sepuluh

23.5K 830 6
                                        

Anata pov's

Hari ini aku membawa jaxon,joey,dan jomeisia ke mall. ini baru pertama kalinya mereka pergi ke mall.

"Mommy ayo kita pergi" ucap jomeisia menarik tanganku.

"Sebentar sayang mommy ambil tas dulu" ucapku dan melangkahkan kakiku menuju mall tersebut.

"Kalian mau main atau makan dulu?" Tanyaku kepada mereka bertiga.

"Main dulu mom" ucap jaxon.

Aku pun mengajak mereka jalan-jalan sebentar mengelilingi mall ini.

"Anata?" Tegur seseorang yang menepuk pundakku.

Aku menoleh ke belakang dan mendapati pria brengsek itu di sana.

"Ayo sayang kita jalan lagi" ucapku dan menggandeng tangan ketiga anakku dengan langkah terburu-buru.

Namun justin dapat menyeimbangi langkahku dan sekarang dia berada di depan kami menghalangi jalan kami.

"Aduh...uncle mau uncle itu apasih?" Ucap jomeisia kesal.

"Mau apa kamu?" Tanyaku sinis.

"Aku mau ngomong sebentar ajah sama kamu ta,please" ucapnya memohon.

"Sayang kalian beli ice cream di sana ya,mommy mau ngomong sebentar dengan uncle ini" ucapku dan memberi uang kepada jaxon.

Jaxon seakan mengerti arah pembicaraanku,dia langsung membawa kedua adiknya membeli ice cream yang tidak jauh dari tempatku berdiri dengan dia.

"Cepet mau ngomong apa?" Ucapku jengah.

"Kamu kemana ajah selama ini ta?" Ucapnya khawatir.

"Sejak kapan kamu peduli sama aku? Bukannya waktu itu kamu gak peduli sama aku dan anak-anak aku" ucapku datar.

"Ta,apa ketiga anak itu anak aku?" Tanyanya.

"Cihh...anak kamu? Aku yang mengandung mereka,aku yang membesarkan mereka,aku yang merawat mereka waktu kamu nolak mereka semua.dan sekarang kamu bilang mereka anak kamu? Jangan harap" ucapku dan meninggalkannya pergi.

"Loh,mommy kok nangis sih?" Ucap jomeisia sambil mengusap airmataku yang sudah tak dapat ku bendung.

"Kita pulang ya sayang" ucapku menggandeng tangan mereka.

"Ta,jelasin ke aku dulu" ucap justin yang mencegat kami di depan.

"Anak kamu udah mati,kamu kan yang nyuruh aku aborsi anak kamu? Anak kamu semua udah mati justin...ayo sayang kita pulang" ucapku dan berjalan cepat melewati justin.

Aku sudah berusaha melupakan luka yang lama kututup rapat dan ingin aku lupakan,namun dia tidak memberiku kesempatan untuk melupakan luka itu...semakin dia sering muncul di hadapanku,semakin sering pula dia menorehkan luka lama di hatiku...

***bersambung***

I Stake My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang