancis.

shit, i probably look like a goat, i dont even know french's language. i should take french class.  i get my self a mental note.

setelah kami menyantap makanan dan menikmati indahnya kota Paris dari ketinggian, justin mengajakku lagi ke suatu tempat yang tak ingin ia beri tau namanya. ya meski justin memberi tau nama tempat yang akan kami tuju, tetap saja aku tak tau.

but you can google it, bitch! that's what google for!

setan dalam diriku membentak.

"where are we goin?" tanyaku

"surprise." justin berkata seraya menyalakan mesin mobil audi hitamnya.

"you know how much i dont like surprise" sangkalku

"i know how much you like when you find out my surprise." senyumnya.

fuck, i cant say anything. dalam perjalanan hanya suara radio yang mengisi keheningan dalam mobil. Maksudku, aku sangat tak keberatan dengan hal itu.
Pun selama perjalanan aku hanya memejamkan mata sambil sesekali melihat pemandangan malam kota paris yang penuh dengan hiasan dan lampu-lampu indah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DAMAGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang