Beruntung sekali aku hari ini, bangun dan bisa merasakan hangatnya mentari pagi. Sejak kejadian itu *[liat prolog] aku lebih menyukai matahari dari pada hujan, aku sangat membenci hujan.
Siapa laki-laki yang bilang hujan adalah keberuntungan itu, aku belum tau namanya. Aku sungguh penasaran dengannya. Mengapa sekarang otakku dipenuhi dengan dia, wajahnya?
Hari ini aku ada pelajaran jam 10, dan sekarang sudah jam 8:15 aku langsung segera berlari ke kamar mandi.
***
Akhir-akhir ini memang sering hujan, ya karena sedang musimnya.
Lagi-lagi dia turun, pertama setetes lama kelamaan langsung nyerang dengan jumlah yang banyak dan selalu bikin apapun yang aku bawa selalu basah! Kaya kemarin tugas yang harus aku kumpulkan basah total dan tulisannya luntur gak kebaca, untungnya aku punya copy-annya dan bisa ngeprint lagi.
Aku melihat kiri dan kanan sekitar halte, laki-laki itu tidak ada di taman belakang halte, mungkin karena ini masih. Pagi ini yang bikin aku lebih badmood bus yang aku tunggu belum juga datang. Entah mengapa aku merasa yakin ini akan membuatku kesiangan!
TRUE!
Sampai jam 10.15 dan aku gak bisa masuk kelas karena pasti dosenku bakalan kasih tugas yang banyaknya kelewatan 'pake banget', dan semua ini karena air hujan yang gak berguna!
Ke kantin adalah jalan terbaik. Karena aku juga belum sarapan.
Ketika aku baru memasuki wilayah kantin, ada satu tempat yang ramai banget. Tapi kenapa perempuan semua yang ngantri Aku kepo dan langsung melihat tempat kejadian tersebut.
"Ada apaan sih, Vin?"Aku bertanya ke salah satu temen yang bernama, Vina.
"Itu penjual baru kece abis, walaupun buta!"
Aku langsung berusah melihat dan dia itu "Ya ampun, itukan laki-laki yang menganggap hujan sebagai keberuntungan! kenapa dia disini?" Suara lirihku yang langsung keluar ketika melihat laki-laki itu.
"Pembenci hujan kuliah disini?" Kata-katanya membuat semua orang melihat kepadaku dengan tatapan yang aneh.
"Seharusnya lo gak bisa langsung nyimpulin dong kalo gua gak suka hujan, ya walaupun emang kenyataannya emang bener. Trus lo ngapain disini?"
"Lo gak liat? udah tau gue jualan!"
"Emang bisa?" Upss aku kayanya salah ngomong deh. "Sorry bukan itu maksud gue."
"Orang buta bukan berarti gak bisa ngelakuin apa-apa kan?" Kata-kata itu ngebuat aku cuma bisa ngangguk.
"Yaudah gue pesen Jus jeruk 1 sama nasi goreng 1."
"Siap segera diantar pembenci hujan." Aku berusaha tidak menghiraukan perkataannya tersebut dengan jalan ke meja kosong nomer 8 di kantin.
Kurang lebih 10 Menit pesanan itu datang, dan rasa masakannya mungkin enak banget beda dari yang lain.
"Gimana enak gak?" Laki-laki itu justru duduk didepanku.
"Iyalah kalo gak enak masa jualan!"
"Nama gue Febrian Dheral, biasa dipanggil Rian!"
"Sumpah demi apapun, gua gak nanya!"
"intro back."
"Kenny Elvira cewek cantik se-Asia tenggara, biasa dipanggil Kenny."
Tiba-tiba laki-laki itu langsung pergi tanpa mengucapkan apapun.
Aneh! tapi lebih anehnya aku melihat dia dari samping tersenyum licik. Ada apa dengannya?
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE RAIN
RomanceHujan yang mempertemukan gadis berusia 20 tahun bernama Kenny Elvira dengan Rian lelaki buta yang bisa melakukan apa saja. Namun lama-kelamaan lelaki itu semakin aneh, membuat Kenny merasa sakit hati. Namun sesorang datang kembali kehidupnya, apakah...