Elisa pov
" ughhh hari yang melelahkan " teriak elisa sambil berguling guling dikasurnya yang empuk . Setelah pulang dari sekolah elisa segera memanjakan tubuhnya dengan meregangkan otot otot tubuhnya dikasur
" elisa ..." panggil bunda saat ia sudah memasuki kamarku
" iya bun.. " ucapku lemah seraya bangun dari tempat berbaringku
" kau harus makan terlebih dahulu lalu kau harus meminum obat yang diberikan dokter tadi agar kau dapat beraktivitas seperti biasa " ucap bunda dan dibalas senyuman hangat dariku . setelah beberapa suapan nasi dan meminum obatnya akupun tertidur .--o0o--
"Elisa ! Kau dimana ?" Tanya seseorang yang terdengar cemas
Aku berusaha untuk membuka mulutku dan menjawab panggilan itu namun entah mengapa aku tak bisa melakukan apapun
" elisa kau ada dimana ? Aku sudah lama menunggumu lisa kami sangat merindukanmu lisa pulanglah " ucapnya lagi namun terselip nada kesedihan disana
" elisa kami selalu setia menunggumu , pulanglah lisa kami mohon " ucapnya lagi
" lisa kau membuat kami hancur lisa !" Ucapnya lagi dengan nada yang sedih
" lisa kau adalah kekuatan yang kami punya . Hanya kau yang menjadi kunci dari kehidupa kami ."
" pulanglah kami selalu menunggumu lisa " ucapnya sedih dan tiba tiba suara suara itu menghilang dan tergantikan suara dengingan yang memekakan telingaAuthor pov
Elisa bergerak gelisah diatas tempat tidurnya , keringat sudah bercucuran dikeningnya .
" ahhhhhhhh!!!" Teriak elisa sekuat mungkin sambil menutup telinganya . Tak lama kemudian emily masuk kekamar elisa dengan wajah yang khawatir dan segera mengguncang tubuh elisa
" elisa ! Bangun elisa ! " ucap emily sambil menepuk pipi elisa agak kencang namun elisa belum membuka matanya justru ia semakin berteriak dan menutup kedua telinganya dengan bantal
" elisa ! Bangun elisa ! ELISA ! " teriak emily namun tetap saja elisa menutup kedua matanya sangat rapat sehingga emily tidak punya pilihan lain kecuali menggunakan sihirnyaEmily memejamkan matanya memfokuskan pikirannya lalu menyalurkan energi dari kedua tangannya dan emily mengarahkan tangannya ke kepala emily .
Tiba tiba saja elisa membuka matanya dan memeluk emily erat
" bun , siapa mereka ? Siapa mereka ? Kenapa mereka menungguku ?" Isak elisa dalam pelukan emily
" apa yang kau maksud elisa ?" Tanya emily sambil berusaha melepaskan pelukannya dan hendak menatap mata elisa namun elisa tak ingin melepaskanya" elisa ! Bunda ingin melihat matamu ! " ucap emily tegas namun elisa tetap tak ingin melepaskannya
" elisa please let me see your eyes !" Ucap emily sekali lagi dan akhirnya elisa melepaskan pelukannya dan menatap emily langsungEmily menegang diposisinya , mata itu mata yang sudah lama tak ia lihat sewaktu dulu namun sekarang mata itu kembali terbuka lebar dengan warna kuning terang yang sangat indah dan bersinar dan membuat siapapun tunduk hanya dengan tatapannya saja
" bunda aku sangat tak ingin medengarnya bun itu sangat terdengar menyedihkan dan itu membuatku merasa telah menghancurkan sesuatu bun " ucap elisa masih dengan isak tangisnya dan kembali memeluk emily erat sedangkan emily masih membeku ditempatnya tapi ia berusaha menutupinya dengan mengelus kepala elisa lembut
" elisa apa kau tidak ingin mendengarnya ? Apa kau yakin ?" Tanya emily
" iya bun aku tak ingin mendengarnya lagi " ucap elisa yakin
" baiklah kita pergi kerumah amber sekarang !" Ucap emilyDan disinilah mereka berdua , didalam mobil dengan keheningan yang mencekam sesekali emily melirik kearah elisa yang tampak sedang menatap keluar jendela . Pantulan wajah elisa sangat jelas , kedua matanya masih tampak kuning keemasan dan tiba tiba kedua mata itu menatap balik mata emily tajam melalui pantulannya membuat emily sesegera mungkin berpaling dari pemandangan itu karena ia yakin yang menatapnya bukanlah anaknya elisa melainkan sesosok lain yang sekarang bernaung ditubuh elisa selama bertahun tahun dan sekarang ia bangun dan seakan meminta haknya kembali beberapa tahun silam .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descent
VampireThe end of the world Benar atau salah adalah hal yang fleksibel . Kenapa ? Karena pada dasarnya benar atau salah itu hanya terlihat benar atau akan terlihat salah darimana kau melihatnya .. " elisa kau bukanlah anakku , kau adalah monster namun ter...