2

864 88 1
                                    

"Apakah itu pertanda Alien yang tepat akan datang untuk menyelamatkanku? Atau justru menjadi ancaman untukku?"

Author's pov

   15 tahun gadis itu berada diruangan ini, 15 tahun pula gadis itu hidup didalam ruangan ini ruangan yang berbentuk kotak yang didalamnya hanya terdapat kamar mandi, ranjang yang berukuran kecil, Tv, meja makan dan barang-barang lainya. Kenneth, gadis berusia 18 tahun, korban penculikan selama 15 tahun lamanya menghilang. Ia hanya tahu kehidupan didalam ruangan ini, ia bahkan tak tahu bagaimana kehidupan diluar sana. Yang ia tahu, langit itu nyata dan apapun yang ia lihat didalam Tv itu tidak nyata, itu hanya ilusi. Setidaknya itu yang selalu ia ucapkan didalam hatinya. alien-alien diluar sana mungkin beredar dimana-mana sekarang.

Namun, tak ada satupun yang mendengarnya didalam sini.

   Terkurung didalam ruangan ini dengan maksud yang tak jelas, membuat perempuan berambut hitam ini benar-benar sudah melupakan bagaimana kehidupan luar, bagaimana orang-orang diluar sana bahkan ia sudah tak memperdulikan atau bahkan hampir melupakan orangtuanya. Berkali-kali sudah ia menangis, menjerit, mencoba keluar tapi hasilnya nihil. Ia benar-benar tak bisa keluar karna pintu besi ini memiliki kode tersendiri untuk bisa membukanya.

  John, itulah orang yang selalu datang kekamarnya entah itu membelikan Kenneth pakaian, makanan atau segala sesuatu yang dibutuhkanya. John orang yang baik, tetapi mengapa ia tidak mau mengeluarkan Kenneth dari sini? Fikirnya. Seolah-olah Kenneth adalah binatang peliharaanya. Ia sudah lelah mengeluh, lelah menangis. Ia sudah putus asa dengan semuanya, mungkin ia akan hidup disini untuk sisa hidupnya.

  
  Memakan roti dengan lahap sembari menonton serial TV kesukaanya, perempuan itu tersenyum saat melihat pembawa berita perempuan yang berambut hitam persis sama denganya. Mungkin ia adalah kembaranya, Fikirnya. Kenneth tidak gila, ia hanya sama sekali tidak tahu bagaimana keadaan diluar sana, bagaimana dunia nyata itu. Ia hanya menganggap sebagian yang nyata adalah halusinasi. Ia sudah melupakan semuanya karna sudah terlalu lama terkurung didalam ruangan berpintu besi ini.

  Terdengar suara ketikan kode dari luar pintu, Kenneth menolehkan kepalanya kearah pintu dan menunggu siapakah yang masuk karna itu sudah pasti John. Dugaanya benar, John masuk dengan membawa sekantung plastik belanjaan dikedua tangan dan menaruhnya dimeja kecil, Kenneth menghampirinya dan membuka belanjaan tersebut. Isinya makanan, baju dan peralatan lainya. John memang tak pernah lupa kapan jadwalnya untuk pergi berbelanja untuk Kenneth.

"Makananmu untuk sebulan, apa itu cukup?"

"Ya." Jawab Kenneth tanpa memandang John.

"Baiklah." Ia membalikan badan untuk membuka pintu melalui kode tersebut, sebesit ada idenya untuk mengintip tapi selalu sulit karna badan John terlalu besar akibatnya Kenneth tak bisa melihat kode tersebut. Pintu tertutup kembali, yang menyisakan Kenneth seorang diri lagi didalam ruangan ini. Ia menghela nafas, kemudian menangis untuk beberapa saat.

°°°

   "Ya Harry, tugasmu kau tinggalkan disini tempo lalu." Pria berambut coklat itu berbicara melalui telfon dengan nada sedikit jengkel.

"...."

"Aku tidak mengambilnya, kau meninggalkanya disini saat kau meminjam kamarku untuk meniduri para jalangmu." Ia memijit batang hidunya, tak percaya jika Harry menuduhnya mengambil tugas sialan miliknya, padahal ini hanyalah masalah kecil.

"....."

"Baiklah, kutunggu kau dirumahku." Setelah itu ia memutuskan panggilan telfonya dan melemparkanya kesofa merah. Duduk termenung memikirkan hal apa yang akan ia lakukan sekarang.

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang