25

354 48 9
                                    

I know you miss me 😏


Selalu ada kata pertama kali untuk beberapa hal dihidupmu, benar? tentu saja, semua orang setidaknya memiliki kesulitan pada hal yang baru pertama kali mereka lakukan atau rasakan. Hal itu sedang dialami sendiri oleh tokoh utama dalam cerita ini, Chloe. gadis 18 tahun yang baru pertama kali melihat sepatu heels. awalnya, ia fikir sepatu tersebut sangatlah unik. Menurutnya, sepatu itu memiliki perosotan, jadi mungkin akan menyenangkan berdiri diatas sepatu itu.

Hal selanjutnya ketika ia berdiri diatas kedua heels, ia benar-benar menarik perkataan sebelumnya bahwa heels adalah sepatu yang unik dan keren.

baginya, heels adalah sepatu mengerikan.

"aw!"

Entah sudah berapa kali Harry menggigit bibir bawahnya menyaksikan Chloe terjatuh, ini sudah ke 13 kalinya Chloe jatuh. Chloe terduduk lemas dilantai sambil mengamati heels hitam yang menghiasi kaki nya.

Cantik, namun mengerikan.

"kau tak apa?" Harry menghampiri, Chloe mengangguk tanpa berbalik menghadap Harry.

"kau tahu, kau tidak perlu memaksakannya. lagipula ini hanya makan, tidak akan ada yang memperdulikan kakimu."

sebenarnya, ini adalah salah Harry juga. ia sempat mengejek Chloe yang sebelumnya tidak tahu dan tidak dapat memakai heels. sungguh, ia fikir Chloe akan mengabaikan ejekannya itu dan tidak memperdulikan perkataannya, tapi tidak, Chloe sedang tidak bermain main.

"aku tidak memaksa diriku, aku hanya ingin memakai heels. lagipula sepatu kets terlihat tidak cocok dengan dress ini." Chloe mengamati dress yang akan ia kenakan dan membandingkannya dengan sepatu kets putih yang sempat Harry belikan untuknya.

"alasan yang cukup masuk akal." gumam Harry sesaat sebelum menghela nafasnya.

waktu hanya tersisa 1 jam lagi bagi mereka untuk bersiap-siap, mereka sudah berangkat jika bukan karna Chloe yang sedaritadi sibuk berjalan kesana kemari melatih kakinya diatas heelsnya.

Harry bersender di pintu utama dengan tangan yang terlipat, mengamati bagaimana gadis yang didepannya sedang tertatih-tatih berjalan dengan heelsnya.

Hanya sedikit perubahan yang didapatkan Chloe, setidaknya ia dapat berdiri tegak diatas heelsnya itu walau jalannya masih bergetar. Sekali sentuhan saja, Harry yakin ia langsung jatuh.

"Siap?"

"aku siap!" Harry tersenyum sesaat melihat ekspresi chloe yang sangat antusias.

Harry merangkul bahu Chloe, dengan pelan menuntun gadis itu berjalan keluar. dapat Harry rasakan Chloe berjalan dengan susah payah, tapi gadis ini tidak menyerah sedikit pun.

"Dasar keras kepala." Gumamnya.

Mereka turun dari taksi tepat didepan pekarangan rumah Harry. Harry memandangi rumahnya beberapa saat, mengenang begitu banyaknya memori yang ia rasakan di sini. ia menjilat bibir bawahnya menahan kegugupan. tak ada yang ia siapkan untuk kedua orang tuanya nanti mengingat pertemuan mereka tidak terbilang bagus sebelumnya.

Satu hal yang Harry takutkan adalah, ia hanya takut semuanya takkan berjalan lancar, ia bahkan tak ingat kapan terakhir kali ia dan orangtuanya berbicara normal seperti orang tua dan anak pada umumnya, tanpa adanya emosi

Harry merasa terkejut saat telapak tangan kanannya terasa hangat.

ia menunduk melihat tangannya, rupanya Chloe menggenggam jemari tangannya dengan hangat.

"tak perlu takut, aku ada disini."

ah, sial. ia mengambil dialogku. batin Harry berujar.

6 kata yang sebelumnya keluar dari bibir Chloe seolah menjadi mantra yang membuat sisi keberanian Harry merangkak naik, lelaki itu mengulas senyuman sebelum menuntun Chloe masuk kedalam.

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang