e i g h t

11.3K 467 39
                                    

Setelah selesai makan siang dan dengan terpaksa aku ikut memakan hidangan yang sebenarnya tidak ku sukai, aku membawa Barbara ke butik untuk membeli pakaian untuk besok. Ya besok aku akan membawanya ke pesta perbudakan, aku masih bingung dengan hobiku yang satu itu.

"Tunggu, aku ikut bersamamu."

Aku menggandeng tangannya erat selama ia memilih-milih pakaian yang akan ia beli. "Kau menyukainya?" Ucapku saat ia melihat label harga yang sangat mahal. "Uh tidak, itu-- tidak usah aku cari yang lain saja." Aku menarik tangannya agar ia mau mengambil gaun mini itu.

"Aku Zayn Malik, kekasihmu. Aku bajingan yang kelewat kaya, ingat?"

Ia mengalungkan tangannya di leherku dengan mesra. "Biarkan aku membayar sendiri kali ini, pacar." Ia menyentil hidungku jahil lalu pergi entah kemana. Entah ke berapa kalinya perasaan aneh ini muncul, ini membuatku semakin kehilangannya. Aku memanggil seorang pelayan lalu meminta gaun itu dibungkus di kotak hadiah.

"Berapa?"

"£5000."

Setelah mengambilnya aku langsung memasukan kotak itu ke mobilku, di tempat duduk Barbara. Aku kembali ke dalam dan melihat Barbara masih berkutat dengan para gaun-gaun mini, seleranya sangat tinggi. Ia sempat sedikit terkejut saat aku memeluknya secara tiba-tiba dari belakang.

"Zayn!"

Aku menenggelamkan wajahku di lehernya dan menciumnya sesekali. Kulitnya sedikit memerah setelah aku menghisap dan menggigit kecil, ini menyenangkan. "Ah Zayn.." Desahannya membuat celana dalam ku menjadi lebih sempit, sialan. "Isn't my name, kitten." Bisikku di tengkuknya. "Daddy, please." Aku meremas dadanya pelan saat ia menyebutkan panggilan sensitif ku itu.

"Uhm, maaf disini tempat umum."

Suara seorang pelayan membuyarkan kegiatan kami. Astaga, aku sampai lupa ini tempat umum. "Maaf." Ucapku lalu melengang pergi meninggalkan Barbara dan pelayan itu yang masih berdiam di dekat rak sepatu.

-

"Sudah?"

"Done, daddy."

Aku merangkul pinggangnya lalu menggiringnya kembali masuk ke mobilku. Sebelum ia membuka pintu mobilnya, aku menutup matanya terlebih dahulu. "Tutup matamu dan buka matamu saat aku suruh, mengerti?" Ia hanya mengangguk mengerti lalu aku mengambil barang belanjaannya dan menaruhnya di bagasi.

"Zayn, kau dimana?"

Aku membukakan pintu mobilnya lalu mengambil kotak hadiah yang kusimpan di kursi mobilku. "Open your eyes, baby." Ia hanya menatapku dan kotak itu secara bergantian. "Apa ini?" Ia menyentuh kotak hadiah itu.

"Ambil itu dan buka di rumah saja, aku sangat lelah." Ia mengiyakanku lalu masuk ke dalam mobilku.

-

"Astaga Zayn! Ini-- Oh astaga, sudah kubilang aku-- tidak perlu membelinya, kau tidak perlu membelinya!" Aku mencubit hidungnya gemas lalu memeluknya erat.

"Aku hanya ingin membuatmu bahagia, aku tidak mengerti membuat pasangannya bahagia. Ini pertama kalinya aku menjalin hubungan. Ini terasa aneh, aku tidak mengerti. Jantungku tidak berjalan dengan baik setiap bersamamu, apa aku sakit jantung? Aku juga sangat takut untuk kehilanganmu, aku sangat takut. Ada perasaan aneh yang terjadi dalam diriku, aku belum pernah merasakan ini sebelumnya. Apa kau pernah merasakannya? Apa kau merasakan hal yang sama saat sedang bersamaku? Tolong jelaskan apa yang sedang terjadi padaku, Barbara."

Ia hanya diam tidak merespon ucapanku yang kuucapkan dengan tempo yang sangat cepat. Seketika tawanya pecah begitu saja, sial apa yang lucu?

"Apa?"

"Kau sangat lucu, Zayn. Kau tidak mungkin merasakan itu, itu sangat tidak mungkin. Dan aku bukan pasanganmu, kau belum menjalin hubungan denganku. Hubungan itu hanya sebagai filter didepan ibuku, mengerti?" Aku menatapnya serius menandakan aku sedang serius dengan ucapanku tadi. Jujur dua kalimat terakhir itu membuat hatiku sangat sakit, ada apa ini? "Oh okay, aku tidak tahu. Yang pasti kau tidak sakit jantung, Zaddy." Aku mengangkat alisku bingung, Zaddy?

"Baiklah, kalau begitu. Beritahu aku jika kau sudah mengetahu jawabannya, aku sangat membutuhkan itu. Dan oh ya, besok aku akan mengajakmu ke suatu tempat. Pakai gaun yang sudah kubelikan tadi, okay?"

-

Yang sadisnya diulur dulu ya, next chapt. Dan hari ini double update yea. Maaf kemarin gajadi gue pergi pulang malem langsung tidur jadi gasempet, maaf banget.

Love love.

Harlot | z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang