Bunda emily berlari kecil kearah pekarangan rumah sakit dan membuka mobilnya . Dan dengan terburu buru bunda emily melajukan mobilnya ketujuannya . Ia masih terisak mengingat wajah anaknya itu ia sama sekali tak mengira anaknya akan menghadapi ini semua . Ia berusaha keras agar ini tidak akan terjadi namun ia ceroboh dan menyebabkan anaknya menjadi seperti ini .
Mobilnya berhenti disebuah pekarangan rumah yang sangat besar . Pilar pilar kokoh menjadi penyangga bangunan tersebut . Bangunan itu bergaya eropa dengan ukiran ukiran halus menghiasi tembok yang berwarna putih membawa kesan klasik . Bunda emily berjalan masuk sambil menyeka airmatanya . Dengan kasar ia membuka pintu dan membantingnya sehingga semua orang yang berada di ruangan itu menoleh kearah emily .
" mana amber ?" Teriaknya membuat semua orang bergidik ketakutan .
" ada apa sayang ?" Teriak seseorang dari lantai dua dan memunculkan seorang pria gagah dengan berpakaian lengkap dan nyaris sempurna
" aku membutuhkan darah untuk elis " ucap bunda emily tanpa ragu
" whoa ! Hold on baby . Kau perlu bersabar mendapatkan darahnya akan menjadi sulit dan kau harus tahu apa bayarannya " ucap pria itu sambil menuruni tangga secara perlahan sambil tetap terus menatap emily .
" aku tahu . Kau harus melakukannya dengan cepat kalau tidak kau akan tahu akibatnya " ucapemily berusaha menahan emosi
" kau masih tampak cantik sayang " ucap pria itu menghiaraukan ancaman emily
"Amber ! Aku sangat serius dia sekarat !"teriaknya sambil membelalakan matanya . Amber tampak berfikir sebentar memikirkan semua kata kata emily.
" baiklah malam ini aku akan datang kerumah sakit dan membawakanmu darah ." ucap amber lalu berjalan santai keatasEmily segera pergi setelah ia mendengar kata kata amber . Ia tidak ingin berlama lama disana . Ia bahkan tidak pernah ingin masuk kesana lagi . Namun ia harus melakukan segalanya demi keselamatan anaknya . Mobil bunda emily sudah melaju keluar dari perkarangan rumah mewah itu . Ia ingin dengan cepat bertemu anaknya dan memastikan keadaan anaknya .
--o0o--
Joe memandangi wajah elis . Ia tampak sangat cantik walau dengan wajah pucatnya bibirnya maaih menggoda walau tidak semerah waktu ia bertemu . Joe menggenggam tangan elis dan menggosoknya halus . Ia tak mengerti mengapa dadanya berdesir setiap ia memandang elis Namun ada kekhawatiran disana mengetahui elis dalam keadaan seperti ini.
Pintu terbuka dan menunjukan sosok bunda emily dengan wajah kusutnya . Ia memandang joe yang masih memegang tangan elis lalu tersenyum hangat kearah joe . Ia memilih duduk dalam diam dan memikirkan langkah selanjutnya . Sementara joe masih menatap elis dan berharap wanitanya akan bangun dan tertawa riang seperti biasa yang dilakukannya bersama elis .
Sore harinya joe meminta izin pulang ke emily yang masih menunjukkan tampang kusut walaupun sudah bertukar pakaian . Setelah joe menghilang dari balik pintu tiba tiba seseorang membuka pintu lagi . Amber berjalan perlahan kearah emily yang menggengam erat tangan anaknya seakan tak ingin kehilangan .
" kau sudah datang ?" Tanya emily ketus tanpa menatapnya
" iya . Dan membawa apa yang kau minta . " ucapnya sambil menyodorkan tumbler kearah emily . Sedang emily menatap tumbler itu bingung .
" darah penyihir muda yang kudapat dengan susah payah " ucapnya tanpa ragu
" apa ! Kenapa penyihir muda . Seharusnya kau membawa darah dari kelompoknya " teriak emily kesal namun tak digubris oleh amber ia malah mempersiapkan peralatan dan hendak mentransfusikan darah itu ke elisa
" kau tak boleh melakukannya " ucap emily sambil mengenggam tangan amber yang hendak menyuntikan darah ke pergelangan tangan elisa
" apa kau ada pilihan lain ? Apa kau akan membiarkanku mati ditangan para vampire gila itu setelah bersusah payah menyembunyikannya ?" Tanya amber mampu membuat emily bungkam beribu bahasa
" dia akan baik baik saja . Kita hanya perlu menunggu beberapa tahun lagi sampai dia siap untuk membalas segala apa yang mereka lakukan pada kita " ucap amber dan dengan sejurus kemudian jarum itu sudah bersarang dipergelangan tangan elisa .Dengan perlahan darh itu mengalir dari selang transparan itu hingga akhirnya masuk kepergelangan tangan elisa . Tak lama kemudian mata elisa terbelalak tebuka secara tiba tiba . Emily melihatnya khawatir .
" tenang saja itu hanya reaksi awal " ucap amber menenangkan
Emily perlahan mendekat kearah elisa dan terus menatap mata elisa yang kosong . Mata itu berwarna abu abu yang benar benar kosong tak menunjukan apa apa hanya sebuah ruang kosong yang ada pada dirinya sekarang .Hingga sampai akhirnya darah yang berada pada tumbler itu habis dan dengan cepat amber menarik jarum yang ada pada pergelangan tangan elisa pelan . Tak lama kemudian mata elisa berubah menjadi ungu tua yang tajam namun tak mengurangi keindahannya .
" ia akan menjadi bagian dari kita sekarang dan tak ada yang akan menghentikan kita " ucap amber penuh dengan dendam dan juga konspirasi didalamnya .
" ia akan menjadi penyihir ?" Tanya emily lirih
" iya dia akan menjadi satu dengan kita " ucap amber yakin dan tak berapa lama kemudian elisa menutup matanya kembali dengan tenang
Emily terduduk lunglai setelah mendengar dan melihat sendiri kekacauan yang ia buat . Sekarang anaknya itu akan bernasib malang dan semua itu terjadi karena dia .Sejurus kemudian amber menghilang dari hadapannya . Ia menatap elis nanar . Gadisnya harus dalam bahaya diantara perang dingin mereka . Demi dendam para wizard kini elisa harus berurusan dengan banyak kubu yang tidak menginginkannya .
--o0o--
Elisa pov
" bunda " panggilku . Aku berusaha untuk membuka mataku seluruh pandanganku buram namun entah kenapa aku tak mampu memejamkan mataku lebih lama . Ini membuat mataku sakit .
" elisa " panggil bunda emily sambil menggosok kedua telapak tanganku hangat
" kepalaku sakit " ucapku sambil meraba kepalaku . Ada perban dipelipisku entah apa yang terjadi tapi ini benar benar aneh aku merasakan sesuatu yang berbeda padaku . Setelah benar benar fokus pada pandanganku aku segera menatap mom . Mom benar benar kusut ranbutnya berantakan . Kantung matanya sangat jelas terlukis dibawah matanya . Bahkan sekarang aku merasa mom menua dalam waktu singkat ." apa yang terjadi mom ?" Tanyaku .
" elisa ... kau kecelakaan dan kau sudah terbaring disini selama dua hari penuh " ucap mom sambil tersenyum lembut
" dua hari ?" Tanya elisa dengan wajah bingung
" iya . Kau butuh istirahat nak tidurlah sebentar lagi , ibu akan mengurus administrasi sebentar . Dan belinda akan segera sampai ia akan membawakan mu makanan dan setelah itu mandilah bunda akan segera kebali " ucap bunda emily dengan lembut kemudian berlalu dari balik pintu .Elisa kembali memejamkan matanya sebelum akhirnya ia mendengar pintu ruangannya terbuka dan menunjukkan joe dengan wajah menyesal sambil membawa parsel buah . Ia mendekat kearah elis lalu meletakkan parsel itu dinakas dekat ranjang rawat elisa .
" kau sudah baikan ?" Tanya joe sambil mengambil posisi duduk di samping ranjang elisa
" kau tahu dari mana bahwa aku dirawat ?" Tanya elisa dengan suara lemah
" aku yang menemukanmu dijalan kemarin saat aku pulang . Aku melihat mobilmu secara mengenaskan menabrak pohon besar yang berada dipinggir jalan . Kau banyak kehilangan darah sejak kemarin kau tidak sadarkan diri hingga ibumu menemukan seorang pendonor darah yang dengan sukarela membagi darahnya untukmu " jelas joe panjang lebar . Elisa mengangguk angukan kepalanya tanda mengerti .
" aku membawakanmu buah buahan " ucap joe sambil menunjuk buah buahan yang tersusun rapi lalu menatap elis kembali
" aku hampir saja kehilanganmu jika aku tidak membawamu kesini " ucap joe sendu sambil menunduk sedangkan elis merona akibat mendengar perkataan joe barusan ." non elis . Ah ada den joe juga , ini bibi membawa makanan yang diperintahkan nyonya emily . Nyonya ada keperluan mendadak non jadi dia tak bisa menemani non disini . Tapi dia akan menjemput kita setelah urusannya selesai " jelas belinda panjang lebar .
Author's
Jangan lupa vote yah
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descent
VampireThe end of the world Benar atau salah adalah hal yang fleksibel . Kenapa ? Karena pada dasarnya benar atau salah itu hanya terlihat benar atau akan terlihat salah darimana kau melihatnya .. " elisa kau bukanlah anakku , kau adalah monster namun ter...