(6) Sayang?

152 27 3
                                    

"Gue laper nih buatin makan dong--" Pintaku kepada si aneh.

"Bikininkan gue udah nyanyi dengan bagus tadi, lo ganteng deh kalo bikinin gue makanan."

"Ah gak jadi ganteng, lo jelek! Gak mau bikinin, dari tadi diem aja sebel. " Teriakku di telinganya lalu berbalik hendak pergi dari tempat itu.

Namun ketika ku ingin melangkah, tanganku digenggam erat hingga tertarik kebelakang dan hampir jatuh dalam posisi yang tidak mengenakan.

Tungguu, Siapa yang menahanku. Gak gak mungkin si aneh nyebelin itu, mataku yang terpejam dengan cepat ku buka untuk melihat siapa yang berada di belakang ku ini, dan ternyata.. dia.... dia.... dia....

Mengapa disaat seperti ini dia terlihat begitu tampan, bukankah diriku masih marah dengannya akibat ia tak mau membuatkanku makanan.

Sadar dengan posisi yang tak enak dipandang mata, aku langsung berdiri tegap membelakanginya.
Dalam hal tadi aku tak merasa bersalah, aku hanya memintanya membuatkanku makanan yang lezat. Namun, dia hanya diam menunduk seperti tak peduli dengan ucapanku.

"Hei jangan berfikir gue gak mau ngebuatin lo makanan ya-" Tanyanya menyelidik.

Mataku membulat sempurna, bagaimana dia tau apa yang aku gunggamkan didalam hati.

"Trus kenapa lo gak jawab gue tadi?" Kali ini aku tanya dia dengan jutek seolah 'mau-mau, tidak-tidak'.

"Lo kan belum berhenti bicara, jadi ya gue dengarin aja semua nanti akan gue jawab satu persatu--" Lagi lagi mata ku membulat dan langsung berbalik menghadapnya.

"Okey gue jawab, satu lo kan laper gue mau kok buatin lo makanan. Dua, iya pasti gue bikinin karna kamu udah nyanyi dengan baik tadi, tiga gue memang diam, diam ngedengerin lo bicara, dan gue ini tampan ya bahkan ketampananku saja mengalahi Zayn Malik mantan personil 1D itu."
Aku baru tau jika dia mempunyai tingkat percaya diri yang begitu tinggi.

"Yaudahh ayo sayang-"

Upsss. Apaa-apaan aku ini, kenapa bisa memanggilnya seperti itu, mau taruh dimana mukaku ini. Memalukan!

"Ehh maksudnyaa ituu.. Ehm-"aku masih berfikir apa kata yg mengalihkan perkataanku tadi.

"Udahlah ayo gua laper. "

Kutarik saja ia yang senyam-senyum tak jelas entah dia memikirkan apa.

LOVE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang