(4) Malam Indah

206 28 1
                                    

Setelah kami bercanda gurau dia mulai serius mengajariku bernyanyi.

Entah mengapa hati ini berdebar ketika ia sedang bernyanyi 'Kasih Putih' sambil memainkan gitar. Dia sangat menghayati lagu itu sampai matanya terpejam.

"Biarkanlah ku rasakan... Hangatnya sentuhan kasihmu.. Bawalahku penuhiku berilah diriku kasih putih dihatimu..."

"Nah kalo nyanyi itu harus lepas tapi tetap harus bisa di kendalikan, coba sekarang kamu nyanyi." Ujar si aneh.

"Meski waktu... datang dan ber..lalu sampai kau tiada ber..tahan semua takkan mampu mengubahku..hanyalah kau yang ada direlungku... hanyalah dirimu.. mampu membuatku jatuh dan men..cinta kau bukan hanya sekedar indah kau tak akan terganti..." Tak terasa aku menghayatinya sama seperti apa yang dia ajarkan kepadaku, bahkan sampai mataku terpejam dan terlena oleh lirik lagu.

"Keren banget!" Ujarnya sambil tepuk tangan dengan keras. "Sekarang tinggal main gitarnya kan?"

"Keren aja, keren banget mah alay."

***

Tak terasa aku belajar hingga malam, lampu warna warni mulai menghias taman yang membuat suasana begitu indah.

Kami berjalan menelusuri taman sambil membawa gitarku. Kini aku terasa sudah siap menyanyi besok, karena 'Si Aneh'. Dia mengajarkan aku sampai bisa.

"Sekarang pulang aja yuk, udah malem." Ajaknya.

"Yaudah." Aku bingung dia tidak bisa melihat tapi mengetahui segalanya di kehidupan ini.

Kami berjalan melihat taman yang begitu indah, lampu warna-warni membuat kami merasakan suasana yang berbeda.

***

Dia mengantarku sampai di depan rumah.

"Udah sampai rumah kamu?" Tanya si aneh.

"Gue bingung kok lo bisa tau apa pun itu, gimana sih caranya?"

"Kan aku udah pernah bilang kalo orang buta bukan berarti bodoh!"penjelasanya yang kedua.

Aku semakin mengagumi laki-laki ini, upss! Apasih yang aku fikirkan.

"Thanks ya udah nganterin, gue harap lo bisa liat gue tampil besok. Ini semua karena lo.. Sekali lagi makasih."

LOVE RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang