11

360 64 3
                                    

"Menyelamatkanmu adalah prioritasku." -H

Kenneth's pov

"Bioskop?"

"Ya, seperti kau menonton televisi bersama sama dengan layar yang besar. Dan tentu saja, tidak gratis."

Aku mengangguk mengerti, selanjutnya Justin memberi sesuatu yang disebut 'tiket' pada seseorang didepan pintu masuk.

Setelah memberi tiket itu, kami pun masuk. Ruangan ini sangat besar, wah mengapa ruang tv disini sangat besar? Ah aku lupa, ini adalah bioskop.

Justin masih menggenggam tanganku dari awal kami mengunjungi tempat ini, hal ini membuatku nyaman.

Kami duduk, aku mengedarkan pandanganku ke segala arah mengamati beberapa orang yang ada didalam ruangan ini. Wah, ini benar benar menyenangkan.

"Ini popcorn mu."

Justin menyodorkan makanan padaku yang bernama popcorn. Aku mengambilnya dan langsung memakanya, astaga ini lezat sekali.

Aku memakanya dengan cepat,

"Berhentilah memakanya, filmnya belum mulai."

"Memang kenapa jika aku memakanya sebelum filmnya mulai?"

"Tidak apa apa, makanlah sesukamu."

Aku meliriknya sinis dan kembali memakanya.

Dalam sekejap, popcorn milikku benar benar habis tanpa tersisa.

Aku ingin lagi...

Aku melirik Justin yang sedang berkutat dengan ponselnya, tentu saja aku mengambil popcorn miliknya.

"Hei, itu milikku."

Aku memeluk popcorn milikny-milikku.

"Tidak bisa, popcorn ini sudah menjadi milikku."

Ia menghela nafas panjang, "baiklah, itu milikmu. Habiskan ya." Ia mengelus rambutku.

Aku membuka popcorn dan kembali memakanya dengan nikmat.

"Oh, filmnya sudah mulai." Ucap Justin, membuat pandanganku terarah kearah layar lebar yang ada dihadapanku, berusaha fokus dengan filmnya sampai tak sadar, popcornku sedang dimakan oleh makhluk bernama Justin.









"Kau yakin? 10 popcorn berukuran large?"

"Yap!! Aku ingin 10 bungkus popcorn berukuran besar." Ujarku antusias.

Justin menggeleng pelan, kamudian berbalik untuk memesan pesananku.

Aku sangat kesal lantaran popcorn ku habis oleh Justin didalam sana, alhasil setelah filmnya usai aku memborong popcorn di tempat dimana Justin membelinya.

Aku suka popcorn.

Usai memborong popcorn, kami menuju supermarket. Justin bilang, ia tidak bisa melanjutkan jalan jalan kami karna ada urusan yang harus ia kerjakan, namun sebelum pulang kami harus membeli beberapa bahan makanan.

"Kau mau tunggu dimobil, atau ikut bersamaku?" Tanya Justin sambil melepas safety belt nya.

"Aku baik baik saja." Aku mengangkat kedua tanganku yang menggenggam sekotak besar popcorn, memasang senyum terbaikku.

"Baiklah, jangan kemana mana sebelum aku kembali oke?"

Aku mengangguk, kemudian ia turun dari mobil tanpa mematikan mobil.

Kini, hanya ada alunan musik radio dan suara renyah dari mulutku saat mengunyah popcorn yang menemani suasana didalam mobil.

Ini sudah popcorn ku yang ke tiga, dan aku masih bersemangat memakanya seolah perutku tak kenal kata 'kenyang'

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang