MBB2

269 21 5
                                    

Di mulmed si rangga Adiputra tuh, my beautiful boy.. cantik gak temen2? hehehehe


Banyak hal di dalam dunia ini yang tak dapat di mengerti

Bagaimana dua hal yang berlawanan selalu di pasangkan?

Seperti kanan dan kiri

Atas dan bawah

Depan dan belakang

Utara dan selatan

Barat dan timur

Positif dan negatif

Jantan dan Betina

Lelaki dan perempuan

Hal-hal seperti itu sungguh seakan misteri yang penuh teka teki

Semua hal yang berlawanan namun saling beriringan

Saling melengkapi dan saling menyempurnakan.

Apa itu pun terjadi dengan kita? Aku dan kamu?

Dua kehidupan yang jauh berbeda

Dua kebiasaan yang saling berlawanan dan bertentangan

Dapatkah hal itu turut berdampingan?

Entahlah..

Hanya waktu yang akan menjawabnya

Suatu saat nanti..


~ My Beautiful Boy ~


Rangga menatap kantong belanjaan yang bertengger di atas nakasnya dengan gusar. Sudah sebulan berlalu semenjak kejadian itu. Namun ia tak juga mampu mengusir bayangan perempuan berseragam guru itu dari benaknya.

Ia tertarik pada wanita itu? –tentu tidak –pikirnya. Tidak ada satupun dari wanita itu yang membuatnya tertarik. Ranggapun mulai menjabarkannya. Mendeskripsikan sosok wanita yang tak pernah absen dari benaknya selama sebulan ini. Mata wanita itu yang tidak sipit dan tidak juga besar. Hidungnya yang tidak mancung dan juga tidak pesek. Alis matanya yang tidak tebal dan juga tidak tipis. Kulitnya yang tidak hitam dan juga tidak putih. Bahkan penampilannya teramat dekil saat itu. Jadi tak ada satupun keistimewaan dari wanita itu. Mengapa membuatnya selalu memikirkannya?

Rangga mencoba menela'ah lagi. Apa karena bibir penuh gadis itu? Bibir yang melontarkan kalimat pedas dan menusuk padanya? Kalimat yang tak pernah terlontar dari wanita manapun selama ini kepadanya. Bibir yang berwarna merah muda alami bukan dari pewarna buatan –dari lipstik dan sejenisnya. Seperti apa ya rasanya?

Oh apa yang ia pikirkan? Rangga menggelengkan kedua kepalanya frustasi. Pikiran liar entah mengapa menghinggapinya. Dan mengapa imajinasi liarnya tertuju pada gadis menyebalkan itu? mungkin ia sudah gila –pikirnya. Bahkan ia tidak pernah berpikiran kurang ajar seperti itu dengan gadis-gadis cantik yang menyukainya selama ini. Gadis-gadis yang membosankan baginya. Gadis yang selalu ingin bergelayut manja di lengannya dan itu sangat memuakkan.

Ia segera bangkit dari kasurnya yang empuk. Ia harus mandi dan mendinginkan otaknya yang sudah mulai kusut. Ia bertekad akan mengembalikan 'barang pribadi' milik wanita itu. Mungkin karena itu ia tidak bisa melupakan wanita itu dari benaknya. Ya.. karena ada 'barang pribadi' wanita itu di kamarnya. Entah mengapa dikala ia mengingat 'barang itu', perasaan panas menyeruak dan menjalar di seluruh permukaan wajahnya.

Oh tidak. Pikiran kurang ajar kini menggodanya lagi. Ia membenturkan jidatnya berkali-kali di depan pintu lemarinya dengan frustasi. Berharap dengan begitu imajinasi liar segera musnah dari benaknya. Jikalau bisa, lenyap terbakar menjadi abu dan kemudian abunya di terbangkan angin puting beliung hingga hilang tak berbekas.

My Beautiful Boy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang