Fifteenth : Teka Teki Waktu

165 12 5
                                    

Tiga tahun kemudian...

Tanpa terasa waktu bergulir dengan begitu cepat. Hingga kini, sampailah pada tahun ketiga hubungan Jason dan Jessica. Banyak sudah cerita yang mereka ukir sepanjang waktu yang terus bergulir. Dan mereka sudah membuktikan bahwa cinta mereka tidak lekang dimakan waktu. Kini, Jason sudah diwisuda. Ia berhasil menyelesaikan studi S1-nya dengan IPK yang cukup membanggakan. Jessica ikut senang dengan prestasi yang ditorehkan sang kekasih. Dihari wisuda Jason, Jessica sempat datang untuk menjadi saksi perpindahan jambul tersebut. Kini, Jason sudah menyandang status sebagai seorang sarjana. Dan berbekal ijazah tersebut, ia ingin segera mendapatkan pekerjaan yang layak agar bisa segera mempersunting Jessica, gadis yang dicintainya.

"Sayang, aku ingin setelah aku mendapatkan pekerjaan, kita segera menikah," ujar Jason sore ini. Seperti biasa, mereka tengah menyantap mie ayam di pondok Pak Min.

"Kamu serius?" tanya Jessica dengan pandangan penasaran.

"Ya. Aku sudah tidak sabar ingin mempersuntingmu. Apalagi yang kita tunggu? Orang tuamu sudah setuju, mamaku juga begitu. Lantas, apakah kau masih meragukanku setelah tiga tahun waktu yang kita lalui bersama?"

"Bukan begitu. Aku sama sekali tidak meragukanmu. Aku mau menjadi istrimu, aku juga tidak sabar mendapat status sebagai wanita yang halal bagimu. Tapi, apakah tidak sebaiknya kita mengundur niat ini sampai aku menyelesaikan kuliah? Masa studiku tinggal satu tahun lagi Jas," ungkap Jessica pula mengutarakan usulnya.

"Tidak perlu. Aku ingin segera menikahimu. Pokoknya begitu aku mendapatkan pekerjaan, aku akan segera melamarmu kepada ayahmu," tukas Jason penuh keyakinan. Jessica kini pasrah, ia melihat keseriusan dari nada bicara pemuda itu. Ia yakin, Jason tidak akan menyia-nyiakannya. Jason pasti akan mampu menjadi imam yang baik baginya. Jessica yakin akan hal itu. Perlahan iapun mengangguk dan tersenyum, Jasonpun tersenyum senang.

Tanpa buang-buang waktu lagi, Jason mulai menabur surat permohonan kerja ke beberapa perusahaan di Jakarta dan Bandung. Ia ingin membuktikan kepada Jessica bahwa ia adalah calon suami yang bisa diandalkan. Sementara itu, Jessica masih terus menjalani kehidupannya seperti biasa. Ia masih terus kuliah, agar bisa segera menyusul sang kekasih menjadi seorang sarjana. Setiap sore, ia selalu dijemput Jason dan diantarkan pulang. Keluarganya menyambut Jason dengan begitu ramah.

"Bagaimana Jason, kau sudah mendapatkan pekerjaan?" tanya Irwan ketika Jason mengantarkan Jessica pulang kali ini.

"Belum Om. Tapi saya akan terus berusaha dan tidak akan patah semangat," tukas Jason.

"Bagus," jawab Irwan menepuk pundak pemuda itu beberapa kali. Irwan memang sudah merestui hubungan anaknya dengan Jason. Bahkan kini, ia tidak hanya sekedar merestui. Ia bahkan sudah menganggap Jason sebagai anaknya sendiri. Toh nanti jika pemuda itu mempersunting putrinya, ia akan menjadi bagian dari keluarganya juga.

Pada akhir pekan, Jessica selalu mengunjungi butik Martha. Selain ingin bersilaturahmi dengan calon mertuanya itu, Jessica juga ingin mempelajari bagaimana caranya membuka usaha dan mengelolanya seorang diri seperti itu. Kehidupan Martha ternyata menginspirasi bagi Jessica. Ia juga ingin mempunyai usaha yang besar seperti itu, agar tidak hanya mengandalkan uang sang suami kelak. Sekurang-kurangnya ia bisa mem-back up penghasilan. Marthapun dengan antusias menerima dan menyambut kedatangan calon menantunya itu. Walau terkadang Jessica hanya datang sendiri, tanpa Jason, Martha tetap bersikap manis. Apalagi setelah mengetahui latar belakang gadis itu yang sudah berpisah dengan ibu kandungnya sejak kecil, membuat Martha jadi tersentuh dan ingin memberikan kasih sayangnya kepada Jessica.

"Sudahlah, kamu jangan bersedih lagi. Sekarang, kamu jangan pernah bilang kalau kamu tidak punya Ibu lagi. Tante adalah ibumu, karena nantinya, toh Tante juga akan menjadi mertuamu," tukas Martha suatu ketika. Jessica tersenyum senang dan memeluk perempuan itu dengan ungkapan rasa terima kasih yang dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Jason & JessicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang