Elisa melangkahkan kakinya dengan malas menuju kekantin dan seperti hari hari sebelumnya elisa akan sendirian dan menunggu bel pulang selanjutnya akan berbunyi . Semua orang yang mengenalnya sangat enggan mendekatinya karena insiden kecil sewaktu ia masih SMP. ia masih sangat kecil saat itu untyk mengerti semuanya hingga suatu hari ia baru mengerti dan menutup dirinya dari semua orang .
" elisa ! " panggil seseorang dari belakangnya . Membuatnya membeku ditempat karena hanya ada satu orang yang ingin memanggilnya yaitu pak kepsek . Ia dengan perlahan membalikan badannya lalu melihat sosok itu sebelum akhirnya menghela nafas panjang karena lega .
" ada apa ?" Tanyanya pada semua orang yang menatapnya tajam tak terkecuali elisa .
" kau ini ! Kau tidak boleh memanggilku seperti tadi " bisik elisa sambil menarik lengan joe.
" memangnya ada apa dengan namamu ?" Tanyanya bingung melihat tatapan tajam dari teman temannya .
" bukan namaku tapi kau !" Ucapnya datar .
" aku ? Ada apa denganku ?" Tanyanya bingung . Elisa memutar bola matanya kesal lalu berjalan kembali seperti tak terjadi apapun .
" hei ! Elis !" Teriaknya sekali lagi mendapat tatapan tak suka dari teman temannya .
" kurasa kau benar namamu itu terdengar sangat keramat " ucap joe setengah berbisik sambil menyamakan langkah kaki elisa .Elisa duduk ditempat duduk paling pojok dikantin lalu meringsut menenggelamkan wajahnya dibalik lengannya mencoba membunuh kebosanannya menunggu bel masuk .
" elisa kurasa kau harus menjelaskan ini sebelum terlambat karena aku sama sekali tak mengerti " ucap joe yang mengambil posisi disamping tempat duduknya .
" pergilah dari sini !" Ucap elis dengan suara yang sedikit teredam karena masih dengan posisi yang sama .
" apa ?" Ucapnya
" PERGILAH !" Teriak elis yang terlalu kencang karena lagi lagi suaranya teredam namun bedanya joe dapat mendengarnya jelas .
" tidak ! Kau harus menjelaskan ini !" Ucap joe tetap dengan keputusannya . Terdengar helaan panjang dari elis . Elis dengan kesal bangun dari posisinya dan berjalan menjauh dari joe .Sekarang elis berada dilapangan yang sepi karena tak ada siswa yang akan membuang waktunya kelapangan ini . Namun tidak dengan elis dan tentu joe . Karena pria itu tak lelahnya mengikuti elis untuk mendengar penjelasan darinya .
" kau tak mau meluruskan ini ?" Tanya joe sambil menatapnya serius . Terdengar helaan nafas pendek dari elis .
" berhentilah menghela nafasmu dan jelaskan semuanya !" Ucap joe tegas
" kau tak akan pernah mengerti " ucap elis tanpa menatap joe
" yah aku tak akan pernah mengerti jika kau tak menjelaskannya " ucapnya sambil menghela nafas sama seperti yang dilakukan elis.
" walaupun kau mendengar penjelasan dariku kau akan tetap tak mengerti joe " ucap elis
"Kau belum mencobanya " ucap joe datar
" baiklah tapi berjanjilah tidak akan berteriak atau pergi dari sini apapun yang terjadi " ucap elis serius .
" baik , kecuali ... " ucap joe menggantung .
" kecuali ?" Tanya elis
" kecoa . Aku sangat dengan yang satu itu " jawabnya sambil bergidik ngeri . Elis yang mendengar jawabannya hanya terkekeh pelan .
" kau tertawa !" Ucap joe kesal .
" tidak "
" ya "
" tidak "
" ya " ucapnya datar dan mengakhiri obrolan yang tak ada akhirnya . Sedangkan elis malah tertawa semakin keras . Tiba tiba tawanya berhenti dan wajahnya berubah menjadi serius dan menatap satu titik seakan sedang memfokuskan diri .
" kecoa " ucapnya lemah . Langsung dibalas pelototan joe . Joe dengan segera menoleh kebelakangnya dan tidak mendapat apapun namun ia masih tak percaya hingga ia benar benar memastikannya dan tak menemukan apapun . Terdengar elis tertawa semakin keras dan baru saat itulah joe menyadari bahwa dirinya sudah dijebak ." gak lucu !" Ucap joe datar
" tapi kau benar benar lucu barusan " ucap elis lalu menghentikkan tawanya .
" baiklah tadi kau ingin menjelaskan sesuatu padaku " ucap joe menagih
" baiklah tapi sesuai janji !" Ucap elis meyakinkan bahwa joe benar benar akan melakukannya .
" baiklah " ucap joe .Elis memejamkan kedua matanya perlahan . Lalu joe memperhatikan dengan seksama wajah elis . Ia tampak sangat manis sekali dengan lesung pipi yang terlihat memudar dari kedua pipinya , hidung mancung , mata yang hampir sempurna . Tanpa ia sadari sebuah kaleng menghantam kepalanya membuatnya sontak menoleh kebelakang dan dia tak menemukan siapapun . Iapun melanjutkan memperhatikan wajah elis dengan seksama . Dan lagi kaleng yang sama mengenai kepalanya berulang kali . Saat ia melihat kebelakang ia tak melihat apapun sampai ia menyadari bahwa kaleng itu melayang sendiri tanpa dipegang . Ia sedikit kaget dan hendak berteriak namun sebuah tangan mungil menutup mulutnya . Dan itu tangan elis .
" kau sudah berjanji bukan ?" Ucap elis sambil melepaskan tangannya dari mulut joe
" kau ... kau yang melakukannya ?" Tanya joe ragu . Namun ia mengangguk pelan tak ingin membuat joe semakin takut .
" kau ... berteman dengan hantu ?" Tanya joe polos . Elis yang kesal hanya memutar bola matanya .
" ternyata kau lebih bodoh dari mereka !" Ucap elis sambil menatap kedepan
"Apa ! Aku tak mengerti ?" Tanya joe benar benar penasaran
" sihir " ucap elis datar
" kau penyihir !" Teriak joe
" kau bilang kau tak akan berteriak !" Ucap elis sedikit kecewa dengan tindakan bodoh joe barusan .
" bukan ! Aku hanya diajari beberapa trik dasar . " ucap elis .
" jadi kau pesulap ?" Ucap joe polos
" bodoh ! Yang tentu bukan , tapi aku juga bukan penyihir " ucap elis
" lalu kau ini apa ?" Tanya joe sambil menatapnya dari atas hingga bawah .
" jangan menatapku seperti itu !" Ucap elis sambil memukul lengan joe
" baiklah , maaf " ucap joe . Setelah itu mereka berdua bungkam sibuk dengan pikiran masing masing ." sewaktu kecil bunda mengajariku beberapa trik dasar penyihir seperti mengangkat benda , menghilang , merasakan bahaya , dan banyak lainnya namun bunda sama sekali tak mengajariku melukai orang lain karena itu tak diperlukan selama ada bunda disampingku " jelas elis memecah keheningan .
" berarti kau seorang penyihir " ucap joe membuat kesimpulan .
" tidak , bunda bilang bahwa aku bukan penyihir melainkan sosok lain yang bunda sendiri tak ingin memberitahuku karena pada umurku yang ke tujuh belas tahun bunda akan memberitahuku segalanya ." Jelas elis panjang lebar
" kau tak takut joe ?" Tanya elis
" takut ? Well aku memang takut tapi sekarang aku tidak " jawab joe pasti
" kau tidak bohong kan ?" Goda elis
" tidak asal kau gunakan itu semua untuk hal yang baik dan bukan menakutiku dengan kecoa " canda joe disambut kekehan dari keduanya .Setelah itu mereka berdua masuk kekelas masing masing dan melanjutkan pelajaran mereka . Elisa sangat suntuk jiak harus berada dikelas dengan pelajaran membosankan dan juga membagi mereka dalam beberapa kelompok . Bahkan sekarang walau elisa mengerjakan semua tugas kelompok mereka dengan mudah mereka tidak akan pernah mengizinkan elisa jadi ia hanya menonton mereka dari belakang sedangkan teman temannya sibuk mengerjakan tugasnya masing masing .
Ia benar benar bosan padahal ia sudah biasa seperti ini selama satu tahun terhitung dari insiden kecil di awal masuknya kekelas sembilan . Namun di tahun ini ia benar benar jenuh dengan semua ini sampai ia bertemu pria itu joe . Perlahan senyum terukir dari wajah elis saat ia mengingat joe .
Author's
Jangan lupa vote ya ! Sekian terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descent
VampireThe end of the world Benar atau salah adalah hal yang fleksibel . Kenapa ? Karena pada dasarnya benar atau salah itu hanya terlihat benar atau akan terlihat salah darimana kau melihatnya .. " elisa kau bukanlah anakku , kau adalah monster namun ter...