Angin kering berhembus dari arah Timur menerpa helai rambut hitam berkilau milik Lizabeth. Matanya terpejam erat, dia mengumpulkan keberanian untuk memandang Lucifer yang duduk di tahtanya.
Langit Neraka yang berwarna merah darah terlihat indah sekaligus mengerikan terlihat dari balik kaca jendela. Di sebelah Lizabeth, ada Maroon dan Marchosias yang berlutut di depan altar Lucifer. Altar itu sangat indah, terbuat dari batu pualam yang dihiasi batu merah delima. Sedangkan kursi Lucifer berwarna merah dengan bahan beludru yang lembut.
"Maroon, aku serahkan semuanya padamu. Carilah kunci sisi pertama. Kau sudah tau tempatnya kan?" Lucifer dengan nada berat.
Maroon mengangguk. "Ya, Ayah."
Berbagai macam kecemasan berkecamuk dipikiran Lizabeth. Setahunya, ada 5 kunci untuk membuka Piramid Roh. Tidak ada seorang pun yang tau, di mana kelima kunci itu. Keempat kunci untuk sisi Piramid dan kunci yang kelima untuk
puncaknya. Rumornya, kunci keempat adalah darah Geldia Frye dan Malaikat. Sedangkan kunci kelima merupakan kunci paling mengerikan. Jantung seorang Geldia Frye dan roh dari seorang Malaikat Seraphim.Seandainya boleh memilih, Lizabeth ingin membawa cowok Geldia yang berambut hitam itu, siapa tau Karsten berfungsi untuk membuka Piramid. kunci. Kunci sisi keempat, darah seorang Geldia Frye, ingat? Bukan semata-mata untuk membuka Piramid Roh, Lizabeth sangat menginginkan Karsten untuk alasan lain. Alasan lain yang sama sekali tidak penting menurut Maroon. Tapi itu sangat penting untuk Lizabeth.
"Apa yang menganggumu, Lizabeth?" Kali ini Lucifer berbicara pada Lizabeth yang terlihat gelisah.
Lizabeth menggelengkan kepalanya. "Tidak ada."
"Benarkah?"
Maroon dan Marchosias memandang Lizabeth. Seakan-akan, Lizabeth adalah benda penelitian. Lizabeth benci sekali tatapan seperti itu. "Ya. Tidak ada."
"Hmmm...." Lucifer memegang dagunya yang panjang. "Aku sudah merawatmu sejak dulu, aku tau jalan pikiranmu."
"Apa yang kau inginkan?" Desak Lucifer.
Lizabeth menggelengkan kepalanya keras-keras, rasanya belum saatnya dia mengutarakan keinginannya. Belum saatnya, Lizabeth harus mencari waktu yang tepat. "Tidak ada, Ayah."
Akhirnya Lucifer mengangguk setuju. "Baiklah kalau begitu. Kapan kalian akan memulai mencari kunci sisi Piramid yang pertama?"
"Aku rasa... Akan aku pikirkan." Maroon sedikit menundukkan kepalanya. "Ini bukan waktu yang tepat. Aku masih belum mengetahui letak Pulchritudo secara pasti."
"Jangan habiskan kesabaranku, Maroon Senciner. Lakukan dengan cepat!"
Marchosias bergidik ngeri ketika mendengar perintah Lucifer. "Sialan. Dia mulai marah!"
Sang Pangeran Neraka hanya bisa mengangguk menuruti Lucifer. Walaupun dia sendiri belum yakin untuk menyerang Pulchritudo.
"Ketiga Seraphim sialan itu sama sekali tidak berguna!" Lucifer menggeram saat mencengkram gelas berisi anggur kuat-kuat. "Darah malaikat ya?! Darah Seraphim sama sekali tidak berguna! Harus menggunakan darah Michael, Gabriel, Raphael atau Uriel! Itu merepotkan!"
Suara pemimpin Neraka itu terdengar menggelegar di ruangan tahta. Lagi-lagi Marchosias bergidik ngeri, jantung nya seperti meloncat keluar.
"Bunuh ketiga Seraphim itu, Lizabeth." Lucifer berubah lembut dan memejamkan matanya. "Sekarang."
Ketika mendengar kata-kataku Lucifer, darah Lizabeth langsung berdesir senang. Pintu baja di belakangnya terbuka lebar, menunjukkan tiga Seraphim yang kakinya terikat rantai sedang maju ketakutan karena di belakang mereka ada Cerberus yang menggeram-geram mengancam sambil meneteskan air liurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dimidium
FantasiaGeldia, mereka adalah ras campuran Malaikat dan Demon. Geldia Frye, Tugas mereka adalah membereskan masalah di bumi. Masalah yang dibuat oleh Demon dan Geldia Bayre yang memihak Demon. *** Terjadi pembunuhan misteirus di Biara St. Marry, River City...