t h i r t y f i v e

4.5K 253 100
                                    

Author point of view

Flashback on~

"Kau ingat ini?"

Zayn menatap mata pria tua itu tajam, kemudian merampas selembar kertas dari tangan pria tua itu. Hati Zayn tercelos meilihat isi selembar kertas foto tua yang sudah usang tersebut. "Ada apa dengan foto ini?" Suara Zayn melemah mengikuti irama hatinya.

"Aku akan melakukan hal yang sama pada jalangmu itu, jika kau tidak mau memberi apa yang akan kuminta."

Zayn menggeram di tempatnya. Jadi semua ini hanya karena uang? Pikir Zayn. "Berapa uang yang kau minta?" Ucap Zayn disela gertakan giginya tajam. "Bukan hanya uangmu, semua yang sudah menjadi milikmu." Balas pria itu dengan senyum licik menghiasi wajah keriputnya itu.

"Apa maksudmu, keparat?!"

"Uang, rumah, harta, dan... kekasih barumu itu, jalangmu."

Merasa tidak terima dengan permintaan ayahnya yang melebihi ambang batas, Zayn memukul keras tiang besi yang berdiri kokoh tepat di samping ayahnya.

"Tak cukup kah ibu dan kehupanku yang kau renggut? Berapa pun uang yang kau minta akan kuberi, asalkan kau jangan pernah berani menyentuh kekasihku dan mengatainya jalang."

Irrfan tertawa hambar mendengar ancaman dan tawaran dari Zayn, bukan hanya uang yang ia inginkan, kehancuran dari hidup anaknya juga termasuk dalam targetnya. Menurut pemikirannya, dengan lahirnya anak sematawayangnya itu membuat semua hidupnya menjadi hancur dan kacau, dan ia akan membalaskannya pada anaknya tersebut.

"Jika kau tidak mau, aku bisa saja menculiknya paksa lalu memperkosanya sebelum menguliti–"

"HENTIKAN OMONG KOSONGMU SEBELUM AKU MEROBEK MULUTMU BEDEBAH!"

Teriakan Zayn membuat beberapa hewan kecil yang berada di sudut jalan berkeluaran dari tempat bersembunyinya. Beruntung, jalanan disini sangat sepi dan tidak ada orang yang berlalu lalang, jadi tidak ada yang mendengar percakapan Zayn dengan ayahnya.

Mendengar kata menguliti, pikiran Zayn kembali mengingat dimana ibunya dikuliti di depan dirinya oleh Irrfan, ayahnya sendiri. Telapak tangan Zayn mengepal kuat dan membuat foto yang dibawanya teremas. Irrfan menatap Zayn ketakutan saat melihat air wajah Zayn berubah drastis, ia seperti serigala yang sedang melihat mangsanya. Mata Zayn menggelap dengan tatapan tajamnya, diikuti gertakan gigi yang membuat wajahnya semakin menyeramkan.

"Ka-kau kenapa?"

Langkah Zayn mendekat diikuti dengan langkah Irrfan yang terus menjauh dari tubuh Zayn. Irrfan terlonjak saat tubuhnya menyentuh pagar kayu pembatas jalanan diikuti dengan Zayn yang menarik keluar pisau lipat dari balik saku jeansnya.

"Katakan apa yang ingin kau katakan, sebelum aku merobek bibirmu."

Zayn mendekatkan pisau lipatnya ke hadapan wajah ayahnya, Irrfan hanya menggeleng ketakutan melihat kelakuan anaknya yang sudah di klaim sebagai psikopat olehnya.

"Katakan kekasihku jalang, sama seperti kau mengatakannya kepada ibuku."

Seringaian tumbuh di wajah Zayn dengan pupil matanya yang semakin melebar. "Ma-maafkan aku, maafkan aku." Gumam Irrfan dengan rasa takut menjalar di seluruh tubuhnya. "Tidak ada yang harus dimaafkan dan memaafkan, cepat katakan kekasihku jalang seperti kau mengatakannya kepada ibuku!" Ucap Zayn dengan menjiplak perkataan dari Barbara saat Zayn meminta maaf padanya.

Harlot | z.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang