05

159 34 30
                                    

9 Oktober 2015

19.30

B's POV-

"Telat setengah jam, kemana aja lo?" Lizzie ngomel didepan gue dengan mukanya yang udah sedikit sembab.

"Ngaret."

"Ah gembel." Lizzie ngalungin lengannya ke leher gue, kita ke tempat makanan, ada pizza tapi sayangnya selera makan gue udah ilang. Jadi gue cuma ambil coke doang. Abis itu Lizzie dan gue pisah, karena dia yang punya acara.

Cuma party biasa gak heboh, karena emang namanya juga frat party, pesta-pestaan anak SMA. Anak-anak yang dateng juga cuma beberapa. Makanannya paling cuma pizza atau kentang goreng yang bisa di delivery. Dan minumannya juga cuma coke dan botol beling warna hijau tua yang isinya itu loh...

Kok Lizzie bisa beli ya?

Sambil jalan gue cari orang yang gue kenal selain Lizzie.

DAN DISEBELAH SANA ADA LUKE HEMMINGS

WOW WOW WOW

APAKAH INI SEBUAH KEBETULAN?

HM KURASA TIDAK.

MARI KITA LIHAT LEBIH JAUH LAGI.

"Eh, Bea, ikut yuk." Dan ada seseorang ganggu gue lagi liat ciptaan Tuhan yang paling seksi. Oh itu Jenn.

Dan gue bergabung sama anak-anak yang muka-mukanya gue kenal. Yang pasti engga jauh dari anak basket. Kayaknya ruang lingkup sosial gue cuma anak ekskul doang ya. OK.

Mereka ngomongin apa gue engga tau, pokoknya yang penting gue engga sendirian kayak orang gila. Tapi tiba tiba seseorang megang pundak gue yang bikin gue balik badan ngeliat orang itu.

"Ga ganggu kan?"

"Ganggu banget."

"Bea plis deh." Dan gue gerakin pundak gue buat dia ngelepas tangannya dari bahu gue.

"JENN, BEA GUE PINJEM DULU YA?" Jenn bingung natap muka Mike dan dia ngeliatin muka gue, dia cuma ngangguk-ngangguk.

"Paan sih." Mike narik gue menjauh dari orang-orang.

"Gue minta maaf."

"Itu doang?"

"Ya."

"Gue maapin." Kata gue hirauin Mike dan minum coke yang berada ditangan kanan gue.

"Ah tai boong."

"Penting banget emang permintaan maaf lo?" Kata gue sewot dan berbalik badan pengen cari udara segar, sumpek ngeliat itu muka.

Mike tahan tangan gue. "Tulus gaa, gue merasa bersalah nih."

"Ga." Kata gue jujur sambil lepasin tangan gue dari Mike.

Ini drama banget, gue jadi geli sama sikap Mike. Dia aneh, abis nyolot di sekolah abis itu malemnya minta maaf sampe nahan gue kayak gini.

"Terus gue harus ngapain?"

"JADI BABU GUE."

"Jahat amat lo."

"Kek mau disuruh-suruh aja lo. Gausah sok 'gue harus ngapain' deh." Kata gue mengutarakan kebenaran. Dan itu yang emang muncul di otak gue saat Mike ngomong 'gue harus ngapain'

"Asal lo maapin gue deh." Kata Mike sambil menggaruk kepalanya dengan mukanya yang udah kayak orang kebingungan.

Dan tiba-tiba otak gue yang udah lama gak berkembang ini pun mikir. Gue bisa suruh Michael ngapa-ngapain, oke. Gue akan gunain manusia laknat itu dengan amat berguna bagi nusa bangsa dan negara.

REAPER [m.g.c] [complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang