26

304 54 12
                                    

"Kehilanganmu, sama dengan hilangnya matahari yang bersinar di pagi hari. Tidak ada kehangatan, hanya dinginnya gelap." -Harry


"Harry.."

"Harry.."

Angin berhembus pelan di hamparan bukit hijau, menyapa wajahku dengan rumput rumput yang bersentuhan dengan telapak kakiku.

Aku berjalan tanpa arah dan tujuan.

Tidak ada apapun dihadapanku kecuali jalan yang tiada henti menuntunku yang aku sendiri tidak tahu kemana tujuannya,

Jadi, aku hanya mengikuti alur. Berjalan tanpa tujuan dan kepastian, membiarkan jalan ini menuntunku ke suatu tempat entah itu baik atau buruk.

Aku hanya mengikuti.

"Harry.."

Suara itu muncul lagi.

"Harry.."

Suara itu.. Terus menerus memanggil namaku seolah ia begitu menginginkanku. Aku tidak tahu dari mana asalnya suara itu.

"Berhenti... Harry..."

"Berhenti.."

Kini, suara itu menyuruhku untuk menghentikan langkahku yang tak tentu arah ini.

Seolah-olah ada sihir yang merasukiku, perlahan kedua kakiku menghentikan langkah seperti yang suara itu pinta.

"Harry.."

Aku benar benar menghentikan langkahku, sekarang, aku hanya mendengar suara angin yang berhembus perlahan dan suara yang terus menerus masih memanggil manggil namaku.

"Jangan pergi..."

Suara yang terdengar samar itu... Aku seperti mengenal suaranya.

"...jangan teruskan.."

Pemilik suara ini...

"Jangan pergi..."

Aku menggumamkan sebuah kata, "Chloe?"

"Harry."

Seseorang memanggilku dari arah belakang.

Aku membalikkan badanku,

"C-chloe?"

Gadis itu tersenyum manis, senyuman yang selalu dapat membuat jantungku bekerja dengan gila. Tapi, rasanya aku sudah lama tidak melihat senyuman itu. Rasanya aku ingin memeluknya.

Aku merindukannya bagaikan orang gila.

Perasaan apa ini?

Chloe mendekatiku dengan dress putih selutut, ia terlihat sangat manis mengenakan dress tersebut dengan rambutnya yang selalu ia gerai.

"Kau akan baik baik saja."

Ia semakin melebarkan senyumnya, seolah bibirnya tak pernah lelah untuk membentuk senyuman.

Ia menyentuh pipiku, mengelusnya dengan penuh kasih sayang.

"Semuanya akan baik baik saja sekarang, kau berhasil Harry. Aku sangat bangga kepadamu."

"A-aku? Melakukan apa?"

Ia tak membalas pertanyaanku.

Rasanya, kami dapat bersentuhan tapi ada didunia yang berbeda. Kami dapat melihat satu sama lain namun tak dapat memahami perasaan satu sama lain.

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang