a"Ck... tidak perlu sampai semarah itu,kak. Kurasa kau terlalu serius mengenai lagu itu," sahutku. "Terserah kau, jujur saja aku tidak punya waktu untuk bermain-main denganmu." Kakak melipatkan kedua lengannya di depan dada. " Kalau, Kakak merasa aku hanya membuang-buang waktumu lebih baik, kau habisi aku juga sekarang!" " Sayangnya aku tidak punya waktu untuk itu," ucapnya dengan perlahan. " Tidak jadi membunuhku? Padahal ini kesempatan besar!" ujarku dengan nada mengejek. " Terlalu cepat untuk membunuhmu sekarang, lebih baik kau mati disiksa lebih dahulu baru mati dengan mengenaskan akan jauh lebih cocok denganmu ketimbang kau harus mati dengan cepat." " Kata-katamu sungguh menyakitkan Kakak." " Karna itu pantas untukmu." Hening sejenak. Aku terus menatap Kakak, merasakan kerinduan dan kehangatan darinya, aku rasa tidak ada yang berubah darinya semenjak hari itu. " Apa keuntungan yang akan Kakak dapatkan jika membunuhku?" aku bertanya pada Kakak apa keuntungan yang bisa diambilnya jika dia membunuhku. " Terlalu banyak," jawab Kakak dengan singkat tampak Kakak tidak ingin memberi jawaban. " Tolong jawab pertanyaan dari adikmu ini," ucapku lalu tersenyum padanya. Tiba-tiba saja Kakak menyeringai dan tampak sangat menyeramkan, tampak dia sedang tidak berpura-pura dan itu adalah ekspresi wajahnya yang alami. " Hahahaha.... Dasar adik kecil polos, tentu saja dengan membunuhmu aku akan mendapatkan kebahagiaan yang memang seharusnya kudapatkan karna mu kebahagiaan hidupku direnggut," Kakak mengucapkannya dengan wajah yang bahagia namun sangat tenang dan alami tapi sangat menyeramkan dibaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paper Plane
FantasySinopsis Ashley gadis yang dijuluki iblis atau malaikat maut karena, kedatangannya yang membuat semua orang menderita. Walau sebenarnya Ashley bukan iblis, ia hanya berniat menolong seseorang yang disayanginya.Namun niat baiknya itu akhirnya berujun...