lima

22.3K 910 7
                                    

Anata pov's

Sekarang kandunganku berusia 5 bulan,sepertinya waktu berjalan cukup cepat bukan.

Aku pernah sempat berfikir akan menggugurkan anak yang ada di perutku,namun aku berfikir ingin membesarkan anakku sendirian saja.

Justin? Persetan dengan si brengsek itu,aku tak peduli lagi dengannya...sekarang aku berhenti kuliah karena ingin fokus merawat anakku yang masih di dalam perutku.

Ada 1 orang pelanggan setia ku,yaitu nenek ila dia selalu membeli kue di sini.

dan hari ini dia juga akan ke sini memesan kue untuk suaminya,romantis bukan?.

"Nenek ila,cepat banget sampainya" ucapku saat melihat dia ingin membuka pintu masuk.

"Heheh biar gak keabisan,kamu hamil?" Tanya nenek ila kaget.

"Iya nek,usianya baru 5 bulan" ucapku sambil mengelus perutku.

Nenek ila menyentuh perutku dan mengusapnya pelan.

"Semoga jadi anak yang solrh dna berbakti kepada orang tuamu ya sayang" ucap nenek ila.

"Makasih nek,nenek pesan kuenya berapa?" Tanyaku.

"Nenek pesan 4 saja ya,yang satu gula nya jangan terlalu banyak ya" pesan nenek ila.

"Siap nek" ucapku dan berjalan ke dapur.

Aku melihat nenek ila tidak datang sendiri ke sini,namun dengan seorang lelaki muda yang memunggui kami tadi soalnya dia lagi menelfon seseorang sepertinya.

Setelah kue pesanan nenek ila udah jadi,aku langsung berjalan keluar sambil menenteng kantong pelastik yang berisi kue pesanan nenek ila.

Aku melihat lelaki muda tadi menatapku lekat,namun aku tidak bisa melihat wajahnya karena terhalang anak rambut yang berada di sekitar wajahku.

"Ini nenek kue nya,maaf ya buat nenek nung-" ucapku terpotong karena menyadari bahwa lelaki brengsek itu ada di sini.

"Tidak apa anata,nenek tau kamu sedang hamil jadi gampang capek ya kan? Yaudah tadi uangnya udah nenek bayar ke kasirnya ya sayang,nenek pulang dulu...assalamualaikum" ucap nenek ila dan pergi.

Nenek ila memang sudah pergi,tetapi lelaki ini masih di hadapanku.

Kami saling tatap,dia menatapku dengan tatapan terkejut sekaligus bingung sedangkan aku menatapnya dengan tatapan tajam dan sangat dingin seolah-olah aku tidak menyukai keberadaannya yang ada di sini.

"Justin,come back" ucap nenek ila yang menyadari bahwa dia masih ada di sini dan menatapku.

Dia pun langsung pergibdari hadapanku tanpa berkata satu kata pun.

Aku masih membenci dirimu justin,aku masih membenci semua perlakuanmu kepadaku...sampai kapanpun aku tidak akan mengakui bahwa engkau adalah ayah dari anakku...

***bersambung***

I Stake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang