7

463 59 2
                                    

Kenneth's pov

Aku mulai berlari sekencang-kencangnya keluar dari bangunan kokoh berwarna putih itu. aku terus berlari menjauh, tiba-tiba saja aku melihat banyak sekali sosok yang mirip denganku dan Cameron, berbadan tegap dan mempunyai 2 pasang kaki sama sepertiku, semua yang ada diriku persis seperti mereka. Aku memberhentikan langkahku perlahan melihat kesekeliling, dimana aku?

Dan aku melihat banyak sekali bangunan-bangunan besar, ada sebuah benda aneh yang mempunyai roda empat, dan yang paling aneh kulihat sebuah benda beroda 2 dapat dengan mudah digerakkan oleh makhluk sepertiku dan tidak jatuh. Akhirnya aku dapat melihat sekaligus merasakan pepohonan, aku selalu ingin menyentuhnya.

Aku terlonjak kaget saat telapak kakiku merasakan rasa geli menjalar pada bagian telapak kakiku. Aku menunduk dan melihat apa yang terjadi, ada sebuah benda berwarna hijau sangat banyak dihadapanku, kurasa itu adalah sejenis tumbuhan karna warnanya yang hijau.

Aku mulai menikmati semua benda dan hal-hal keren yang kulihat dan kuraba, terus berjalan entah kemana tujuanku. Sampai tak terasa hari sudah menjelang malam, aku memeluk tubuhku sendiri sambil terus berjalan memerhatikan makhluk yang berlalu lalang, kemudian aku memerhatikan bagian kaki mereka menggunakan benda yang dapat diinjak dan dipakai kemanapun. benda apa itu? aku melirik kedua kakiku, mengapa aku tidak mempunyainya? mungkin aku berbeda.

Tiba-tiba saja perutku baru saja mengeluarkan bunyi meminta makanan, aku meremas perutku dan menggigit bibir bawahku menahan rasa lapar, dimana aku bisa menemukan makanan?

ketika sedang melewati jalanan yang padat dipenuhi makhluk asing, aku bahkan tak tahu jenis apa mereka, jika mereka Alien maka Cameron Alien? aku Alien? itu tidak mungkin. seketika aku mencium aroma makanan yang membuat perutku semakin berteriak meminta makanan, aku mengendus baunya dan mengikuti dari mana bau itu berasal.

Akhirnya aku menemukanya, aku menemukan makanan yang tidak kuketahui makanan apa dan darimana ia berasal, aku siap memakanya sampai aku mendengar seseorang berbicara padaku, "Ada yang bisa kubantu, Nona?"

Aku menolehkan kepalaku menuju sumber suara, makhluk berwarna hitam dengan rambut yang keriting tengah menatapku, aku menunjuk diriku sendiri memastikan ia berbicara padaku. "ya, aku bertanya kepadamu."

"Aku ingin makanan."

"Biar kuambilkan untukmu,"

Aku kembali melihat-lihat berbagai makanan yang baunya lezat disini, yang kumau hanyalah memakanya sekarang juga. "kau ingin tambah mayonaise?" aku mengerutkan alisku bingung.

"Apa?" tanyaku.

"Mayonaise, apa kau igin menambahkanya di roti lapismu?" ujarnya sambil mengangkat benda panjang berwarna putih susu. kurasa itu lezat, aku mengangguk ia pun tersenyum.

"Ini roti lapismu." ia memberiku benda yang ia sebut roti lapis itu padaku, aku langsung mengeluarkanya dari dalam kemasan dan mulai memakanya.

"Semuanya jadi-"

"Terimakasih, makanan ini sangat enak." aku menaruh bungkus makanan yang baru saja kumakan didepanya. disusul dengan sendawaku yang cukup kencang.

"Maaf miss, tapi kau perlu membayar makanan yang kau makan."

"Membayar?" aku tak mengerti apa maksud dari 'Membayar'

Aku terdiam untuk beberapa saat, "Membayar apa?"

"Membayar makanan yang baru saja kau makan, dengan uangmu."

Ah, uang benda berwarna hijau yang pernah kulihat saat John memberiku sekantung makanan dan beberapa keperluanku, ia menggengam uang dan seperti sedang menghitungnya. itukah yang dinamakan uang? apa hubunganya dengan membayar? aku berfikir keras, atau mungkin membayar sama saja memberi uang pada makhluk ini? itukah yang dinamakan membayar? itu artinya aku harus memberi ia uang.

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang