14

375 65 6
                                    

"Kau lebih baik dari yang kukenal." -K

Kenneth's POV

"ini,"

Justin memberiku benda kecil berbentuk persegi, persis seperti miliknya yang selalu ia bawa kemanapun. tentu saja aku mengetahui benda kecil terebut, Handphone.

"Kau membutuhkan ini, terlebih jika kau kesulitan ketika aku tidak ada kau dapat mengubungiku melalui benda ini, karna akhir kahir ini aku sibuk dan aku akan jarang berada disini."

Aku memandang benda kecil berwarna silver di genggaman tanganku, ini lebih terlihat seperti makanan.

"Tapi, aku bisa meminta bantuan Harry jika kesulitan."

"Harry mempunyai kehidupan juga Claire, ia orang yang cukup sibuk juga. lagipula aku lah wali mu, bukan dia."

jadi, sebenarnya siapakah babysitter ku? Justin atau Harry? jujur aku lebih suka Harry yang menjadi babysitterku, karna aku ingin Justin menjadi pacarku.

"Biar ku ajari cara memakai-"

"Aku sudah tahu caranya."

Justin menatapku terkejut, "Darimana kau mengetahuinya?"

"yah, kau cukup sering memainkan benda ini, aku selalu memperhatikanya. asal kau tahu," aku memajukan badanku yang hanya menyisakan jarak diantaraku dan Justin.

"Aku penyimak sekaligus penghafal yang baik." aku kembali menarik tubuhku.

Justin mengangguk mengerti, "Well, kerja bagus. Beruntungnya kau adalah gadis yang cerdas."

Justin mengambil jas putih miliknya kemudian mengenakanya, aku tidak pernah melewatkan momen dimana ia mengenakan jas putihnya setiap berangkat kerja, dan mungkin ini sudah menjadi kebiasaanku.

Entahlah, aku tidak memiliki alasan mengapa aku sangat menyukainya ketika sedang memakai jas tersebut, hanya saja itu terlihat... Keren.

"Claire,"

Aku mendongak, menatapnya yang telah siap meninggalkanku.

"Maaf kita harus menundanya." aku menautkan kedua alisku, berfikir apa yang sedang ia katakan, tak lama aku mengingatnya.

"Tentang mencari kedua orangtuaku? Ah, tak apa aku bisa menunggunya. Kau harusnya fokus saja dengan pekerjaanmu, ini tidaklah lebih penting daripada masa depanmu."

"Tidak, Claire-"

"Shhhh, oh! kau terlambat," aku mendorongnya paksa keluar pintu apartemen.

"Bekerjalah dengan giat! mengerti?"

"Claire aku-"

"Selamat pagi!" Kemudian aku menutup pintu, kembali ke ruang tv. mengambil handphone milikku, mulai melihat lihat apa saja yang benda kecil ini miliki sehingga semua orang sangat tergila gila denganya.

"Wah, kau cukup canggih." ujarku setelah berhasil memahami benda ini.

Aku melempar handphoneku kesembarang arah, merebahkan badanku diatas sofa putih yang selalu menjadi favoritku. bagus, sekarang apa yang harus kulakukan. aku sangat ingin keluar, tapi Justin melarangku untuk keluar.

Tidak, aku tidak bisa hanya diam saja didalam sini. Aku harus K E L U A R





















Mungkin Harry dapat menemaniku berjalan jalan hari ini, aku tidak ingin mati kebosanan didalam apartemen. Yah, walaupun Harry tipe laki laki yang jarang tersenyum atau bercanda setidaknya aku merasa aman ada didekatnya.

Kenneth [HS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang