Part 12

58 5 4
                                    

Normal POV

Awan hitam menyelimuti langit desa St.Peter. Dibawah kegelapan, Igor berjalan menyusuri jalan setapak menuju Arrabell Castle. Udara dingin yang menari-nari di sekeliling Igor menusuk tulangnya tanpa ampun walaupun dia sudah mengenakan mantel tebal.

Igor baru saja pulang dari kapel di St. Peter. Sambil menarik nafas dalam-dalam, Igor membuka pintu kayu di Arrabell Castle.

Bunyi kayu berat diseret terdengar begitu pintu utama dibuka. Kastil ini memang sudah tua, bahkan dindingnya bisa menimbulkan bebunyian aneh.

Igor segera berjalan menuju ruang Portal, anak-anak pasti sudah menunggu di situ. Langkahnya tergesa-gesa. Nafasnya terengah-engah ketika mencapai ruangan Portal. Kondisi fisik Igor memang sudah menurun, tidak sebaik waktu dia masih bertugas dulu.

"Selamat pagi." sapanya sambil berusaha mengatur nafas.

Di ruangan itu sudah ada Dylan, Karsten, Mercer, Allosha dan Jordan. Kelima Geldia itu sudah siap menjalankan misi. Karena Igor memutuskan untuk tidak menurunkan Gabriella, luka yang dialami Gabirella belum membaik. Sedangkan gadis berambut bob itu, Igor agak ragu dengan kemampuan nya. Menurut catatan yang Igor ketahui dari Dylan, Marsiana belum terlalu bagus dalam bertempur. Tapi berdasarkan pengamatan yang Igor lakukan, dia tau Marsiana cukup berpotensi. Mata Igor sudah bertahun-tahun melatih Geldia-Geldia muda, dari matanya itu dia bisa melihat dan menilai kemampuan seseorang dengan teliti.

"Selamat pagi, Tuan Igor." sapa semua orang di ruangan itu kecuali Allosha. Sejak awal, Igor sudah memaklumi sikap Allosha yang dingin. Allosha hanya sedikit menyalahkan Tetua atas hilangnya Sylvester. Hanya itu.

Igor mengangguk sambil tersenyum ramah. "Selamat pagi."

"Langsung saja," Igor memberi kode untuk mereka supaya berdiri. "Aku, Igor Sanders, Geldia Frye tingkat H7 mengutus kalian untuk melaksanakan tugas di Edinburgh, Skotlandia."

Orang pertama yang menyatakan kesiapan adalah Dylan. "Aku, Dylan Filemon, Geldia Frye tingkat H2 siap melaksanakan tugas." ujarnya serius dan dalam.

Dilanjutkan oleh Karsten yang berbicara dengan nada tenang. Sebelum dia bersuara, Dylan sudah menatapnya dengan tajam. Karsten sudah hafal diluar kepala, apa arti tatapan itu. "Aku Song Kyung, Geldia Frye tingkat H1 siap melaksanakan tugas."

Arti tatapan itu, menyatakan nama asli Karsten. Dan Karsten tidak suka nama aslinya.

"Aku Mercer Advent, Geldia Frye tingkat M2 siap menjalankan tugas." sambung cowok yang memiliki tipe wajah baby face itu. Setelah dia mengucapkan kata terakhir, dia sedikit menyiratkan semangat tinggi.

Jordan dengan cepat dan terkesan terburu-buru menyatakan kesiapan nya. "Aku Jordan Armenia Geldia Frye tingkat M2 siap menjalankan tugas!" seru si pemilik iris hazel itu tanpa titik dan koma.

Tidak ada suara sama sekali selama beberapa detik. Sampai akhirnya Mercer dan Karsten menyikut rusuk Allosha dari dua arah berlawanan.

Kebiasaan melamun, pikir Igor ketika melihat Allosha yang hampir setiap saat memiliki ekspresi blank.

Allosha sedikit kaget namun segera berbicara. "Aku Allosha Samuelle, Geldia Frye tingkat M1 siap menjalankan tugas."

"Hmm..." Igor mengangguk lalu beranjak menuju pintu besi berbentuk lingkaran yang sekeliling nya dirambati oleh tanaman hijau dengan bunga berwarna ungu muda. Tangannya dengan perlahan membuka pintu itu.

Ketika pintu Portal sepenuhnya terbuka, terlihat dinding air jernih yang bercahaya. Ajaibnya, air itu tidak tumpah keluar. "Silahkan. Karsten dan Allosha, kalian duluan."

Dimidium Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang