dua

24.5K 882 5
                                    

Anata pov's

Semenjak malam itu,malam di mana kesalahan aku dan justin terjadi,sikap justin lama-kelamaan agak berubah.

Dia jadi jarang bertatap muka denganku di kampus,dan setiap aku mengajaknya bertemu alasannya selalu saja sibuk.

****

Sudah 3 bulan sikap justin semakin berubah kepadaku,dan 3 bulan itu pula aku merasa ada yang aneh kepada diriku.

Setiap pagi aku selalu memuntahkan isi perutku,niatnya setelah pulang dari kampus aku ingin ke dokter memeriksa ke adaanku.

Sekarang aku tinggal sendirian di rumah bersama supir dan pembantuku yang masih setia mau merawat aku dan rumahku.

Nenek sudah meninggal 2 bulan yang lalu karena penyakit diabetes yang menggerogoti tubuhnya.

Saat aku berjalan di karidor kampus menuju perpus untuk mengambil buku yang akan ku pinjam,aku berpapasan dengan justin.

Dia merangkul bahu perempuan sambil tertawa di depan mataku, dia melirikku namun hanya sekilas lalu pergi melewatiku bersama perempuan tadi.

Sekarang sikapmu saja sudah berubah kepadaku justin,apakah kamu tidak ingat dosa yang telah kita buat 3 bulan yang lalu?

Aku pun berusaha menahan tangisku yang sudah sampai di pelupuk mataku.

****

"Selamat mba,anda telah hamil dan usia kandungannya berjalan 3 bulan,mba tunggu sebentar ya nanti saya kasih vitamin dan obat penguat kandungannya" ucap dokter tersebut.

JEDERRR

kata-kata tersebut sukses membuatku terkejut sekaligus takut.

Terkejut karena aku hamil dan takut kalau justin tidak mengakui anak ini.

Aku pun langsung pergi dari ruangan dokter tersebut setelah menebus vitamin dan obat penguat kandungan yang di berikan dokter tadi.

Aku langsung melajukan mobilku kerumah justin.

****

Aku memencet bel pintu yang ada di rumah justin.

Aku melihat kakek-kakek yang bertubuh tegap tapi masih gagah membukakanku pintu.

"Cari siapa ya dek?" Tanya kakek tersebut.

"Saya cari justin kek,justin nya ada?" Tanyaku sopan.

"Oh temennya justin ya,mari masuk" ucap kakek itu ramah.

Aku melihat ruang tengah rumah justin yang dominan berwarna hitam putih.

"Ngapain kamu ke sini?" Tanya justin tanpa basa-basi.

"Jus,aku mau ngomong empat mata sama kamu" ucapku memohon.

Awalnya justin tidak mau menuruti kemauanku namun akhirnya dia mengangguk.

"Mau ngomong apa?" Tanya justin dingin.

"Aku hamil jus" ucapku berusaha menahan tangis yang hampir pecah.

"Terus? Apa hubungannya sama aku?" Tanyanya tak peduli.

DEGH

"Ini anak kamu justin,anak yang di rahim aku ini anak kamu" ucapku sambil menangis.

***bersambung***

I Stake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang